Selasa, 28 April 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Madiun) Korem 081/DSJ kembali melaksanakan tradisi penerimaan anggota baru yang akan masuk menjadi warga Korem 081/DSJ, bertindak selaku Irup Komandan Korem 081/DSJ Kolonel Czi M. Reza Utama, sedangkan Komandan Upacara Kapten Inf Sumiran. Kegiatan ini merupakan tradisi wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap prajurit yang baru masuk dan bergabung di Korem 081/DSJ, sehingga dengan kegiatan itu akan tertanam rasa memiliki, memupuk jiwa korsa dan kebanggaan pada satuan. Serta terciptanya hubungan batin yang kuat antara satuan dengan personel ataupun sesama personel. Hal lain yang hendak dicapai dalam kegiatan tersebut adalah untuk memberikan motivasi dan kebanggaan kepada anggota yang baru masuk di Korem 081/DSJ. Senin (27/4)

Setelah melaksanakan tradisi satuan dilanjutkan dengan acara penciuman Duhaja Korem 081/DSJ dan penyiraman air bunga kepada seluruh prajurit yang baru oleh Komandan Korem 081/DSJ dan diikuti seluruh para Kasi Korem, diharapkan dari kegiatan ini dapat meningkatkan kecintaan, kebanggan terhadap Korem 081/DSJ serta sebagai wujud bahwa anggota baru sudah resmi menjadi keluarga besar Korem 081/DSJ. Sementara itu, anggota yang mengikuti acara tradisi sebanyak 36 anggota terdiri 4 Perwira, 13 Bintara dan 19 Tamtama.

Dalam amanatnya Komandan Korem 081/DSJ, menyampaikan bahwa Tradisi penerimaan anggota baru yang kita laksanakan ini adalah sebuah upaya memupuk jiwa korsa dan kebanggaan terhadap satuan, agar tercipta hubungan batin yang kuat antara satuan dengan personel yang akan bekerja sama mulai saat ini, dalam satu ikatan kedinasan dan dalam melaksanakan tugas. Marilah kita laksanakan dengan berani, jujur, ihklas dan bersikap arif, insya Allah kita mampu menghadapi tantangan tugas kita betapa pun beratnya. Tegas Danrem.

Untuk itu, bagi anggota  baru agar melaksanakan tradisi dan pembekalan ini dengan sebaik-baiknya, sehingga bekal pengetahuan yang diperoleh nantinya dapat dikembangkan dan diaplikasikan dalam tugas di lapangan dengan sebaik-baiknya. Personel baru yang nantinya sebagai pelaksana di lapangan, dituntut harus mampu menguasai tentang lima kemampuan teritorial, sekaligus peka dan mampu mendeteksi secara dini setiap permasalahan yang akan  terjadi di wilayah tugas masing-masing.

Lebih lanjut Komandan Korem 081/DSJ, menegaskan agar bersama-sama melaksanakan tugas yang diberikan dengan sebaik-baiknya dengan saling bergandengan tangan, bekerjasama semaksimal mungkin dan tidak ada kata menyerah dalam menyelesaikan setiap tugas yang diberikan. Saya menghimbau kepada seluruh prajurit Korem 081/DSJ agar melaksanakan tugas dengan penuh semangat dan bertanggung jawab serta selalu menjaga perilaku yang baik dengan tidak melakukan pelanggaran disiplin maupun pelanggaran hukum, Sebagai prajurit diminta agar senantiasa menjaga kesehatan, sehingga memiliki kebugaran tubuh dan kondisi fisik yang lebih baik dan prima untuk menunjang tugas pokok Korem 081/DSJ.

Diakhir acara dilanjutkan dengan pemberian selamat kepada warga baru Korem 081/DSJ yang diawali oleh Komandan Korem 081/DSJ diikuti seluruh anggota Korem 081/DSJ.

Hadir dalam tradisi penerimaan warga baru korem 081/DSJ ini para Kasi Korem serta seluruh warga Korem 081/DSJ baik Militer maupun PNS. (arf).

Senin, 27 April 2015

Penipuan Calon Bintara Polri 

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Persidangan kasus penipuan calon Bintara Polri 2014 dengan terdakwa AKBP  Ernani Rahayu kembali berlanjut di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Senin (27/4/2015). Dipersidangan ini Jaksa Penuntut Umum (JPU) Tining dan Sabetania menghadirkan saksi perbal lisan atau saksi penyidik yakni Yudi Sukamto.

Penyidik yang bertugas di Subdit Teroris Unit I ini dihadirkan untuk dilakukan konfloritir terkait perbedaan keterangan terdakwa Ernani dengan keterangan Adi Wicaksono perihal selisih uang yang diterima terdakwa Ernani dari Adi Wicaksono.

Pada persidangan sebelumnya, Ernani hanya mengaku menerima Rp 700 juta, sedangkan pengakuan Adi Wicaksono telah memeberikan Rp 2,1 milliar sesuai dengan kuitansi.

"Menurut pengakuan, Adi menyerahkan Rp 2,1 milliar sesuai bukti kuitansi,"terang Yudi dalam persidangan.

Namun, saksi berpangkat Brigadir Kepala (Bripka) ini mulai kelimpungan saat Sudiman Sidabuke selaku pengacara terdakwa Ernani yang mempertanyakan tidak disitanya  8 unit mobil yang dibeli terdakwa Adi dari hasil kejahatan kasus ini.

Selain itu, Sudiman juga mempertanyakan posisi Sri Hernanik yang tidak pernah diperiksa dan dinyatakan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO).

Sri Hernanik merupakan orang yang menerima setoran dari terdakwa Ernani. "Kami sudah panggil tiga kali tapi alamatnya tidak jelas atau tidak diketahui,"terang saksi  Yudi.

"Sedangkan mengenai mobilnya memang tidak disita, karena mobilnya sudah diambil oleh para korban," sambungnya.

Usai mendengarkan kesaksian Yudi, persidangan kembali dilanjutkan dengan pemeriksaan terdakwa Ernani. Dalam pemeriksaan, terdakwa yang pernah bertugas di Biddokes Polda Jatim ini membenarkan menjadi perantara percaloan Bintara Polri.

"Iya memang benar, tapi uang yang saya terima tidak sebesar yang disampaikan terdakwa Adi," jelasnya.

Selain itu, Ernani mengaku juga telah ditipu oleh Sri Hernanik, namun hingga kasusnya dibawa ke meja hijau, Polisi tak menyeret keterlibatan Sri Hernanik. "Uang yang saya terima sebagian sudah saya serahkan ke Sri Hernanik,"terangnya.

Terkait adanya pengembalian uang ke korban bernama Karno sebesar Rp 300 juta, Ernani membenarkannya, pengembalian itu dilakukan hanya semata mata rasa iba. Padahal dalam peristiwa ini, terdakwa tidak pernah menerima dari korban.

"Ini aneh, tidak pernah menerima dari korban kok malah anda kembalikan ke korban Karno," tanya Jaksa Sabetania ke terdakwa Ernani.

Sementara dipersidangan terpisah, Adi Wicaksono juga menjalani pemeriksaan terdakwa. Dalam keterangannya, pria yang mengaku sebagai pengusaha jual beli mobil itu,  tidak pernah menerima uang dari para korban melainkan menerima dari saksi Susan, yang diakui sebagai kordinator para korban. Dari tangan Susan  Adi mengaku menerima uang Rp 3,5 miliar untuk meloloskan  20 calon Bintara Polri.

Dari jumlah itu, Rp 2,1 milliarnya diserahkan ke terdakwa Ernani secara bertahap dan disertai dengan bukti kuitansi, sedangkan Rp 1,4 milliar digunakan terdakwa Adi untuk membeli delapan unit mobil yang dibelinya melalui proses lelang.

Tarif Rp 250 juta per orang nya tersebut tidak ditentukan sendiri, melainkan kesepakatan bersama terdakwa Ernani. Ironisnya, biaya untuk meloloskan para calon bintara yang disetorkan ke Jakarta  tersebut tak sebesar yang diminta Adi dan Ernani, yakni hanya Rp 100 juta per orangnya.

"Saya serahkan secara bertahap, saya berani lakukan karena ada jaminan dari Bu Ernani," jelasnya.

Diakui terdakwa Adi, delapan mobil yang dibeli dari uang percaloan itu memang sudah diambil oleh Gembong, suami dari saksi Susan, sebelum perkara ini dilaporkan ke Polda Jatim. "Memang sudah diambil para korban melalui Gembong,"jelasnya.

Usai persidangan, Jaksa Sabetania saat dikonfirmasi terkait tidak disitanya 8 unit mobil tersebut mengakui, telah mempertanyakan ke penyidik,  namun jaksa yang betugas di Kejati Jatim ini tak mau mempermasalahkan barang bukti itu. "Yang dimasalahkan kan uangnya bukan mobil nya,"ucapnya.

Sedangkan Sudiman Sidabuke menyatakan keprihatinannya atas tidak disitanya 8 unit mobil tersebut. Selain itu, pengacara senior ini juga menyesalkan penyidikan yang tidak tuntas dan terang dalam kasus ini.

Sudiman menilai, ada aktor intelektual dalam kasus ini yang tidak diusut secara tuntas oleh penyidik.

"Karena sebuah keterangan bukanlan sebagai alat bukti, siapa yang mengambil bb itu dan siapa yang menyerahkan, ini harus jelas, karena pidana ini mengungkap kebenaran materiil, siapa tau korban itu juga sebagai pelaku," katanya saat dikonfirmasi.

Tidak seriusnya penyidik mengungkap keterlibatan Sri Hernanik juga menjadi penyesalan bagi Sudiman. "Makanya kami pertanyakan itu ke saksi Yudi, sudahkan penyidikan ini berjalan tuntas dan jelas, kan anda yang menilainya keterangan saksi Yudi,"terang Sudiman.

Persidangan ini akan kembali dilanjutkan satu minggu ke depan, dengan agenda pembacaan tuntutan jaksa.

Seperti diketahui, Kasus ini sempat membuat  Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anas Yusuf menjadi 'berang'. Mantan Wakbareskrim Mabes Polri ini, tindakan AKBP Ernani Rahayu ini sangat memalukan Korps Kepolisian, Karena itu ancaman pecat juga akan diberikan ke Ernarni.

Percaloan tersebut terungkap setelah 11 calon bintara yang sudah membayar itu tidak lolos seleksi. Mereka lalu menagih janji Adi Wicaksono dan AKBP Ernani Rahayu Tapi, dua orang itu malah tidak bisa dihubungi. Akhirnya para korban melaporkan kasus tersebut ke Polda Jatim. Laporan itu diproses secara pidana.

Dari praktek percaloan itu Adi Wicaksono menawarkan ke para korban bisa memasukan anak saksi  maupun koleganya menjadi Bintara Polri dengan membayar Rp 250 hingga Rp 300 juta.  Lantas, Adi Wicaksono yang mengaku kepada para korban nya  sebagai orang nomor tiga di PT Pertamina itu bekerjasama dengan terdakwa Ernani untuk mengawal para korban lolos dari berbagai rangkaian tes saat pendaftaran calon Bintara Polri 2014 lalu.

Selain itu, untuk meyakinkan  para korbannya itu,Adi juga mengaku memiliki hubungan kekerabatan  dengan mantan Kapolri Sutarman.

Atas perbuatannya tersebut, Jaksa mendakwa kedua terdakwa melanggar pasal 378 KUHP dan 372 KUHP Jo Pasal 55 KUHP dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara.(Komang)

KABARPROGRESIF.COM : (Madiun) Korem 081/DSJ,  Komandan Korem 081 DSJ Madiun Kolonel Czi M. Reza Utama, didampingi Kasdim 0803 Madiun Mayor Arm Timbul Muji Hartoyo, Spd dan Komandan Batalyon 501 Bajra Yudha Mayor Inf Andi Kusworo, menghadiri sekaligus menyaksikan kegiatan pembuatan nasi pecel picuk terbesar di dunia, Minggu (26/4).

Hotel Aston Madiun telah pecahkan rekor Lembaga Prestasi Indonesia Dunia berupa Pincuk pecel terbesar. Acara tersebut digelar di halaman parkir hotel Aston Madiun dan disaksikan para pejabat dan ratusan masyarakat kota Madiun.

Dalam kesempatan itu, General Manajer Hotel Aston Madiun Andik Kuswandik menjelaskan acara pemecahan rekor Lemprid pecel pincuk terbesar ini merupakan kegiatan hotel Aston Madiun untuk mengangkat kearifan kearifan lokal khususnya kuliner yang ada di Kota Madiun untuk diperkenalkan pada nasional dan dunia. Kegiatan ini selain untuk pemecahan rekor pihak kami juga ingin mengangkat kearifan lokal yang ada di Madiun khususnya untuk bidang kuliner.

Menurut GM Hotel Aston Madiun, bahwa di Madiun itu sendiri yang terkenal adalah nasi pecelnya, untuk itu kami angkat dan perkenalkan pada tingkat nasional dan dunia. Sebab setiap orang yang menginap di Aston selalu menanyakan dan mencari khas dari kota madiun, sedangkan di tiap-tiap kota pasti mempunyai ciri khas tersendiri.

Adapun pembuatan pecel pincuk terbesar kali ini dengan ukuran 3,72 meter x 3,5 meter ini membutuhkan daun pisang sebanyak 50 Kg, serta menghabiskan beras 150 Kg, dan daging 70 Kg, telur 25 Kg, Sayur serta lalapan 50 Kg dan sambal pecelnya 25 Kg.

Komandan Korem 081 DSJ Madiun Kolonel Czi M. Reza Utama, saat ditemui mengatakan, sebagai Danrem 081/DSJ dan pribadi sangat-sangatlah menyambut baik dan memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini, terlebih Pincuk pecel Madiun telah memecahan rekor terbesar di dunia.
Danrem lebih lanjut menyatakan, acara yang digelar Hotel Aston telah berhasil membuat nasi pecel picuk terbesar di dunia, hal ini merupakan keberhasilan dalam bidang ekonomi kreatif dan ketahanan pangan. Sesuai dengan Program Pemerintah yang mana 3 tahun kedepan ketahanan pangan Indonesia harus berhasil. Danrem juga katakan bahwa kegiatan membuat nasi pecel pincuk ini sangat-sangatlah baik dan kreatif sehingga bisa dikenal baik nasional maupun dunia.arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Bertempat di Gedung Setya Santoso Kodim 0809/Kediri, pada hari Senin tanggal 27 April 2015 pkl. 08.00 wib telah dilaksanakan Sosialisasi Bahaya Narkoba  oleh  BNN Kota / Kab  Kediri dengan Tema '' Bersama Babinsa Kita Sukseskan Gerakan Rehabilitasi 100.000 Penyalahguna Narkoba '' , yang di ikuti oleh  328 orang  anggota TNI dan PNS Kodim 0809/Kediri.

Dandim 0809/Kediri Letkol Inf Purnomosidi, S. IP dalam inti sambutannya memerintahkan kepada seluruh anggotanya baik militer maupun PNS untuk  bersama - sama membantu tugas BNN dalam penanganan  bahaya Narkoba, mengingat penyalagunaan Narkoba sangat membahayakan generasi Muda sebagai penerus Bangsa, ditambahkan juga olehnya bahwa pemerintah sangat tegas dalam penanganan masalah Narkoba, dimana saat ini telah menjadi pembicaraan internasional tentang ketegasan Negara Indonesia dalam memberikan hukuman terhadap pelaku dan pengedar narkoba, dan bahkan ada yang sudah menerima eksekusi hukuman mati dan ada yang menunggu waktu pelaksanaan ekskusi.

Ketua BNN Kota Kediri AKBP Lilik Dewi Indarwati juga mengharapkan kepada para Babinsa jajaran Kodim 0809/Kediri untuk turut serta dalam penanganan penyalahgunaan narkoba, tentunya sesuai dengan peran dan fungsinya sebagai Bintara Pembina Desa, dan  gerakan BNN akan dapat berjalan  secara maksimal apabila ada dukungan dari para Babinsa.

Dan ketua BNN Kab Kediri AKBP Heru Cahyo Wibowo SH.M.H mengatakan bahwa berdasarkan  Instruksi Presiden No. 12 Tahun 2011  dan Bupati Kediri mengenai P4GN, bahwa untuk mencapai Kabupaten Kediri yang bebas Narkoba, pihaknya perlu segera melakukan gerakan ini, dan pihaknya berharap agar para Babinsa membantu dalam penanganannya, diantaranya turut membantu programnya tentang Rehabilisasi terhadap penyalaguna Narkoba.

Rehabilitasi terhadap pelaku penyalahgunaan Narkoba merupakan langkah dari BNN agar yang bersangkutan tidak kembali pada penyalagunaan Narkoba, serta mengajak peran aktif masyarakat untuk melaporkan bila ada penyalahgunaan Narkoba, dalam hal ini Babinsa memiliki peran pembinaan terhadap Desa yang menjadi wilayah tanggung jawabnya, untuk itu diharapkan Babinsa ikut serta dalam pencegahan, dengan jalan memberikan penyadaran agar terhindar dari penyalahgunaan narkoba, dan terhadap penguna  narkoba lakukan penjaringan dan bawa ke BNN untuk dilakukan Rehabilitasi.             

Disamping itu perlunya memutus mata - rantai peredaran Narkoba di wilayah Kediri, guna menjamin masa depan anak bangsa agar terhindar dari Bahaya Narkoba, demikian dikatakan oleh Kasi Pemberantasan BNN Kota Kediri Kompol Sudarto selaku pemateri dalam kegiatan tersebut.

Disamping para pejabat yang berkompeten pada BNN, hadir dalam acara tersebut Kasdim 0809/Kediri, Kasi Pemberantasan BNN Kab. Kediri Kompol Sofyan dan para Danramil jajaran Kodim 0809/Kediri. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Bekasi) 326 anak pramuka Sekolah Dasar Swasta se-kecamatan Rawalumbu Bekasi melaksanakan kegiatan Supercamp di Batalyon Armed-7/105 GS. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari dalam rangka milad ke-V Forum Sekolah Dasar Swasta (FSDS) se-kecamatan Rawalumbu Bekasi.

Dalam kegiatan tersebut peserta diberikan materi pelatihan seperti anjangsana, Bela Negara, Story Telling, Green Peace, Api Unggun, Olahraga, Outbond, dan Joy Ride Tank. Kegiatan langsung dibuka oleh Ketua DPRD Kota Bekasi serta Komandan Batalyon Armed-7/105 GS Mayor Armed Dody Suhadiman, SE.

Kegiatan supercamp ini dilaksanakan satuan Kodam Jaya/Jayakarta guna mendukung bagian integral dari Gerakan Pramuka dan jajaran Kwartir Gerakan Pramuka yang merupakan wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan pengalaman angota Pramuka dalam berbagai bidang kejuruan serta memotivasi mereka untuk melaksanakan kegiatan karya nyata dan produktif sehingga dapat memberikan bekal bagi kehidupan dan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara, sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia dan tuntutan perkembangan pembangunan dalam rangka meningkatkan ketahanan nasional. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Depok)  “Swasembada pangan harus tercipta di wilayah depok” sepertinya hal inilah yang sudah tertanam di dalam hati setiap prajurit Kodim 0508/Depok. Dari unsur Komandan Kodim sampai denngan Babinsa tidak pernah lelah dalam melaksanakan kegiatan pendampingan ketahanan pangan bagi para petani di wilayah Depok. Mulai dari kegiatan pembajakan tanah, membersihkan lahan, penyemprotan hama, pemupukan, pendampingan panen padi, ataupun kegiatan pembersihan saluran air.

Seperti yang dilakukan oleh prajurit koramil 05/Sawangan Kodim 0508/Depok, Serma Kanatim dan Serka Iwan yang mendampingi para petani  melaksanakan pengambilan daun jagung yang paling bawah serta memberikan pupuk pada tanaman jagung sehingga tumbuh maksimal sehingga hasil yang didapat akan jauh lebih banyak dari biasanya.

Lain lagi dengan rekan mereka dari Koramil 03/Sukmajaya, Peltu abdul altif dan serma bejo bersama anggota kelompok tani Cinta Tani 2, melaksanakan pembersihan hama keong yang sudah diberi racun dilahan pertanian kelurahan Jatimulya Kecamatan Cilodong. “Kita semua harus benar-benar menyisingkan lengan baju dan bergandengan tangan untuk menjaga ketersediaan pangan di wilayah kita ini guna mendukung Program Swasembada Pangan yang telah dicanangkan oleh pemerintah” demikian ucap Babinsa.

Program swasembada pangan didukung penuh oleh TNI dan ditindaklanjuti oleh Kodam Jaya/Jayakarta, diharapkan ini akan  meminimalisir resiko kekurangan pangan jika suatu saat terjadi bencana ataupun situasi darurat lainnya.  Prajurit TNI bukan hanya berkontribusi dalam menjaga pertahanan demi tetap tegak  berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, tetapi juga secara aktif turut serta memelihara, menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan serta swasembada pangan. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Bekasi) Kodim 0509/Kabupaten Bekasi membuat dua kolam tadah hujan sepanjang 150 meter dengan lebar 3 meter kedalaman 2,5 m, ‎nantinya akan mengairi 39 ha sawah dan 1 ha kebun Kodam Jayakarta di Kampung Selang Jati,Desa Wanajaya, Cibitung, Kabupaten Bekasi.

Tim teknologi Ketahanan pangan Kodam Jaya, Yedid Nenobais didampingi ‎Bati Tuud Koramil 05/Cibitung Pelda Puji Iswoyo‎ dan Pelda Maskur KS mengatakan, dengan melihat kondisi sawah yang jauh dari irigasi teknis, maka dibutuhkan tandon atau kolam tadah hujan untuk mengaliri air ke sawah maupun kebun.kegiatan ini direncanakan 3 hari selesai. ”yang kami buat ini untuk tandon air, guna mengairi 39 Ha sawah dan 1 Ha tanaman Jagung” ujarnya.

Tim teknologi ketahanan pangan menjelaskan, untuk 39 Ha memang membutuhkan pengairan yang tidak sedikit apalagi ketika pada musim kemarau benar-benar kekurangan air sehingga diperlukan tandonan air untuk antisipasi musim kemarau. Oleh karena itu dirinya ditunjuk sebagai tim teknis ketahan pangan Kodam Jaya dan ditempatkan di Kodim 0509/ Kab.Bekasi.

Dengan tidak adanya irigasi teknis  yang di buat Pemda Kabupaten Bekasi, dirinya atas dasar keluhan masyarakat melaporkan ke pihak Koramil 05/ Cibitung yang kemudian dilanjutkan kepada Dandim 0509/ Kabupaten Bekasi. Yang kemudian Kodim 0509 merespon dan lakukan tindakan. ”kali gendong akan dinormalisasi kemudian dari pintu air  kali gendong akan disalurkan ke tandon air dengan jaraknya 700 meter,” ucapnya. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Jak Barat) Komandan Koramil 04/Cengakreng Kodim 0503/JB melaksanakan kegiatan Karya Bakti di daerah Cengkareng Jakarta Barat ,dan juga beliau bertindak sebagai Komandan Apel karya bakti  untuk melaksanakan pembersihan Kali Cengkareng Drain yang bertempat di Rt009/012 Kel.Rawa Buaya JakartaBarat.

Sebelum dimulainya pelaksanaan pembersihan kali Cenkareng seluruh anggota maupun warga melaksanakan kegiatan  Apel bersama di kelurahan Rawa Buaya Jakarta Barat. Yang dipimpin langsung oleh Walikota Jakarta Barat dengan terdiri beberapa anggota militer dari Kodim 0503 dengan kekuatan 1 pleton, anggota dari Polsek Cengkareng sebanyak 1 regu,  Satpol PP sebanyak 1 pleton,  anggota Pramuka sebanyak 1 pleton,  anggota Tagana sebanyak 1 pleton dan  dari Dinas Kebersihan sebanyak 1 pleton. Dalam penyampaiannya disampaikan oleh Walikota Jakarta Barat “ memasuki musim hujan sekarang ini dihimbau kepada para warga dan masyarakat Jakarta Barat agar tidak membuang sampah sembarangan di kali Cengkareng karena untuk mencegah terjadinya kebanjiran yang melanda sekarang ini.karena akan dilaksanakan pembersihan secara masal.

Pembesihan dilaksanakan kompak dan gotong royong secara maksimal bersama-sama dengan beberapa elemen dari masyarakat dan anggota TNI untuk melakukan pembersihan sampah-sampah yang berada di sekitar kali maupun tanggul kanan dan kiri kali Cengkareng Drain. Dalam Pengerukan kali Cengkareng Drain ini sebenarnya sudah pernah dilaksanakan sebelumnya pada bulan November 2013., Dan pengerukan perdana di wilayah Cengkareng Drain. Pengerukan ini akan dilakukan maksimal untuk mengantisipasi banjir yang lebih besar. Pengerukan 13 kali besar ini ditargetkan dapat selesai di tahun 2015. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Jak Pusat) Demi menciptakan Kemanunggalan TNI-Rakyat dan RAK (Ruang, Alat dan Kondisi) Juang yang tangguh di wilayah Menteng, Jakarta Pusat, Koramil 01/Menteng melaksanakan Komsos (komunikasi sosial) dengan Keluarga Besar TNI di wilayah Menteng, bertempat di Ruang Data Makoramil 01/Menteng, Jl. Moch. Yamin No. 40 C, Kel. Menteng, Kec. Menteng, Jakarta Pusat.

Hadir dalam kegiatan Komsos tersebut adalah anggota FKPPI wilayah Menteng dan anggota PPM wilayah Menteng. Tujuan dilaksanakan kegiatan Komsos dengan Keluarga Besar TNI tersebut adalah untuk menjalin silahturahmi dan hubungan yang harmonis antara Kodam Jaya/Jayakarta khususnya Apkowil Koramil 01/Menteng dengan Keluarga Besar TNI di wilayah Menteng, ungkap Wadanramil 01/Menteng Kapten Inf Sugiri.

Lebih lanjut Sugiri menjelaskan, kegiatan Komsos ini juga bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dan kontribusi dari segenap Keluarga Besar TNI di wilayah Menteng, guna memaksimalkan kegiatan Binter di wilayah Koramil 01/Menteng.(arf)

Minggu, 26 April 2015

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sejumlah pemain Persebaya dan ribuan bonek menggelar sepakbola jalanan di Jl Raya Darmo, tepatnya di depan Taman Bungkul Surabaya, Minggu (26/04/15) sore.

Bermain sepakbola di jalan raya ini dilakukan sebagai bentuk protes kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang melarang Persebaya Surabaya mengikuti kompetisi liga nasional.



Sepakbola di jalanan ini diikuti beberapa pemain Persebaya seperti, Jendri Pitoy, Siswanto, Rudi Widodo dan lima pemain Timnas U-23 seperti Fandi Utomo, Ilhamudin Armain, Putu Gede, Sahrul Kurniawan dan Hargianto.

“Kami ingin tunjukan bahwa kami bisa bermain di mana saja. Semoga Menpora berbesar hati untuk hentikan pembekuan ini,” kata Jendri Pitoy, kiper sekaligus kapten Persebaya.

Sementara itu, Evan Dimas tidak ikut aksi sepekbola jalanan lantaran terjebak macet ketika akan mendatangi lokasi.

Meski hanya berlangsung setengah jam, namun kehadiran ribuan bonekmania ini sempat membuat repot pihak aparat. Ratusan polisi yang diterjunkan terpaksa harus menutup jalan Raya Darmo ke arah utara. Sedangkan jalam Raya Darmo arah ke selatan tetap dibuka.

Sementara itu, pelatih Persebaya Ibnu Grahan mengakui telah memberi izin para pemainya menggelar sepakbola di jalanan sebagai bentuk protes terhadap Menpora. Menurutnya, sebagai pesepakbola profesional, aksi protes para pemain tersebut sah-sah saja sebab sepakbola adalah mata pencaharian mereka. Ya lumayan (aksi ini) bisa buat hiburan pemain saya. Mereka sangat terpukul dengan adanya kebijakan ini (kompetisi dihentikan),” ujarnya disela sepekbola jalanan.

Sementara itu, ribuan massa Bonekmania juga menggelar aksi membawa spanduk dan mobil pick up yang di parkir di tengah jalan. Di atas mobil pick up, salah seorang koordinator aksi berorasi yang banyak menyerang Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.

Menteri asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menjadi sasaran tembak, karena dianggap sebagai pihak yang memicu kekisruhan sepakbola tanah air. “Menpora terng-terangan merusak sepakbola tanah air, dengan cara membekukan PSSI dan menghentikan kompetisi liga Indonesia,” ujar Hamim Gimbal, salah satu kordinator aksi demo.

Aksi ini, dilakukan Bonekmania sebagai bentuk protes keras atas keputusan Menpora yang membekukan PSSI. Akibat pembekuan ini, pertandingan lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 yang sedianya digelar tanggal 25 April terhenti.

Aparat kepolisian di Surabaya, Malang dan Gresik, menolak memberikan rekomendasi pertandingan dan pengamanan, karena Mabes Polri tidak memberikan izin penyelenggaraan. Termasuk, Polda Jatim yang tidak merekomendasikan pertandingan Persebaya lawan Persiba Balikpapan di Surabaya dan Persegres lawan PSM Makassar di Gresik, Minggu (26/04/2015) hari ini. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Usai perombakan struktur kepengurusan, DPD II Partai Golkar (PG) Surabaya mulai memanaskan mesin politiknya jelang perhelatan Pilwali. Manuver awal sudah dilakukan partai beringin itu, yakni dengan membentuk tim penjaringan bacawali-bacawawali.

Tim ini yang nantinya bakal menjaring bakal kandidat yang potensial untuk bisa diusung Golkar. Tak hanya itu, tim ini juga memulai komunikasi dengan parpol lain untuk membentuk koalisi. Penyusunan tim penjaringan Bacawali-bacawawali itu ditetapkan dalam rapat pleno pengurus harian baru DPD PG yang dipimpin Plt ketuanya, M Alyas.

Sebelumnya, internal PG baru saja mengalami suksesi pasca pergantian kursi Ketua dari Adies Kadir ke Alyas. “Kita sudah membentuk tim penjaringan calon. Tim ini memiliki dua tugas penting,” kata Alyas Ketua DPD Partai Golkar Surabaya, Minggu (26/4/2015).

Dia menjelaskan, untuk tahap awal, tim penjaringan ini bakal menggelar roadshow komunikasi politiki dengan sejumlah figur potensial yang masuk dalam pantauan PG Surabaya. Lantas, siapa kandidat yang masuk dalam radar itu? Meski belum menyebut nama, Alyas membeber ada sejumlah sosok yang jadi incaran PG.

Salah satu yang diincar Golkar adalah sosok dari kalangan akademisi dan perwakilan Nahdlatul Ulama (NU). “Sebab, Surabaya adalah pusat dunia pendidikan. Di sini banyak akademisi yang memiliki leadership. Selain itu, kota ini juga menjadi salah satu basis Nahdliyin,” kata Alyas.

Selain itu, sosok lain yang dianggap potensial untuk maju Pilwali nanti adalah tokoh dari kalangan pengusaha maupun pengusaha muda. “Kota ini memiliki banyak pengusaha maupun pengusaha muda yang berpotensi menjadi pemimpin Surabaya,” kata Alyas.

Selain itu, tim penjaringan bentukan PG Surabaya bakal melakukan komunikasi politik dengan sejumlah parpol terkait koalisi. Dalam Pilwali nanti, PG memang mau tak mau harus berkoalisi. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terus melakukan persiapan jelang pelaksanaan Pilkada Kota Surabaya 2015, salah satunya adalah menatapkan pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota.

Wakil Ketua DPC PDIP Kota Surabaya, Sukadar mengatakan, penetapan pasangan Cawali-Cawawali akan dilakukan pada 1 Juni mendatang.

“Keputusan resmi pasangan yang diusung akan ditetapkan 1 Juni. Tanggal tersebut sudah tidak ada perubahan,” kata pria yang kini Ketua Fraksi PDIP DPRD Surabaya ini.

Hanya saja, Sukadar belum membeber siapa kandidat yang bakal diusung partai berlambang banteng moncong putih itu. Ia menyebut, saat ini, ada dua rencana yang sedang disiapkan PDIP terkait Pilwali nanti.

“Opsi pertama adalah, kandidat yang diusung PDIP nanti butuh kampanye model gerak cepat. Sedangkan, opsi kedua adalah mengusung kandidat, namun model kampanyenya seperti jalan sehat,” katanya.

Dua opsi ini tergantung siapa paket kandidat yang akan diusung oleh PDIP dalam Pilwali mendatang. “Kami tetap menunggu instruksi dari DPP,” katanya. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive