Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Rabu, 23 September 2015

Teken Kerjasama, Walikota Jamin Tarif Trem Terjangkau


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Rencana proyek transportasi angkutan massal (AMC) berupa trem di Kota Surabaya semakin memperlihatkan progres signifikan.  Hal itu ditandai dengan dilakukannya penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara Kementrian Perhubungan (Kemenhub), Direktorat Jenderal Perkeretapian, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tentang reaktivasi jalur kereta api dalam kota Surabaya di Balai Kota Surabaya, Rabu (23/9). Penandatanganan PKS ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman alias Memorandum of Understanding (MoU) yang diteken pada 28 April lalu.

Menteri Perhubungan (Menhub), Ignasius Jonan dalam sambutannya mengatakan, setelah dilakukannya penandatanganan PKS tersebut, pembagian tugas antar instansi menjadi lebih detail. Kemenhub akan melaksanakan pembangunan proyek menggunakan APBN. Lalu PT KAI kebagian tugas menyiapkan lahan untuk depo trem serta pengoperasionalan moda transportasi tersebut. Sementara Pemkot Surabaya membantu kelancaran pembangunan dan juga proses perizinan.

Kemenhub juga akan melakukan persiapan lebih intens, diantaranya melakukan lelang untuk pembangunan sarana dan pengadaan sarana keretanya, juga reaktivasi jalur nya. Untuk melakukan itu semua, Menhub Jonan menyebut estimasinya membutuhkan waktu paling lama tiga tahun. “Bu wali minta nya dua tahun.  Tapi yang paling lama itu pengadaan kereta nya. Pokoknya kita upayakan secepatnya. Mudah-mudahan dua tahun sudah jadi ,” tegas Jonan.

Disampaikan Menhub, bila terealisasi, Surabaya akan menjadi kota pertama di Indonesia yang memiliki transportasi massal berupa trem. Menhub sudah mencanangkan, setelah Surabaya, berikutnya adalah LRT di Jabodetabek dan Palembang. Menurutnya, dengan adanya trem, warga Surabaya akan memiliki lebih banyak pilihan moda. Meski begitu, Menhub mengingatkan Pemkot Surabaya agar sedini mungkin melakukan sosialisasi kepada warganya perihal proyek trem ini.

“Karena ini trem ini moda baru, dan jalurnya bersinggungan dengan jalan raya. Saya sarankan Pemkot melakukan sosialisasi mulai sekarang. Termasuk tentang perlunya disiplin berlalu lintas bila nanti trem sudah difungsikan,” sambung Menhub.

Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia ini juga berharap, bila trem sudah jadi, Pemkot bisa memberikan subsidi agar harga tiketnya lebih terjangkau oleh masyarakat. Menurutnya, bila tidak disubsidi, tiket trem untuk sekali jalan akan berkisar antara Rp 15 ribu dan Rp 20 ribu. “Itu kalau nggak ada subdisi. Tapi kalau Pemkot sediakan subsidi, maka tarifnya akan lebih murah,” sambung menteri kelahiran Surabaya ini.

Merespon harapan tersebut, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menyebut bahwa untuk hitung-hitungan berapa besaran tarif trem, domainnya ada di PT KAI yang akan menghitung berapa kebutuhan untuk operasional trem. Namun, wali kota memastikan bahwa tarif trem akan terjangkau. Ini karena pembangunan trem ditanggung oleh negara memakai APBN dari gambaran awal yang akan dijalankan oleh investor. “Harusnya tarifnya lebih murah. Dulu kita ngitung awalnya uang investor jadi harus kembalikan ke investor sama biaya operasional. Ini kan uang APBN. Jadi kita tinggal biaya operasional saja,”  ujar wali kota.

Terkait sosialisasi, wali kota juga menyebut Pemkot sudah melakukannya kepada warga dan juga sopir angkutan kota mulai 2012 lalu. Ke depan, Pemkot akan lebih intens dalam melakukan sosialisasi dengan menggandeng tim dari Universitas Airlangga. “Kami ada tim dari Unair yang ahli dalam masalah sosial seputar AMC. Tim ini yang akan turun untuk melakukan sosialisasi bagaimana perpindahan antar moda dan juga bagaimana cara naiknya,” sambung wali kota.

Sementara Bambang Haryo, anggota Komisi VIi DPR RI menegaskan bahwa terwujudnya transportasi massal di sebuah kota, bergantung pada kemampuan dan kemauan dari pemerintah kotanya. “Dan saya melihat Pemkot cukup serius. Apalagi didukung menteri yang asal Surabaya, Dirjen Kereta Api nya juga dari Surabaya,” ujarnya.

Bambang juga berharap Pemkot all out melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Menurutnya, Dinas Perhubungan Kota Surabaya harus mulai merencanakan sedari sekarang agar tidak ada kendala di masa mendatang ketika trem beroperasi. “Tapi memang, masyarakat sekarang ini mulai sangat membutuhkan transportasi publik. Mereka ingin ke kantor nggak perlu naik transportasi pribadi seperti di negara lain,” sambung dia.

Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Agus Imam Sonhaji mengatakan, PKS tersebut mampu mempercepat pelaksanaan proyek. Setelah PKS, anggaran di Kemenhub dapat difokuskan pada penyelesaian detail engineering desain (DED). Dengan demikian, lelang fisik dapat dimulai akhir tahun ini atau setidaknya awal tahun depan. Proses lelang diprediksi memakan waktu dua bulan. Setelah itu, pembangunan trem dapat dilaksanakan.

Agus melanjutkan, pengembangan angkutan trem akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama, pengembangan angkutan massal ini dimulai dari depo trem lama di Bumiharjo, Joyoboyo melewati Jl. Raya Darmo hingga ke utara sampai persimpangan Jl. Indrapura – Jl. Rajawali. Di sepanjang jalur tersebut akan dibangun titik-titik halte/shelter yang letaknya strategis dengan pusat kegiatan masyarakat metropolis. Selanjutnya, pada tahap kedua, rencana pengembangan trem ini akan diintegrasikan dengan Pelabuhan Tanjung Perak. Bahkan, kata Agus, ada pula rencana cadangan yang melanjutkan pengembangan trem hingga Terminal Purabaya via frontage road Ahmad Yani sisi barat.

Mantan Kabag Bina Program dan Kepala Dinas Cipta Karya ini menampik jika progres pembangunan trem berjalan lambat. Dia menjelaskan, sejak pertemuan dengan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan pada 23 November 2013, Pemkot secara intens terlibat dalam rapat koordinasi yang melibatkan satker kemenhub di Surabaya dan PT. KAI. Hal-hal yang dibahas meliputi pematangan trase, pembahasan mekanisme tiket, penyiapan lahan, termasuk pemantapan naskah PKS yang akan ditandatangani nanti. Tak hanya itu, Pemkot menggandeng perguruan tinggi, juga telah menelusuri kembali jalur trem lama di Surabaya dengan alat ground penetrating radar (GPR). Semua itu menjadi suatu kesatuan pemantapan proyek trem. “Berbagai upaya pengkajian dan pematangan rencana proyek trem dibahas detail agar di kemudian hari tidak ada masalah pasca pembangunan,” kata Agus. (arf)

Hakim Tak Lengkap, Pembacaan Vonis Brigadir Dhoni ditunda

Perkara Penggelapan Uang Investasi Emas


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Burhanudin, selaku ketua majelis hakim  yang menyidangkan perkara penggelapan uang investasi emas dengan terdakwa Brigadir Dhoni Rahwani, anggota Polisi yang bertugas di kesatuan Sabhara Polrestabes Surabaya dan istrinya yakni Eka Rendy Aryanti menunda pembacaan vonis kasus ini.

Penundaan pembacaan vonis tersebut, disebabkan salah satu hakim anggota yakni Mangapul Girsang mengalami gangguan kesehatan.

"Dikarenakan hakim tidak lengkap, karena salah satu anggota sakit, maka sidangnya kami tunda, Senin (28/9),"ucap Hakim Burhanudin pada jaksa dan kedua terdakwa yang tidak didampingi penasehat hukumnya.

Seperti diketahui, dalam kasus ini, Jaksa menjerat keduanya dengan tuntutan 3 tahun penjara. Pasangan suami-istri (Pasutri) itupun mengajukan pembelaan,  yang disampaikan pada persidangan sebelumnya.

Pada perkaranya ini, Brigadir Dhoni  dan istrinya lolos dari jeratan penipuan sebagaimana dalam dakwaan pertama yang mendakwa keduanya dengan pasal 378 KUHP jo Pasal 55 KUHP.

Mereka hanya terbukti melanggar dakwaan ke dua yakni pasal 372 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP tentang penggelapan.

Perbuatan terdakwa dilakukan pada sekitar tahun 2012, bertempat di Pos Lalu lintas di Surabaya terdakwa Dhoni  mengajak para saksi korban antara lain saksi Satria, Iswandi,  M. Harys, Slamet, Apriliyanto,dan saksi Rudy untuk investasi lelang emas batangan dengan menjanjikan akan mendapatkan keuntungan 10 % setiap bulannya dari modal investasi yang diserahkan.

Dengan iming-iming keuntungan itulah para korban percaya kemudian para saksi korban melakukan transfer kepada terdakwa secara bertahap antara lain : saksi Satria sebanyak Rp. 100.000.000,-  ke rekening Bank BRI Kcp Bubutan atas nama istri terdakwa ,saksi Iswadi sebanyak Rp. 250.000.000,-; saksi M. Harys sebanyak Rp 170.000.000,- ; saksi Slamet sebanyak Rp 230.000.000,-; saksi Apriliyanto sebanyak Rp. 280.000.000,-; dan saksi Rudy sebanyak Rp.100.000.000,-. Atau Total kerugian Rp 1,3 miliar.

Padahal terdakwa tidak mempunyai kegiatan lelang emas pada pegadaian akan tetapi hanya ikut numpang atau nunut lelang emas tersebut pada Tuhu yang mengaku sebagai pimpinan pegadaian  Cabang Blauran Surabaya.

Kedua terdakwa ternyata juga ditipu bahwa Tuhu yang dikenal terdakwa bukan Tuhu yang menjabat pimpinan pegadaian Syariah Cab. Blauran Surabaya, atau hanya menyamar dengan nama Tuhu.

Korban mengetahui aksi ini setelah mengkroscek bahwa terdakwa tidak terdaftar sebagai peserta atau panitia lelang emas di pegadaian. Atas ulah terdakwa , para korban yang rugi ini akhirnya melaporkan ke Polda Jatim. (Komang)

Selasa, 22 September 2015

Pembangunan JLLB Dimulai, Target Selesai Dua Tahun


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Raung sirine menandai dimulainya pembangunan jalan lingkar luar barat (JLLB) Surabaya. Jalan dengan total panjang 19,8 kilometer dan lebar 55 meter tersebut diprediksi rampung dalam dua tahun.

Peran JLLB dipandang sangat strategis dalam menunjang pengembangan Kota Pahlawan, khususnya di wilayah barat. Jalan tersebut akan menghubungkan terminal pelabuhan Teluk Lamong dengan kawasan industri dan bisnis di Surabaya selatan. Dengan demikian, geliat ekonomi di sepanjang kawasan yang dilalui JLLB akan meningkat. Selain itu, JLLB juga akan terkoneksi dengan tol Surabaya-Mojokerto (SuMo) dan tol Surabaya-Gresik.

Walikota Tri Rismaharini mengatakan, jika JLLB resmi beroperasi, kepadatan lalu lintas di tengah kota bisa terurai. “Biasanya orang kalau mau menuju Gresik atau Surabaya utara mesti lewat tengah kota. Dengan adanya JLLB, masyarakat tidak perlu melewati tengah kota,” kata Risma -sapaan Tri Rismaharini- saat peresmian pembangunan JLLB di Jl. Ngemplak Citraland, Kelurahan Made, Selasa (22/9).

Di samping itu, Risma menyatakan, keberadaan JLLB sekaligus memangkas istilah kawasan pinggiran. Sebab, infrastruktur jalan yang dibangun mendorong pemerataan pembangunan kota. “Sekarang sudah tidak ada lagi yang namanya pinggiran. Semua sama karena orientasinya adalah pemerataan pembangunan,” ujar mantan kepala Bappeko Surabaya itu.

Dikatakan walikota, pembangunan JLLB lebih mudah ketimbang proyek jalan lain. Hal ini dikarenakan 80 persen lahan yang bakal dilalui JLLB berstatus milik pengembang. Jadi, pelaksanaan proyek tidak banyak terhambat masalah pembebasan lahan. Nantinya, pengembang akan membangun jalan di wilayahnya dengan dana masing-masing. Total ada delapan pengembang yang terlibat dalam pembangunan jalan yang melewati empat kecamatan dan sepuluh kelurahan ini. Adapun kecamatan yang dilalui JLLB antara lain Benowo, Pakal, Sambikerep dan Lakarsantri. Sedangkan sepuluh kelurahan diantaranya, Sememi, Kandangan, Tambak Osowilangun, Romokalisari, Babat Jerawat, Pakal, Beringin, Made, Jeruk dan Lakarsantri.

Sementara, 20 persen lahan JLLB menjadi tanggung jawab pemkot, baik dari sisi pembebasan lahan maupun pembangunan jalannya. Menurut Risma, dari 20 persen itu tidak semua wajib dibebaskan oleh pemkot. Sebab, beberapa diantaranya merupakan lahan bekas tanah kas desa (BTKD) yang dimiliki pemkot.

Kendati pembangunan dilaksanakan sendiri-sendiri antara pemkot dan pengembang, namun kedua pihak tetap melakukan koordinasi intens agar pembangunan JLLB tidak melenceng dari perencanaan.

Secara keseluruhan, pembangunan JLLB terbagi dalam empat ruas, yakni ruas Lakarsantri-perbatasan Gresik; Lakarsantri-Raya Sememi; Raya Sememi-Simpang Susun Romokalisari; dan Raya Sememi-Tambak Osowilangun.



Risma menambahkan, dari segi ukuran, JLLB lebih besar ketimbang Middle East Ring Road (MERR). Dengan lebar mencapai 55 meter, JLLB sanggup mengakomodir 14 lajur kendaraan. Dengan rincian 7 lajur arah utara dan 7 lajur arah selatan.

Tak hanya itu, lanjut Risma, selain terkoneksi dengan tol, JLLB juga terintegrasi dengan jalur kereta api. “Nanti di daerah Pakal ke arah utara itu ada jalur kereta api yang masuk sampai ke pelabuhan,” papar alumnus ITS ini.

Associate Director PT. Ciputra Surya Tbk, Andi Sugiharjo mewakili pengembang, mengatakan pihaknya berkomitmen mendukung program pemerintah kota dalam membangun jalan baru. Pasalnya, kondisi lalu lintas di Surabaya saat ini memang sudah sangat padat. “Oleh karena itu, kita memang sedang butuh jalan baru,” tuturnya.

Ditanya apa alasan pengembang bersedia membangun jalan, Andi menyatakan bahwa geliat ekonomi akan jauh lebih berkembang kalau ada jalan baru di Surabaya barat. Dari segi bisnis, hal itu tentu sangat menguntungkan, baik bagi warga sekitar maupun para pengembang.

Dijelaskan Andi, pihaknya akan melibatkan warga sekitar dalam proses pembangunan jalan. “Kami perlu banyak tenaga untuk pekerjaan konstruksi jalan. Mengenai detail kebutuhan tenaga kerjanya berapa nanti akan dihitung lebih rinci,” terang Andi.

Kepala Bappeko Surabaya Agus Imam Sonhaji, menjelaskan, berdasar Perda No. 12 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Surabaya 2014-2034, bahwa JLLB direncanakan sebagai jalan arteri primer yang berperan strategis untuk meningkatkan aksesibilitas di kawasan Surabaya barat. “Dengan demikian pembangunan tidak hanya terfokus di pusat kota,” kata Agus.

Perencanaan JLLB telah melewati proses panjang. Sejak 2011, studi kelayakan JLLB telah dilaksanakan. Serta, detail engineering design (DED) dan amdal pada 2011 dan 2014. Sampai akhirnya, berita acara kesepakatan antara pengembang dan pemkot, penetapan lokasi dan pelaksanaan pembangunan semua dilaksanakan pada 2015.

SETELAH SDN PENJARINGAN SARI 1, HARI INI PEMKOT RESMIKAN LAGI BANGUNAN BARU SMPN 44


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Beberapa langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam upaya menciptakan lingkungan belajar mengajar yang lebih nyaman bagi para siswa, perlahan mulai menampakan hasil. Setelah kemarin Pemkot meresmikan bangunan baru SDN Penjaringan Sari 1. Pagi tadi,(22/9) Pemkot kembali melakukan seremonial peresmian bangunan baru milik SMPN 44 di kawasan Sidodadi, Kelurahan Simolawang, Kecamatan Simokerto.

Peresmian gedung dilakukan langsung oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, dan dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Hendro Gunawan, perwakilan DPRD Kota Surabaya, jajaran SKPD Pemkot Surabaya, Muspika Kecamatan Simokerto dan Kecamatan Semampir, serta tokoh masyarakat kelurahan Simolawang.

Dalam laporannya, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, Ikhsan berharap, dengan dibangunnya gedung yang baru milik SMPN 44, para siswa bisa lebih berkonsentrasi belajar, sehingga bisa lebih mencetak prestasi, dan para guru serta kepala sekolah bisa lebih semangat dalam bekerja.

Wali Kota Surabaya dalam sambutannya dihadapan para guru dan siswa menjelaskan, gedung SMPN 44 yang awalnya satu area dengan SDN Sidotopo 4, menyebabkan para siswa kesulitan dalam berkonsentrasi saat belajar. Wali Kota juga berpesan kepada para guru dan kepala sekolah yang hadir, untuk memberikan ekstrakulikuler khusus berupa pelatihan menjahit.

“Saya menitipkan pesan kepada semua guru dan kepala sekolah, untuk memberikan ekstrakulikuler khusus seperti pelatihan menjahit kepada siswa, supaya ketika siswa lulus mampu memiliki keterampilan menciptakan barang. Nanti, Pemkot akan membantu dalam pemenuhan fasilitas,” imbuh wali kota perempuan pertama dalam sejarah pemerintahan kota surabaya ini.

Risma (sapaan akrab Wali Kota), juga meminta kepada seluruh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Surabaya agar berdiskusi untuk menciptakan muatan lokal berupa ekstrakulikuler bagi daerah dengan cluster khusus. Selain itu, Risma juga berpesan agar terus menjaga kebersihan sekolah, karena kebersihan adalah cerminan wajah sekolah. Selain itu, pihaknya akan siap membatu jikalau sekolah dengan tiga tingkat ini kesusahan dalam menjaga kebersihan dan perawatan lingkungan sekolah.

“Para MKKS diharapkan bisa bersinergi untuk menyempurnakan ide muatan lokal bagi kawasan dengan cluster khusus. Nantinya, ide tersebut akan dibahas bersama dengan Dinas Pendidikan. Selain itu, jika pihak sekolah mengalami kesulitan dalam menjaga kebersihan, harap ada laporan. Nanti, pihak dari Pemkot akan mengirim petugas kebersihan,” tegas Wali Kota.

Setelah melakukan penandatanganan di atas prasasti dan pengguntingan untaian bunga melati sebagai tanda diresmikannya sekolah. Wali kota didampingi Kepala Dinas pendidikan, dan Kepala sekolah SMPN 44, langsung melakukan peninjauan para siswa di kelas. Di kelas, wali kota berpesan kepada para siswa untuk fokus dengan proses belajar mengajar, dan meminta agar tidak memainkan telepon gengam selama proses belajar mengajar. “kalau kalian main handphone, konsentrasi kalian akan terpecah, dan tidak paham. Sehingga, di rumah masih mempelajari apa yang diajarkan tadi, bukan belajar untuk materi esoknya,” tegas Wali Kota.

Senada dengan kepala Dinas Pendidikan, Kepala sekolah SMPN 44, Anik Anggriani berharap, dengan diresmikannya bangunan baru, para siswa lebih bisa berkonsenstrasi dalam belajar. Mengenai ekstrakulikuler, SMPN 44 telah memiliki ekstrakulikuler bertaraf nasional untuk memenuhi minat dan bakat para siswa, seperti silat, tari, futsal dan karya ilmiah remaja. Para wali kelas juga sering melakukan home visit jika dirasa ada siswa yang menurun prestasinya.

Sekolah yang telah memiliki 24 rombongan belajar ini, nantinya akan segera melengkapi diri dengan perpustakaan, laboratorium komputer, laboratorium musik dan rumah jamur. Kedepan, sekolah yang mampu menampung 850 siswa ini akan, menambah lagi 15 ruangan yang diperuntukkan untuk kelas, laboratorium IPA, dan ruang guru. Karena sekolah belum memiliki kantin, para siswa dihimbau untuk membawa makanan dari rumah.

“Karena ini hari pertama para siswa pindah, minggu ini kami himbau bagi para siswa untuk membawa bekal dari rumah. Minggu depan, sementara akan dibuatkan kantin sementara di bagian lobby utama. Untuk perpustakaan, lab komputer, laboratorium musik dan rumah jamur sedang dalam proses pindah dari bangunan lama. Tahun depan akan ada perluasan bangunan yang nantinya akan diperuntukkan untuk bangunan kelas, laboratorium IPA dan ruang guru,” imbuh perempuan asal Nganjuk ini.

Setelah melakukan kunjungan ke kelas, Wali Kota dengan didampingi Sekretaris Daerah,  dan rombongan SKPD Pemkot Surabaya, berkunjung ke Puskesmas Sidotopo yang letaknya bersebelahan dengan SMPN 44, dan baru dibuka dihari yang sama. Di sana, Wali Kota melakukan peninjauan fasilitas yang dimiliki puskesmas bertingkat dua ini. Kemudian, Wali Kota menyempatkan untuk berkunjung ke Sekolah Islam Taswirul Afkar untuk bertemu dengan para siswa yang ada di sana. (arf)


Senin, 21 September 2015

PEMKOT RESMIKAN GEDUNG BARU SDN PENJARINGAN SARI 1


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Guna meningkatkan mutu serta kualitas pendidikan di Kota Surabaya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus menerus melakukan berbagai daya dan upaya. Salah satunya adalah melakukan pembangunan gedung sekolah dasar baru di wilayah Surabaya Timur. Pagi tadi (21/9), peresmian SDN Penjaringan Sari 1 yang berada di kawasan Kendalsari Selatan ini dilakukan langsung oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

Peresiman bangunan juga dihadiri oleh perwakilan dari DPRD Kota Surabaya, Asisten Pemkot Surabaya, perwakilan SKPD Pemkot Surabaya, Muspika Kecamatan Rungkut, dan Tokoh Masyarakat di sekitar Kendalsari Selatan.

Dalam Laporannya, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, Ikhsan menyampaikan bahwa, dengan adanya sekolah baru diharapkan mampu menjadi penyemangat bagi para siswa, guru dan kepala sekolah untuk berprestasi lebih baik. Melalui banyaknya sekolah yang sudah diresmikan, Ikhsan juga berharap agar pendidikan di Kota Surabaya bisa menjadi lebih baik lagi.

Wali Kota dalam sambutannya menceritakan, sebelum bangunan baru ini dibangun, ia bertemu dengan warga dan meminta agar dibuatkan sekolah di kawasan Kendalsari Selatan. Wali Kota Juga berpesan kepada dinas pendidikan, agar lekas menyelesaikan pembangunan dua ruangan kelas. Selain itu, Wali Kota meminta agar jajaran muspika kecamatan Rungkut dapat bekerja sama dengan dinas pendidikan, agar mampu menarik kembali siswa Kendalsari Selatan yang telah terlebih dahulu bersekolah di tempat yang jauh dari tempat tinggal  siswa.

“Jangan sampai Pemkot membangun gedung baru, namun masih ada warga sekitar yang kesusahan untuk sekolah. Sekolah ini terwujud atas permintaan warga, sangat sayang jika warga tidak bisa ikut menikmati. Untuk dua kelas yang belum selesai, saya berikan waktu dua minggu penyelesaian. Nantinya, satu kelas akan digunakan untuk siswa yang masuk siang, dan satunya lagi siswa pindahan sekolah yang lokasinya jauh,” tegas wali kota.

Meskipun bangunan masih baru, namun SDN Penjaringan Sari 1 telah menerima sembilan rombongan belajar dan telah telah dilengkapi dengan fasilitas perpustakaan dan kelas yang nyaman untuk para siswa. Namun, Pemkot terus berupaya agar memaksimalkan fasilitas, salah satunya melalui penyediaan fasilitas laboratorium komputer. Namun, Wali Kota berpesan kepada pihak yang terkait, agar terus memberikan laporan jika dalam pelaksanaan pemenuhan fasilitas masih terdapat kekurangan.

“Untuk air, saya akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait, fasilitas air sore ini sudah harus bisa masuk ke sekolahan. Nanti, saya sendiri yang akan melakukan pemantauan,” imbuh Wali Kota perempuan pertama dalam sejarah Pemerintahan Kota Surabaya ini.

Setelah memberikan sambutan, Wali Kota langsung secara simbolis melakukan penandatangan di atas batu prasasti, dan memotong rangkaian bunga sebagai tanda telah diresmikannya gedung SDN Penjaringan Sari 1. Wali Kota juga menyempatkan untuk melakukan peninjauan ke kelas sambil bertemu dengan para siswa. Kemudian, Wali Kota dengan didampingi Asisten I (bidang Pemerintahan), Yayuk Eko Agustin, dan perwakilan dari sekolah melakukan peninjauan terhadap bangunan-bangunan sekolah yang sedang dalam tahap penyelesaian. (arf)

Identitas Pemilik 42 KG Ganja Terungkap dari Penginapan Sumber Rahmawati

Polisi Butuh Waktu 6 Hari Menangkap Terdakwa Abdul Aziz Baso di Makasar


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Persidangan kasus ganja seberat 42 kg dengan terdakwa Abdul Aziz Baso Bin Tanri Warga Bangkalan Dalam Kecamatan Manggala Makasar dan  terdakwa Kamarudin alias Kopral warga Jalan Teluk Nibung Surabaya, kembali berlanjut di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Senin (21/9).

Dalam persidangan yang digelar diruang garuda, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Eko Nugroho dari Kejari Tanjung Perak menghadirkan Junaedi, saksi penangkap dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak dan dua orang petugas keamanan pelabuhan Tanjung Perak, yakni Indra Kurniawan dan M Ilham.

Dijelaskan saksi Junaedi,  pengungkapan kasus ini bermula dari tindak lanjut yang dilaporkan petugas keamanan pelabuhan tanjung perak yang mencurigai adanya pengiriman ganja melalui kapal jurusan Surabaya- Makasar.

Barang haram seberat 42 kg tersebut diangkut dengan menggunakan jasa porter bernama Safarudin. Nah dari Sang Porter inilah terungkap, jika dia diperintahkan terdakwa Kamarudin alias Kopral.

Dari penangkapan terdakwa Kopral inilah mendapatkan nama terdakwa Abdul Aziz Baso. Namun tidak mengetahui keberadaannya.

Domisili terdakwa Abdul Aziz Baso  dapat diungkap, setelah Polisi mendapatkan informasi dari Kopral, jika rekan bisnisnya tersebut menginap di penginapan Sumber Rahmawati.

"Dari situlah, kami menemukan alamat terdakwa Abdul Aziz,"terang saksi Junaedi.

Setelah itu, saksi Junaedi yang didampingi dengan Kasat Narkoba Polres Pelabuhan Tanjung Perak berangkat ke Makasar dengan mengkeler terdakwa Kopral.

Penangkapan terdakwa Abdul Aziz Baso tidak mudah, butuh waktu 6 hari lamanya untuk bisa mendeteksi keberadaannya.

"Terdakwa Aziz berpindah-pindah, terakhir kami tangkap dirumah mertua nya. Saat ditangkap dia sembunyi di kamar mandi,"terang Junaedi.

Dijelaskan Junaedi, ganja seberat 42 kg tersebut dibawa terdakwa Abdul Aziz dari Jakarta ke Surabaya dengan menggunakan Kereta Api.

Setibanya di Surabaya, ganja tersebut ditaruh ditempat kos terdakwa Kopral. Selanjutnya, terdakwa Aziz menginap di Penginapan Sumber Rahmawati.

Keesokan harinya, 6 Mei 2015 sekira jam 9 pagi, barang tersebut diangkut ke Kapal dengan menggunakan jasa porter. Sedangkan Posisi terdakwa Aziz sudah lebih dahulu berada didalam kapal.

Namun, setelah mengetahui barang tersebut tercium petugas, lantas terdakwa Aziz turun dari Kapal dan melanjutkan perjalanannya ke Makasar dengan menggunakan pesawat.

"Sebelum kembali ke Makasar, dia sempat ke gresik dan menghubungi keluarganya, untuk meminta transfer untuk ongkos naik pesawat,"jelas Junaidi.

Diterangkan Junaidi, ganja seberat 42 Kg tersebut sepenuhnya bukan milik terdakwa Abdul Aziz Baso, melainkan milik Bang Kodim warga Teluk Bong Jakarta.

Pengakuan tersebut diperoleh dari terdakwa Kopral. " Ada dua peristiwa yang satu, yang 12 Kg milik Abdul Aziz sisanya milik Bang Kodim,"terang Junaidi.

Namun setelah ditekisuri, Polisi mengalami jalan buntu dan tidak berhasil menemukan keberadaan bang Kodim, yang diketahui bekerja sebagai supir truk.
"Kami sudah kembangkan, tapi tidak berhasil menemukan Kodim,"Ujarnya

Keterangan, saksi Polisi ini tak satupun dibantah kedua terdakwa. Aziz dan Kopral membenarkan semua keterangan yang disampaikan saksi Junaedi dalam persidangan.

Terpisah, saksi Indra Kurniawan dan M Ilham, dua tenaga security Pelabuhan menjelaskan seputar terungkapnya ganja tersebut.

Menurut keduanya, ganja tersebut awalnya sulit terdeteksi pengawasan  mesin pemeriksaan X Ray. Dikarenakan ganja yang dikemas dalam bungkus mie instan tersebut sulit dibedakan.

"Karena jenisnya organik, awalnya kami sulit mendeteksi,"jelas saksi Indra.

Barang yang sempat dinaikkan ke Kapal dengan kode pak bersambung 119 tersebut akhirnya diturunkan kedua saksi.

"Setelah kita buka ternyata isinya ganja, lalu saya melapor ke Polisi,"jelasnya.

Seperti diketahui, terdakwa Abdul Aziz dan terdakwa Kopral didakwa pasal berlapis, yakni melanggar pasal 114 ayat 2 UU RI Nomor 35 Tahun 2009 dan 111 ayat 2 UU RI No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman maksimal hukuman mati. (Komang).