Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Senin, 26 Februari 2018

Edarkan Miras, Oknum TNI AL Ditangkap Pomal dan Intel Lantamal V


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Lagi-lagi, tim gabungan Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) dan Intel Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal V) kembali berhasil menggagalkan upaya peredaran minuman keras (Miras) yang diduga dilakukan oknum anggota TNI AL tadi malam.

Komandan Pomal Lantamal V Surabaya Kolonel Laut (PM) Khoirul Fu'ad S.H., ketika dikonfirmasi di Mako Pomal Lantamal V Jl. Hang Tuah no 1 Ujung Surabaya, membenarkan adanya penangkapan oleh jajarannya terhadap oknum TNI AL yang berusaha mengedarkan Miras.

Miras tersebut berjenis arak jawa yang dibawa melalui jalur darat dengan kendaran Xenia warna putih Nopol S 1051 HJ yang dikemudikan Serka BS, dibawa dari Tuban menuju Sawojajar Malang, Jatim.

Menurut Fuad -sapaan akrab perwira lulusan AKABRI 1996 ini, tim gabungan di bentuk setelah mendapatkan informasi akurat mengenai pelaku, rute dan rencana pergeserannya.

Hasil pengintaian yang dilakukan selama lima hari oleh tim dari Pomal dan Intel Lantamal V ini,  membuahkan hasil positif sehingga diputuskan untuk menyergap pelaku beserta barang buktinya.

Kendaraan yang diduga mengangkut miras jenis arak diikuti oleh tim Pomal Lantamal V dari daerah Manunggal Selatan Tuban. Pada saat TO akan memasuki tol Bunder Gresik, sekira 1 km dari pintu tol, mobil warna putih tersebut berhasil dihentikan secara paksa oleh tim.

Kemudian tim melakukan penggeledahan sesuai dengan prosedur dan didapatkan bahwa pengemudi adalah oknum TNI AL atas nama Serka BS.

Karena tim sudah memperoleh informasi yang akurat, maka tim langsung memeriksa barang bawaan yang dibawa oleh Serka BS tersebut. Pada saat diperiksa di dalam mobil tersebut didapatkan 25 dus berisikan arak jawa (kurang lebih 300 botol dalam aqua tanggung).

Selanjutnya Barang bukti beserta mobil Xenia warna putih Nopol S 1051 HJ yang di pakai untuk mengangkut Miras jenis arak jawa tersebut diamankan ke Kantor Pomal Lantamal V.

Menurut pengakuan awal dari Serka BS lanjut Fuad, Ia sudah menjalankan bisnis terlarang tersebut sejak tahun 2014 dan dalam sebulan bisa melakukan pengiriman miras dari Tuban ke Malang sebanyak dua kali.

"Kita tidak akan percaya begitu saja, itu merupakan haknya dia (Serka BS, red). Namun demikan kita masih akan mempertajam dan menggali bukti pendukung lainnya," ujar  Danpomal Lantamal V.

Menurutnya, pengungkapan tindak pidana yang dilakukan oknumTNI AL ini adalah salah satu upaya mendisiplinkan serta memberikan efek jera bagi prajurit lainnya untuk taat hukum dan menjunjung tinggi disiplin keprajuritan.

Serta berupaya untuk mencapai Zero Crime di TNI AL dengan terus bekerja keras melibas habis pelanggaran dan kejahatan yang diduga dilakukan oknum anggota TNI AL. (arf)

ICW Sebut Modus Korupsi 2017 Semakin Canggih dan Meningkat


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Indonesia Corruption Watch (ICW) mencatat, pada tahun 2017 terdapat 576 kasus korupsi dengan kerugian negara mencapai Rp 6,5 triliun dan suap Rp 211 miliar.

Jumlah tersangkanya mencapai 1.298 orang. Berdasarkan rilis ICW, Selasa (20/2/2018), jika dibandingkan tahun 2016, penanganan kasus korupsi tahun 2017 mengalami peningkatan signifikan.

Hal ini terutama pada aspek kerugian negara. Pada 2016, kerugian negara dari 482 kasus korupsi mencapai Rp 1,5 triliun.

Angka ini naik menjadi Rp 6,5 triliun pada tahun 2017.

Peningkatan ini karena ada kasus dengan kerugian negara yang besar yang ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yaitu kasus KTP elektronik, serta kasus TPPI yang ditangani Kepolisian dan Kejaksaan.

Ada sejumlah modus yang paling banyak digunakan dalam tindak pidana korupsi sepanjang tahun 2017. Apa saja?

Modus korupsi yang paling banyak digunakan dalam kasus korupsi tahun 2017 adalah penyalahgunaan anggaran.

Ada 154 kasus dengan kerugian negara mencapai Rp 1,2 triliun dengan modus ini.

Modus lainnya, penggelembungan harga (mark up) dan pungutan liar dengan masing-masing sebanyak 77 kasus dan 71 kasus. 

Sementara, modus terkait suap dan gratifikasi sebanyak 44 kasus dengan total nilai suap mencapai Rp 211 kasus. Anggaran desa paling banyak dikorupsi.

Adapun, berdasarkan sektor, anggaran desa merupakan sektor paling banyak korupsi dengan total 98 kasus dengan kerugian negara Rp 39,3 miliar. 

Sektor lainnya, pemerintahan dan penndidikan dengan jumlah kasus dan kerugian negara berturut-turut adalah sebanyak 55 dan 53 kasus serta kerugian negara Rp 255 miliar dan Rp 81,8 miliar.

ICW menyebutkan, lembaga yang tercatat paling banyak terjadinya korupsi adalah pemerintah kabupaten dengan 222 kasus dan kerugian negara Rp 1,17 triliun. 

Lembaga lainnya adalah pemerintah desa sebanyak 106 kasus dengan kerugian negara Rp 33,6 miliar. Ketiga, pemerintah kota dengan jumlah 45 kasus serta kerugian negara Rp 159 miliar.

Provinsi paling banyak kasus korupsi Masih berdasarkan catatan ICW, provinsi yang paling banyak kasus korupsi pada tahun 2017 adalah Jawa timur dengan 68 kasus serta kerugian negara mencapai Rp 90,2 miliar.

Berikutnya, Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Utara dengan jumlah kasus berturut-turut adalah 42 kasus dan 40 kasus.

Dari hasil pantauan sepanjang 2017, ICW memberikan beberapa rekomendasi, di antaranya, perlunya transparansi dan pelibatan masyarakat dalam memantau APBD. Transparansi dinilai penting untuk meminimalisasi potensi penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh kepala daerah terutama menjelang tahun politik.

Sementara itu, kepala daerah yang akan mencalonkan diri diharapkan menekan biaya kampanye agar meminimalisasi konflik kepentingan dengan menerima uang dari beberapa pihak yang berkepentingan. (rio)

Diskel Lantamal VI Bersama BNN Bakal Gelar Penyuluhan Narkoba


KABARPROGRESIF.COM : (Makassar) Dinas kesehatan (Diskes) Lantamal VI bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulsel akan melaksanakan penyuluhan Narkoba.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Lantamal VI Mayor Laut (K) dr. Rike Andi Wijaya, Sp.P, setelah melaksanakan kunjungan ke kantor BNNP Sulsel Jl. Manunggal 22, Kel. Maccini Sombala, Kec.Tamalate,Kota Makassar, Senin (26/02/2018).

"Dalam waktu dekat, Diskes Lantamal VI bersama BNN Provinsi Sulsel akan melaksanakan penyuluhan tentang bahaya narkoba kepada seluruh keluarga besar Lantamal VI dan ini sebagai salah satu upaya untuk memberantas dan mencegah peredaran narkoba di wilayah kerja Lantamal VI", ujar Kadiskes Lantamal VI.

Nantinya, di dalam penyuluhan tersebut akan diperkenalkan segala jenis narkoba yang telah beredar, memahami modus-modus predaran Narkoba dengan tujuan agar personel Lantamal VI dan keluarganya bisa mengetahui  menghindari  barang haram tersebut karena dapat merusak kesehatan diri sendiri, lanjut Kadiskes Lantamal VI.(arf)

Begini Modus di Balik Pecah-Pecah Paket Proyek di Bawah Rp 200 Juta


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Kementerian, lembaga, hingga pemerintah daerah hobi memecah proyek-proyek.

Tahun 2017 saja, ada sekitar 1 miliar paket proyek di bawah Rp 200 juta. Lembaga

Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah ( LKPP) mengungkapkan, pecah belah proyek sengaja dilakukan karena memiliki modus dan tujuan tertentu.

"Dari pengalaman kami motifnya untuk korupsi," ujar Direktur Penanganan Permasalahan Hukum LKPP Setya Budi di kantor ICW, Jakarta, Minggu (25/2/2018).

Ia mencontohkan salah satu kasus proyek yang dipecah-pecah yakni kasus pergola di Yogyakarta. Paket proyek senilai Rp 3 miliar itu dipotong-potong menjadi 1.500 paket di bawah Rp 200 juta.

Hal ini dilakukan agar proyek tersebut tidak melewati lelang namun penunjukan langsung ke perusahaan tertentu.

Akibatnya, pengadaan proyek tersebut tidak masuk ke LKPP. Selain itu ujar dia, ada pula proyek jalan-jalan desa, proyek alat tulis kantor, hingga pencetakan.

LKPP kata Setya sudah memprediksi bahwa besaran proyek di bawah Rp 200 juta akan menjadi celah yang dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk korupsi.

Selain rawan korupsi, pemecahan proyek juga membuat pengadaan barang dan jasa menjadi tidak efisien. Sebab kata dia, setiap paket proyek ada komponen biaya honor untuk beberapa orang yang terlibat di dalammnya.

"Ini satu miliar paket, betapa borosnya kita. Borosnya biaya proses kan semua pakai meterai, setiap paket ada honornya,' kata dia.

Saat ini LKPP sedang berupaya untuk melakukan konsolidasi proyek. Jadi proyek-proyek dengan nilai di bawah Rp 200 juta akan dikonsolidasikan menjadi beberapa paket sehingga jumlah paketnya bisa berkurang.

Dengan konsolidasi proyek, LKPP mengatakan bahwa 1 miliar paket proyek bisa dipangkas sepertiganya.

Dengan begitu maka proyek tersebut harus melalui lelang di LKPP, tidak ada penunjukan langsung. LKPP yakin, dengan begitu maka proyek-proyek yang nilainya di bawah Rp 200 juta, maka bisa dipantau oleh LKPP. (rio)

Penyelamatan Sertu Waki, Berbuah Manis


KABARPROGRESIF.COM : (Pasuruan) Aksi heroik yang dilakukan oleh Sersan Satu (Sertu) Moch, Waki ketika menyelamatkan salah satu warga yang terseret arus banjir, Kamis, 22 Pebruari 2018 lalu, akhirnya mendapat respon positif di kalangan masyarakat.

Tak hanya itu, pria yang kesehariannya berdinas di Koramil Gadingrejo, Kodim 0819/Pasuruan tersebut, juga memperoleh penghargaan secara langsung yang diberikan oleh WalikotaPasuruan, Drs, H. Setiyono, M. Si.

Menurut Setiyono, dirinya sangat mengapresiasi aksi heroik yang dilakukan oleh Sertu Waki ketika melakukan penyelamatan terhadap salah satu warganya.

 “Terima kasih banyak kepada TNI, terlebih kepada Babinsa yang sudah membantu pihak Pemkot,” kata Walikota Pasuruan usai memberikan penghargaan di ruangan kerjanya. Senin, 26 Pebruari 2018.

          Selain itu, imbuh Walikota Pasuruan ini, upaya yang dilakukan oleh mantan prajurit Yonif Raider 500/Sikatan tersebut, hendaknya dijadikan suatu aspirasi guna menjalin sinergitas bersama instansi terkait lainnya.

“Mudah-mudahan, ke depan hubungan TNI, Polri beserta instansi terkait di Pasuruan, semakin terjalin dengan baik,” tuturnya.

Sementara itu, ketika di konfirmasi, Sertu Moch, Waki membenarkan hal tersebut. Menurutnya, dirinya tak menyangka mendapat penghargaan yang diberikan langsung oleh Walikota Pasuruan tersebut.

“Saya tidak menyangka pak. Selama saya jadi Babinsa, baru kali ini  saya mendapat penghargaan. Karena, menurut saya, kejadian seperti itu sudah biasa, karena di daerah situ sudah menjadi langganan banjir,” singkat pria yang menjabat sebagai Babinsa semenjak tahun 2011 ini.

Perlu diketahui, kejadian itu berawal ketika dirinya dihubungi oleh salah satu petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pasuruan. Saat itu, korban yang bernama Sugeng (55), terseret arus deras hampir sejauh 500 meter, dan hendak terbawa ke arah sungai Welang. Melihat korban yang saat itu tak berdaya terbawa arus banjir.

Sontak, Sertu Waki langsung memberanikan diri, dan langsung menerjuni lokasi banjir. Alhasil, atas keberaniannya, nyawa korban akhirnya tertolong dan segera di evakuasi. (arf)

Dukungan Hak Interpelasi Lengserkan Kasatpol PP Semakin Menguat


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sejumlah anggota DPRD Kota Surabaya, meminta Wali Kota Tri Rismaharini mengambil langkah tegas terkait konflik antara Ketua DPRD Armuji dengan Kasatpol PP Irvan Widyanto. Salah satunya disampaikan Wakil Ketua DPRD Darmawan.

Darmawan menegaskan, insiden antara Armuji dengan Irvan Widyanto saat hearing di Komisi A DPRD merupakan sebuah preseden buruk bagi lembaga legislatif. Mengingat kejadian tersebut bukan kali ini.

"Ini bukan yang pertama.  Makannya saya katakan sebagai preseden buruk," ujar Darmawan, Senin (26/2/2018).

Politisi Dari Partai Gerindra ini menceritakan, sebelum terlibat konflik dengan Ketua DPRD, Irvan Widyanto juga terlibat konflik dengan Ketua Komisi D Agustin Poliana. Bahkan masalah tersebut, waktu itu sampai dibahas di Komisi, rapat Badan Musyawarah (Banmus) hingga rapat paripurna.

"Waktu itu teman teman dari PDI-P juga minta diganti. Tapi sampai sekarang belum diganti juga," tutur Aden, sapaannya.

Tidak hanya, Aden juga menyebut jika sikap Irvan Widyanto yang menantang Ketua DPRD Surabaya dalam forum dengar pendapat tidak dapat dibenarkan. Menurut dia, sikap Irvan itu telah menjatuhkan lembaga legislatif.

Oleh karena itu, dirinya mendorong anggota DPRD segera mengajukan hak interpelasi kepada wali kota. Mengingat, sikap yang ditunjukkan Irvan sudah sangat keterlaluan.

"Ini bukan urgen tapi sudah sudah fatal. Karena nama baik pimpinan dewan telah dijatuhkan," tandasnya.

Sekretaris Komisi B Edi Rahmat juga mengecam sikap yang ditunjukkan Kasatpol PP. Menurut dia, tidak sepatutnya seorang pejabat bertindak demikian.

Apalagi, dalam UU 23 tahun 2014 tentang pemerintahan disebutkan secara jelas, jika antara eksekutif dan legislatif memiliki kedudukan yang sama sebagai pemangku kekuasaan di daerah.

"Kedudukan kita sama sebagai pemangku kekuasaan di daerah. Harusnya tidak seperti itu," ingat Edi Rahmat.

Edi menjelaskan, sebagai anggota dewan yang dipilih oleh rakyat sangat wajar jika kemudian ketua DPRD memperjuangkan aspirasi warga. Apalagi, permasalahan tersebut terkait hajat hidup masyarakat.

Untuk itu, agar kejadian serupa tidak terulang ia meminta Wali Kota Tri Rismaharini mengambil sanksi tegas. Harapanya, bisa menjadi pembelajaran bagi bagi kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang lain.

"Saya minta ibu mengambil sikap," cetusnya.

Terpisah, Ketua DPC PDI-P Whisnu Sakti Buana (WS) saat ditemui usai menggelar rapat dengan F-PDIP enggan berbicara banyak soal masalah itu. WS menyatakan, persoalan itu akan dilimpahkan kepada pengurus DPC.

"Nanti akan kita rapatkan. Makanya keputusan dari F-PDIP menunggu hasil rapat partai," ujar WS saat ditemui di gedung DPRD Surabaya.

Senada dengan WS, Ketua Fraksi PDI-P DPRD Surabaya, Sukadar juga tidak mau berkomentar banyak soal hasil rapat fraksi. Sukadar menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada Badan Kehormatan (BK) partai.

"Nanti biar BK saja yang ngomong," kata Sukadar.

Ditanya rekomendasi yang akan diserahkan ke BK partai, Kadar berkali-kali berkelit. Menurutnya, sebagai petugas partai dirinya tidak memiliki kapasitas untuk menyampaikan hasil itu. (arf)

Lagi, Babinsa Berhasil Amankan Miras


KABARPROGRESIF.COM : (Jailolo) Dalam rangka menciptakan  situasi keamanan wilayah yang stabil maka Babinsa, Bhabinkamtibmas bersama KPLP Pel. Jailolo melaksanakan pemeriksaan terhadap barang bawaan penumpang di pelabuhan Jailolo yang menjadi pintu keluar masuk di Halmahera Barat.

Adalah Babinsa Koptu A. Soamole dan Koptu Micha Heo bersama Bhabinkamtibmas Brigpol M. Angku dan petugas KPLP Andi yang siang itu melakukan pemeriksaan rutin, terdapat laporan dari buruh setempat yang mencium adanya aroma minuman keras di dek kapal bagian bawah KM Pelita Harapan tujuan Ternate, menanggapi laporan tersebut petugas langsung melakukan pengecekan dan hasilnya ditemukan 1 keranjang dibungkus plastik merah terdapat 42 kantong minuman keras jenis cap tikus, setelah ditelusuri pemilik barang haram tersebut sudah melarikan diri selanjutnya barang bukti miras tersebut dimusnahkan ditempat dengan cara dirobek dan ditumpahkan ke laut.

Sementara itu dalam keterangannya Dandim 1501/Ternate Letkol Inf Abdul Razak Rangkuti, S.Sos menyampaikan bahwa dirinya telah mendapatkan informasi dari jajarannya tentang penangkapan miras tersebut, dan hal tersebut merupakan bentuk upaya kita dalam memberantas peredaran miras yang sering menjadi pemicu sejumlah aksi kriminalitas maupun perkelahian antar kampung sehingga kita bersinergi dengan seluruh pihak untuk memutus mata rantai peredaran barang haram tersebut. (arf)

Belajar Kerukunan Antar Umat Beragama di Surabaya


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dinilai mampu mengatasi dan menjaga kerukunan umat antar beragama di kotanya, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Palangkaraya didampingi Wali Kota Palangkaraya Riban Satia melakukan kunjungan sekaligus belajar ke Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terkait kerukunan umat beragama.

Mereka diterima langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Asisten Wali Kota III Hidayat Syah, beberapa OPD dan 10 orang FKUB Kota Surabaya di ruang sidang wali kota, Senin (26/2/2018).

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Palangkaraya beserta FKUB karena Surabaya dipercaya sebagai tempat belajar kerukunan umat beragama.

“Kami sangat berterima kasih atas kepercayaannya, ada banyak yang dilakukan pemkot bersama FKUB agar tali persaudaraan tetap terjaga,” kata Wali Kota Risma seusai acara.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma menekankan kepada seluruh FKUB untuk segera menyelesaikan pekerjaan yang bisa diselesaikan, tetapi kalau tidak bisa serahkan kepada ahlinya. Dengan kata lain, wali kota Risma ingin menegaskan bahwa kehadiran mereka untuk belajar kerukunan umat beragama di surabaya sangatlah tepat.

“Kalau masalah umat beragama panjenengan bisa tanya ke bapak-bapak ini, tapi kalau urusan pembangunan jalan dan lain-lain, saya ahlinya,” ucapnya diiringi tepuk tangan.

Ketua Forum Keukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Surabaya Chalimi mengatakan, ada beberapa langkah yang dilakukan FKUB untuk menjaga sekaligus meningkatkan kerukunan antar beragama serta menjaga kondusivitas kehidupan umat beragama di Surabaya.

Disampaikan Chalimi, FKUB bersama seluruh pemangku kepentingan di Surabaya, mengadakan kegiatan seminar tentang kerukunan umat beragama dan kegiatan kemah pemuda lintas agama. Untuk kegiatan anak muda, Chalimi menegaskan bahwa penting mengumpulkan anak muda untuk memberikan informasi serta penanaman kepada anak muda bahwa kebhinekaan harus dijaga.

“Berbeda tidak harus bermusuhan, tetapi berbeda merupakan sebuah mozaik kehidupan berbangsa, bernegara dan beragama,” terangnya.

Menurut Chalimi, kondisi kerukunan umat beragama di Kota Surabaya sangat baik dan sangat terjaga. Hal ini disebabkan, karena sikap untuk menghargai sesama yang dilakukan warga surabaya sudah terbangun sejak dulu (zaman Mojopahit). Selain itu, lanjut Chalimi, alasan lainnya mampu mengendalikan emosi alias dapat menahan diri dari hal-hal yang negatif.

“Ha itu yang membuat kami mampu menjaga keutuhan umat beragama di surabaya,” pungkasnya.

Dikatakan Chalimi, Surabaya sudah menjalankan 3 kerukunan umat beragama atau biasa disebut Tri Kerukunan Umat bergama. Pertama, Rukun Sesama Umat Beragama, Rukun Antar Umat Beragama dan Rukun Umat Beragama dengan Pemerintah.

“Insyallah tetap akan berjalan semakin hari semakin kuat,”ucap Chalimi.

Kerukunan antar umat beragama di surabaya semakin terasa kental ketika pengembang royal residence mendekati FKUP Surabaya untuk membangun 6 rumah ibadah (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu) secara berdampingan di daerah Sumber Welut, Lakarsantri.

“Alhamdulilah sudah mulai dibangun 6 rumah ibadah dan wujud ini semakin menguatan kerukunan umat beragama di Kota Pahlawan,” tandasnya.

Sementara itu, Wali Kota Palangkaraya Riban Satia mengatakan, kunjungan ke surabaya untuk melihat secara langsung dan sharing terkait upaya Pemkot Surabaya dalam menjaga kerukunan umat beragama.

“Kami ingin belajar banyak dari surabaya, utamanya langkah-langkah dan program serta melihat secara langsung kondisi ril kerukunan umat beragama di Kota Surabaya,” ujar Riban.

Bukan tanpa alasan, Riban memilih Kota Surabaya sebagai jujukan belajar menjaga kerukunan umat beragama. Menurutnya, kota ini (Surabaya) sangat dinamis, multikultur dan terkenal akan banyaknya tokoh-tokoh yang mendidik para Kyai di sekolah dan pesantren.

“Sebagian besar tokoh-tokoh nasional juga berasal dari Surabaya, itu yang semakin menguatkan tekad kami untuk mendengar sekaligus belajar di surabaya,” ujarnya.

Ke depan, Riban berharap setelah mendapatkan informasi baik dari ilmu dan praktek yang dilakukan Pemkot Surabaya, dirinya akan menerapkan di kota palangkaraya.

“Akan kami sempurnakan bersamaan dengan program yang sudah kami buat,” imbuhnya. (arf)

Komandan Lanal Semarang Buka Kejuaraan Renang Jawa Tengah


KABARPROGRESIF.COM : (Semarang) Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut  (Danlanal) Semarang Lantamal V Kolonel Laut (P) Hanarko Djodi Pamungkas membuka secara resmi kejuaraan Renang Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Jawa Tengah yang dilaksanakan di Stadion Renang Jati Diri Semarang selama dua hari, mulai dari hari Sabtu dan Minggu kemarin.

Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Umum PRSI Jateng  Hartadi Noertjahyo,S.E., yang ini diwakili oleh Sekretaris pengprov PRSI Jateng Teguh Santoso, Ketua DPRD Kota Semarang, Muspida Kota Semarang, Palaksa Lanal Semarang,Perwira Staf, Prajurit dan PNS Lanal Semarang.

Komandan Lanal Semarang menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dimaksudkan untuk membantu pemerintah daerah Jawa Tengah dalam mencari bibit-bibit perenang muda.

“Kami (Lanal Semarang, red) bersniergi dengan pemerintah daerah provinsi Jawa Tengah menggelar Kejuaraan Renang Komandan Lanal Cup tahun 2018, hal ini dimaksudakan untuk membantu pemerintah daerah Jawa Tengah dalam mencari bibit-bibit perenang muda,” ujarnya.

Kegiatan ini di gelar selama 2 (dua) hari dan diikuti oleh 45 club renang se-Jateng dengan jumlah peserta 500 atlet putra dan putri katagori usia 6 sampai dengan12 tahun.

Dalam kesempatan tersebut Danlanal Semarang mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pimpinan perkumpulan renang se-Jateng yang telah turut meramaikan Event ini, ia berharap bahwa kegiatan semacam ini akan diagendakan setiap tahun.

“terima kasih kepada seluruh pimpinan perkumpulan renang se-Jateng yang telah turut meramaikan Event ini. Semoga di tahun yang akan datang jumlah pesertanya semakin meningkat," terang Djodi -sapaan akrab Komandan Lanal Semarang ini.

Djodi juga berharap bahwa kegiatan semacam ini akan diagendakan setiap tahun. Semoaga ditahun yang akan datang kita bisa melaksanakan event yang lebih besar dan berskala Nasional, dengan harapan semoga di kelak kemudian hari di Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Jawa Tengah akan ada Perenang muda tingkat Nasional atau bahkan Tingkat Internasional.

Mengawali kegiatan lomba renang, Komandan Lanal Semarang mengucapkan selamat bertanding dan junjung tinggi sportivitas, berkopentisilah dengan baik, ditujukan kepada seluruh atlet peserta Lomba.

Tidak lupa, Djodi menyampaiakn ucapan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah bersusah payah menyiapkan segala sesuatu guna suksesnya perlombaan ini.

Sebagai penutup, Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh panitia terutama kepada Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Jawa Tengah yang telah bersusah payah menyiapkan segala sesuatu guna suksesnya perlombaan ini.

Pada kesempatan tersebut Komandan Lanal Semarang menyerahkan Piala Kejuaraan Renang Dan Lanal Cup 2018 kepada Ketua Umum Pengprov PRSI Jawa Tengah dan dilanjutkan dengan menuju tempat Start guna memberikan aba aba start di dampingi oleh seluruh tamu undangan.

Di sisi lain Sekretaris Pengprov PRSI jateng menyambut baik rencana dari Dan Lanal Semarang yang akan mengagendakan kegiatan tersebut setiap tahun, dan beliau berjanji akan siap membantu dan mendukung. (arf)

Armudji Janji Dampingi Warga Wonokusumo Dapatkan Sertifikat Tanah


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ketua DPRD Kota Surabaya, Armudji berjanji akan dampingi warga Wonokusumo untuk memperoleh sertifikat tanah yang mereka tinggali.

Diketahui sebanyak 6 rw di Wonokusumo sedang menuntut hak mendapatkan sertifikat tanah namun bermasalah dengan PT KAI.

Armudji dan Komisi A bidang hukum dan pemerintahan DPRD Surabaya mendatangi lokasi dan menggelar audiensi dengan warga.

Kepada warga, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut berjanji akan terus melakukan pendampingan.

Melihat bukti peta bidang atau Ground Cart yang dijadikan patokan PT KAI dinilai tidak kuat sebagai bukti kepemilikan.

"Saya dan DPRD Surabaya akan melakukan pendampingan. Kami dukung upaya warga memiliki bukti sertifikat," kata Armudji disambut riuh warga, Senin (26/2/2018)

Ia mengatakan sebagai bagian dari pemerintah PT KAI harusnya dapat mendukung tuntutan warga.

Mengingat program presiden Jokowi yakni sertifikat untuk warga mendukung kepemilikan tanah untuk warga.

"Program pak Jokowi itu sertifikat untuk warga masak warga Wonokusumo yang sudah puluhan tahun tinggal tidak bisa," kata Armudji.

Sebelum acara dimulai, ribuan warga Wonokusumo, Kecamatan Semampir riuh menyambut kedatangan anggota DPRD Kota Surabaya yang melakukan inpeksi mendadak (sidak)

Mereka adalah, Ketua DPRD Kota Surabaya, Armudji, Ketua Komisi A, Herlina Harsono Nyoto dan anggota komisi A yakni Budi Leksono, Ayu, Elok

Sidak tersebut menindaklanjuti laporan warga atas tuntutan warga atas alas tanah yang mereka tempati.

Tanah yang mereka tempati tidak dapat disertivikatkan karena diklaim PT Kereta Api Indonesia (PT KAI)

Ribuan warga keluar dari rumahnya turun ke jalan.

Sebagian dari mereka membawa banner, spanduk dan aneka atribut bertuliskan tuntutan dan harapan warga.

"HAK MILIK = HARGA MATI."

"Bapak/Ibu dewan bantu kami miliki hak tanah," tulisan di spanduk.

Perempuan laki-laki, dewasa anak-anak ikut menyambut dan mengarak anggota dewan ke balai RW VI.

Warga pun saling mengajak warga supaya ikut berpartisipasi menyambut sidak tersebut.

"Lek gak melok omae ilang (kalau tidak ikut, rumahnya hilang)" kata warga mengajak warga lainnya mengarak rombongan sidak.

Selain anggota dewan, ada pula pihak badan Pertanahan Nasional (BPN), dan PT KAI. (*/arf)

Komandan Kodiklatal : Untuk Membentuk Siswa yang Hebat, Harus Diawali Dari Antap yang Hebat


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Satu persatu prajurit dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan (Kodiklatal) diperiksa kelengkapan dan kerapiannya oleh Komandan Kodiklatal Laksda TNI Darwanto, S.H., M.A.P. dalam sebuah apel khusus yang digelar di Lapangan Laut Maluku, Kodiklatal, Bumimoro, Surabaya, Senin (27/2).

Pemeriksaan tersebut perlu dilakukan, karena antap Kodiklatal baik perwira, bintara, maupun tamtama serta PNS harus menjadi contoh dan suri tauladan dari siswa yang menimba ilmu di Kodiklatal. Oleh sebab itu, antap Kodiklatal harus selalu berpenampilan yang rapi, bersih dan memiliki postur yang ideal, berat badan harus seimbang dengan tinggi badan.

“Seluruh antap harus menjadi contoh bagi ribuan siswa Kodiklatal, baik penampilan maupun kemampuannya, sehingga Kodiklatal dapat mencetak prajurit-prajurit yang hebat,” ujar Komandan Kodiklatal.

Penampilan seorang prajurit sangat terkait dengan perasaan kebanggaan terhadap satuannya. Oleh sebab itu, apabila penampilannya masih kurang, berarti kebanggan terhadap satuannya masih kurang.

“Kalian harus selalu introspeksi diri, bagaimana cara berpakaian kalian, bagaimana rambut kalian, harus malu kalau  penampilan kalian tidak rapi. Itu resiko kalian ditempatkan di lembaga pendidikan,” ujar Komandan Kodiklatal.

Seorang prajurit yang penampilannya tidak rapi, menurut Komandan Kodiklatal, hal itu menunjukkan bahwa prajurit tersebut tidak merasa bangga terhadap dirinya sendiri, dan prajurit seperti ini tidak layak menjadi contoh siswa Kodiklatal.

Untuk itu, Komandan Kodiklatal menegaskan bahwa seluruh prajurit yang berdinas di Kodiklatal harus merasa bangga terhadap satuannya dan terus membenahi diri, hidup teratur dan disiplin agar kualitas diri lebih baik lagi.

Pada kesempatan itu juga, Komandan Kodiklatal menekankan kepada seluruh antap Kodiklatal agar dapat menjaga dan meningkatkan kebersihan lingkungan di lingkungan Kodiklatal dan rumahnya agar terhindar dari segala penyakit yang diakibatkan oleh lingkungan yang tidak sehat.

“Tingkatkan kepedulian kalian terhadap lingkungan masing-masing, dan untuk masalah kebersihan jangan diserahkan ke Dandenma seluruhnya,” ujarnya.

Tampak hadir pada apel khusus tersebut, Wadan Kodiklatal Laksma TNI Sugeng Ing Kaweruh, S.E., M.M., Direktur Pengkajian dan Pengembangan (Dirjianbang) Laksma TNI Budi Kalimantoro, Komandan Kodikopsla Laksma TNI Maman Firmansyah, para Komandan Pusdik, Komandan Puslat serta para Komandan Sekolah dijajaran Kodiklatal. (arf)

Unjuk Rasa Penolakan UU MD3 di DPRD Surabaya Ricuh


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Penolakan pengesahan UU No 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPRD dan DPD (MD3) yang dilakukan oleh Jaringan Mahasiswa Pejuang (JMP) di depan gedung DPRD Surabaya berakhir ricuh. Kericuhan bermula ketika para mahasiswa berusaha menerobos masuk ke dalam gedung dewan.

Pantauan di lokasi, aksi yang digelar sekitar 200 mahasiswa yang berasal dari sejumlah Organisasi mahasiswa ekstra kampus (Ormek) sebenarnya berlangsung dengan tertib. Para mahasiswa meminta anggota DPRD Surabaya turun dan menandatangani petisi yang telah disediakan.

Karena di gedung legislatif sedang banyak kegiatan, akhirnya hanya Wakil Ketua DPRD Masduki Toha yang turun menemui mereka. Selain memberikan tanda tangan, dalam pernyataannya Masduki juga mendukung penolakan beberapa pasal dalam UU MD3.

Bukannya langsung membubarkan diri setelah pernyataan Masduki, para mahasiswa tetap melanjutkan aksinya karena ingin ditemui seluruh anggota dewan. Mereka tidak mau jika pernyataan sikap legislatif hanya diwakili satu orang saja.

Sambil menunggu kedatangan 50 anggota dewan para mahasiswa kembali menggelar orasi. Dalam orasinya, mereka meminta dilakukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK) terutama untuk pasal-pasal yang dinilai telah menciderai demokrasi.

"Kita meminta presiden mengeluarkan Perpu untuk merevisi pasal yang membuat risau," ujar salah satu orator.

Suasana mulai memanas ketika 50 anggota dewan yang ditunggu tidak kunjung datang. Puncaknya, ketika peserta aksi memaksa masuk halaman gedung DPRD Surabaya.

Aksi saling mendorong sempat terjadi antara para mahasiswa dengan pihak kepolisian dan Petugas pengamanan dalam (Pamdal). Puncaknya, saat ada beberapa mahasiswa yang berusaha menerobos masuk pagar gedung dewan.

Ada satu mahasiswa yang berhasil masuk halaman gedung DPRD. Namun tidak berselang lama, yang bersangkutan langsung berhasil diamankan oleh aparat kepolisian.

Melihat temannya diamankan oleh aparat kepolisian, salah satu mahasiswa berusaha masuk untuk menyelamatkanya. Apes baginya, begitu memasuki halaman gedung dewan ia langsung dihadang oleh beberapa Pamdal.

Tidak hanya ditangkap, mahasiswa tersebut juga harus menerima sejumlah pukulan dari Pamdal. Selanjutnya, keduanya langsung diamankan ke dalam gedung dewan.

Sementara Wakil Ketua DPRD Surabaya, Masduki Toha saat ditemui mengaku tidak bisa memenuhi tuntutan peserta aksi yang menginginkan ditemui oleh 50 anggota dewan.

"Mereka meminta ditemui seluruh anggota dewan. Kan kiamat jika seperti itu. Bagaimana caranya," kata Masduki.

Menurut Masduki, dalam iklim demokrasi seperti sekarang sebenarnya aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa merupakan hal yang wajar. Masalahnya, peserta aksi tidak mau jika hanya ditemui perwakilan anggota dewan.

Masduki juga merasa dibohongi oleh peserta aksi kali ini. Sebab dalam aksi sebelumnya, mahasiswa mengancam akan membawa masa yang lebih banyak jika dirinya tidak mau menandatangani petisi penolakan UU MD3.

"Makanya tadi saya agak marah ke mereka. Saya sudah tanda tangan kok sekarang bawa masa lebih banyak. Ini kan ke balik," sesalnya.

Masduki Toha menuturkan sebenarnya juga sependapat dengan tuntutan dari para mahasiswa. Secara pribadi tidak sepakat dengan adanya hak imunitas bagi anggota legislatif.

Oleh Karena itu, politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengajak peserta aksi bersama-sama mengirimkan fax ke DPR RI. Cara itu sebagai bentuk penolakan keberadaan pasal 245 ayat 1 dalam UU MD3. Apalagi, Presiden sebelumnya juga menyatakan tidak akan mengeluarkan Perppu. (arf)