Rabu, 26 Agustus 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya untuk menghilangkan kesan dan anggapan bahwa ada perbedaan antara sekolah negeri dan swasta.

Stigma semacam itu ke depannya akan terus dihilangkan di tengah-tengah masyarakat. Pemkot pun telah menyiapkan berbagai strateginya.

Sebab, kalau hanya mengandalkan negeri saja tidak cukup.

“Nah, ketika masuk swasta, maka infrastrukturnya juga harus sama, termasuk laboratorium dan sebagainya harus sama, sehingga kita akan support betul ke depannya, dengan catatan sekolah swasta itu harus menaikkan gradenya,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi dikantornya, Selasa (25/8).

Pertanyaannya kemudian, bagaimana cara sekolah swasta menaikkan gradenya? 

Eri menjelaskan harus disepakat bahwa rombongan belajar (rombel) setiap sekolah negeri dan swasta sebanyak 32 siswa, dengan maksimal masing-masing kelas 11 kelas. 

Artinya, kelas 1 ada 11 kelas, kelas 2 ada 11 kelas dan kelas 3 ada 11 kelas juga.

Oleh karena itu, bagi sekolah yang rombelnya diatas 32 siswa, maka pemkot pun terus mencarikan solusinya. 

Salah satunya dengan menambah kelas lagi. Penambahan kelas itu bukan untuk menerima siswa baru, melainkan untuk menampung siswa yang lebih dari rombel tersebut. 

Misalnya sudah ada sekolah yang menerima rombel 40 siswa, maka 8 siswa di rombel tersebut harus pindah ke kelas yang baru dibangun.

“Kemarinnya kita sudah hitung-hitungan dengan MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) dan pihak guru, jika siswanya sampai 40 orang, guru merasa agak kesulitan untuk menguasai muridnya, sehingga rombel 32 itu sudah cukup,” kata dia.

Selain itu, mulai tahun 2019, Pemkot Surabaya sudah menghitung Bopda itu berdasarkan rombel, bukan per kepala lagi. 

Makanya, dia berharap kebijakan ini akan bisa menyelesaikan masalah dan nantinya tidak ada perbedaan lagi antara sekolah negeri dan swasta.

Di samping itu, Eri juga menjelaskan bahwa harus ada keterbukaan antara pemerintah dan pihak sekolah. 

Terbuka dalam hal jumlah siswa yang akan masuk ke sekolah masing-masing, baik negeri maupun swasta. 

Apalagi, saat ini Dispendukcapil Surabaya sudah menyiapkan data berapa anak SD yang lulus dan akan masuk ke jenjang SMP, sehingga sejak awal sudah bisa dihitung apakah sekolah di suatu daerah atau kecamatan itu kurang atau sudah cukup.

“Jadi, tahun 2021 Bulan Juli nanti, aka nada data dari Dispendukcapil tentang berapa anak yang lulus SD dan akan masuk ke SMP. Insyallah dengan data itu kita akan tahu sebaran siswa itu, sehingga posisinya nanti akan menerima jumlah siswa sama,” ujarnya.

Kemudian, begitu ada sekolah di salah satu kecamatan yang kurang, nanti akan kita bangunkan sekolah atau hanya menambah kelas baru. 

Tapi sekali lagi, dengan catatan tidak mengurangi jumlah siswa di sekolah swasta. 

“Melalui berbagai cara itu, mungkin kita akan bisa menyelesaikan wajib sekolah 9 tahun,” imbuhnya.

Eri menambahkan, Pemkot Surabaya juga terus mengembangkan kerjasama dengan pihak pengusaha dalam hal membantu siswa. 

Bentuknya, para pengusaha itu memegang anak asuh, sehingga pengusaha itu membantu anak asuhnya dalam biaya pendidikannya. 

“Ini sudah berlaku dan akan terus kami kembangkan, sehingga semua pihak berkontribusi dalam mengembangkan pendidikan di Kota Surabaya,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berkomitmen dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak Surabaya. 

Bahkan untuk mendukung hal tersebut, pemkot mensinergikan pendidikan dan ekonomi dengan investasi yang masuk ke Surabaya. 

Ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan siswa mitra warga atau MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) yang bersekolah di sekolah swasta namun masih kesulitan untuk memenuhi biaya pendidikan.

Nah untuk memenuhi kebutuhan siswa dari keluarga MBR yang bersekolah di sekolah swasta namun masih kesulitan memenuhi biaya pendidikan, maka pemkot melakukan kerjasama dengan pihak swasta. 

Tujuannya agar dapat menyalurkan CSR bidang pendidikan melalui pemberian beasiswa bagi siswa MBR di jenjang SD dan SMP sampai mereka lulus sekolah.

"Kerjasama bidang pendidikan ini sudah dimulai tahun 2020. Seperti yang kita lakukan sekarang, satu perusahaan itu memiliki lima anak asuh," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi di kantornya, Selasa (25/8).

Menurutnya, jika dalam satu perusahaan itu memiliki lima anak asuh, maka jika dikalikan dengan beberapa perusahaan yang ada di Surabaya jumlahnya bisa ribuan. 

Ia pun mencontohkan, jika satu anak asuh itu membutuhkan biaya sekolah dalam satu bulan Rp 200 ribu, maka lima anak asuh total Rp 1 juta. 

Nah, jika dalam satu tahun dikalikan maka jumlahnya Rp 12 juta.

"Ketika kami sampaikan ke beberapa pengusaha, sebenarnya (kata mereka) nilai itu tidak terlalu besar. Dan yang membuat saya bangga betul dengan pengusaha Surabaya ketika saya menyampaikan itu, mereka menyatakan ini yang kami tunggu bagaimana bisa bermanfaat untuk warga Surabaya," ujarnya.

Bahkan, kata Eri, pihak swasta juga menyatakan tak hanya sekadar ingin berinvestasi di Kota Surabaya. 

Tapi bagaimana investasi mereka juga dapat bermanfaat untuk masyarakat Surabaya. 

"Sehingga warga Surabaya juga tahu, bahwa kami (pihak swasta) tidak hanya berinvestasi tapi juga bermanfaat buat warga Surabaya. Berkontribusi untuk pembangunan Surabaya, tak hanya bangunan fisik tapi juga non fisik," ungkap dia.

Eri juga mengungkapkan, bahwa kerjasama CSR dengan pihak swasta di bidang pendidikan ini sudah berjalan di tahun 2020. 

Bahkan, pihaknya menyatakan, ke depan juga bakal menggandeng pihak-pihak lain untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak Surabaya, khususnya dari keluarga MBR. 

"Ini sudah berjalan dan kami memang sedang mengumpulkan yang lainnya, karena ternyata ini yang memang bisa menjadi support untuk pendidikan," katanya.

Sehingga sekolah swasta yang tadinya menerima kebanyakan murid dari mitra warga atau MBR itu tidak hanya memanfaatkan dana dari Bopda (Biaya Operasional Pendidikan Daerah) dan BOS (Biaya Operasional Sekolah). 

Tapi sekolah swasta bisa menarik lebih untuk pengembangan pembangunan kelas atau gedung sekolah dengan catatan tidak membebani mitra warga.

"Nah, tugas pemerintah kota hadir di sana sebagai fasilitator bagaimana bisa menghubungkan segi pendidikan, segi ekonomi dengan investasi yang masuk di Kota Surabaya," terang Eri.

Lebih rinci alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu pun menjabarkan, dalam satu siswa itu mendapat biaya pendidikan dari dana Bopda dan Bos. 

Nah, dana tersebut juga dimanfaatkan pihak pengelola sekolah swasta untuk pengembangan gedung, gaji guru hingga petugas kebersihan.

Namun demikian, kata Eri, jika ditotal dari jumlah siswa yang ada di sekolah itu dinilai masih kurang untuk biaya pengembangan sekolah, maka kekurangan biaya itu kemudian diambilkan dari jumlah siswa yang ada untuk menutup kekurangan biaya itu. 

Nah, ketika kewajiban siswa mitra warga membayar kekurangan biaya itu, maka tugas Pemkot Surabaya hadir di sana sebagai fasilitator sekolah swasta tersebut.

"Jangan sampai ketika mitra warga ini masuk ke sekolah, sekolah ini terbebani karena tidak bisa membangun akhirnya sekolah tidak mempunyai kemampuan infrastruktur yang bagus. Karena itu tugas Pemkot Surabaya hadir di sana sebagai partner bagaimana ini berkesinambungan menjadi satu," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Rumah masa kecil Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang berada di Jalan Bratang Binangun No 17 Surabaya, kini disulap menjadi kedai kafe.

Ide brilian itu muncul dari sang putra sulung, Fuad Benardi.

Fuad mengaku untuk memilih nama kedai kafe miliknya itu sedikit kesulitan.

Bahkan di awal, Fuad sempat memilih nama 'Kopi Rahasia'. Namun, karena dinilai tidak cocok akhirnya ia membatalkan nama itu.

"Awalnya kemarin itu juga bingung namanya itu mau dikasih nama apa, awalnya saya kepikiran Kopi Rahasia, cuma kok kayaknya (terdengar) biasa aja dan susah diingat," kata Fuad Benardi saat soft opening Kedai Kafe Historisma, Selasa (25/8) malam.

Alhasil, Fuad pun kemudian mendapat ide brilian untuk nama kedai kafe miliknya itu. 

Yah, ide itu muncul setelah ia berkaca dari tempat kedai kafe miliknya itu yang dulu merupakan rumah masa kecil sang ibundanya, Tri Rismaharini.

"Karena kepikiran sejarah (Histori) rumah dan (huruf) R nya ada Risma, akhirnya saya pilih nama itu. Saya gabungkan saja (Histori) dengan nama Ibu (Risma) jadi 'Historisma'. Paling tidak gampang diingat," ungkap dia.

Ketua Karang Taruna Surabaya ini pun berharap, ke depan Historisma tak hanya menjadi brand kedai kopi ternama di Kota Surabaya, tapi bisa ke seluruh pelosok nusantara. 

Bahkan ia mengaku, sebelum Historisma dilaunching, beberapa temannya juga menyatakan ingin menjadi investor.

"Alhamdulillah memang sebelum launching hari ini itu sudah ada beberapa investor teman-teman minta franchise di Historisma," kata Fuad.

Menurutnya, Historisma menyajikan konsep kedai kafe milenial dengan harga lebih murah dari lainnya. 

Namun, kedai kafe miliknya ini tak hanya dikhususkan untuk kalangan anak muda saja. 

"Tempat ini terbuka untuk semua kalangan, dan untuk teman-teman yang ingin mencari ide atau komunitas-komunitas mencari tempat bisa di sini," katanya.

Dalam acara soft opening yang berlangsung malam, sang ibunda Tri Rismaharini juga hadir dan memberikan sambutan. 

Bahkan, hadir pula mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI, Dahlan Iskan.

Risma sapaan lekat Tri Rismaharini berharap, Historisma ke depan bisa terus berkembang dan menjadi tempat untuk kumpulnya anak-anak muda kreatif di Surabaya. 

Menurut dia, anak-anak muda memang harus berani mencoba tantangan agar bisa menjadi tuan dan nyonya di kotanya sendiri. Salah satunya yakni dengan mulai membuka wirausaha.

"Semakin banyak anak muda punya tekad menjadi wirausaha, justru menurut saya lebih bagus. Karena dia menjadi tuan dan nyonya di kotanya sendiri," kata Risma.

Apalagi, ia menyebut, dalam tiap hari perputaran uang di Surabaya itu begitu besar. 

Tentunya jika peluang emas itu tidak diambil, maka sangatlah rugi menjadi tuan dan nyonya di kotanya sendiri.

"Kalau kita tidak bisa ambil peluang ini, maka itu diambil orang lain. Memang tidak ada yang mudah tapi belum tentu kita tidak bisa. Yang penting kita tidak usah malu. Kalau kita ingin usaha apakah mungkin bisa menjadi besar? Bisa," pungkasnya. (Ar)

Selasa, 25 Agustus 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali mengimbau kepada warga Kota Surabaya untuk berhati-hati dan waspada terhadap penipuan yang bermodus lowongan kerja di salah satu puskesmas di Surabaya.

Sebab, penipuan dengan modus ini baru terjadi di Puskesmas Kenjeran, Surabaya.

Saat ini sudah ada beberapa orang yang datang ke Puskesmas Kenjeran menanyakan dan bahkan mengadukan tentang pembukaan lowongan kerja tersebut. 

Mereka datang ke puskesmas karena sudah membaca pesan di WhatsApp yang memberikan informasi bahwa adanya lowongan kerja di Puskesmas Kenjeran.

“Jadi, ini ada beberapa orang yang sudah datang ke Puskesmas Kenjeran karena sudah membaca informasi tersebut dan ada yang sudah membayar Rp 50 ribu dengan alasan untuk uang admin. Kami pastikan itu informasi hoax atau tidak benar,” tegas Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara, Selasa (25/8).

Menurut Febri sapaan Febriadhitya Prajatara, salah satu korban yang sudah membayar uang admin Rp 50 ribu itu diketahui telah transfer kepada salah satu oknum bernama Feri Ardiansyah. 

Padahal, selama ini jika ada perekrutan staf atau karyawan puskesmas, tidak pernah melalui puskesmas, tapi langsung melalui Dinas Kesehatan Kota Surabaya.

“Kami juga pastikan bahwa tidak ada nama Feri Ardiansyah di Puskesmas Kenjeran itu. Puskesmas juga tidak pernah melakukan rekrutmen sendiri,” katanya.

Oleh karenanya, Febri kembali berpesan, apabila masyarakat mengetahui kejadian perbuatan melawan hukum tersebut, agar segera melaporkan ke pihak berwajib. 

Sebab, Pemkot Surabaya tidak bertanggung jawab atas segala bentuk kerugian yang ditimbulkan sebagai akibat dari penipuan tersebut.

“Hati-hati jika ada informasi lowongan kerja semacam itu. Masyarakat harus bisa menyaring mana yang informasi hoax atau tidak benar dan mana yang informasi benar. Apalagi kami tidak pernah meminta biaya sepeserpun apabila melakukan perekrutan staf. Jadi, ayo kita filter setiap informasi yang kita dapat,” pungkasnya. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Jajaran TNI dan Polri siap mendukung Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam melaksanakan Inpres Nomor 6 Tahun 2020 di Kota Pahlawan. 

Ini dalam rangka mendukung program Presiden Republik Indonesia (RI) untuk meningkatkan disiplin dan penegakkan hukum protokol kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19.

Kasus Covid-19 di Surabaya saat ini sudah bisa dikendalikan. Bahkan, jumlah kesembuhan di Kota Pahlawan terus bertambah. 

Setidaknya ada 120 pasien Covid-19 yang sembuh pada hari ini. Sementara itu ada 400 pasien sedang menjalani rawat inap dan 300 rawat jalan.

"Alhamdulillah kondisi Surabaya sudah bisa kita kendalikan, hari ini positif 15 dan sembuh 120. Saat ini kurang lebih  400 rawat inap dan 300 rawat jalan," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menghadiri acara pencanangan pelaksanaan Inpres Nomor 6 Tahun 2020 yang berlangsung di Pasar Keputran Utara, Senin (24/8) malam.

Pada kesempatan itu, pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran TNI dan Polri yang selama ini membantu Pemkot Surabaya dalam mengawasi dan menegakkan disiplin protokol kesehatan di masyarakat. 

Terutama kepada jajaran Polsek dan Koramil yang terjun langsung ke lapangan.

"Kami matur nuwun (terima kasih) kepada Pak Pangdam, Pak Kapolda, Pak Kapolres, Pak Kejari dan Pak Danrem yang selama ini kami dibantu di lapangan. Alhamdulillah sampai hari ini kami setiap malam masih kerja bareng, terutama untuk (mendisiplinkan) anak-anak muda ini," ungkap dia.

Risma menyatakan, bahwa di masa pandemi saat ini, kondisi perekonomian Surabaya masih terbilang positif meski tidak terlalu signifikan. 

Namun, pihaknya memastikan bakal terus berupaya untuk meningkatkan perekonomian di Kota Pahlawan ini.

"Surabaya ekonominya tetap positif meskipun tidak terlalu tinggi, di atas 1 persen. Berat kondisinya kalau kita tidak lakukan, maka yang terjadi adalah PHK (pemutusan hubungan kerja), atau kejahatan. Karena itu kita coba pelan-pelan hidupkan ekonomi kita," jelas dia.

Menurutnya, saat ini warga sudah semakin disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. 

Bahkan, di beberapa pasar tradisional yang sebelumnya pernah diliburkan karena ditemukan ada yang terpapar, kini para pedagang di sana terlihat semakin disiplin. 

"Jadi beberapa tempat yang pernah kita lockdown seperti Pasar Kapasan itu sekarang mereka lebih disiplin saling mengingatkan," terangnya.

Di waktu yang sama, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Johnny Eddizon Isir menyatakan, pihaknya bersama TNI siap mendukung penuh Pemkot Surabaya dalam menegakkan disiplin dan penegakkan hukum kepada pelaku pelanggar protokol kesehatan. 

Upaya ini dilakukan dalam rangka mempercepat penanggulangan Covid-19 di Surabaya. 

"Jadi ini pencanangan, ke depannya ini akan dilakukan dengan satgas-satgas yang ada," kata Kombes Pol Isir.

Ia juga menjelaskan, bahwa satgas ini memiliki tugas masing-masing. Mereka terdiri dari Satgas Pembinaan Masyarakat, Satgas Patroli dan Satgas Penegakan Hukum. 

Di samping itu pula satgas ini juga dibantu relawan penegak disiplin protokol kesehatan yang berasal dari unsur masyarakat. 

"Ini bentuk kolaboratif, mulai malam ini hingga seterusnya kita akan lakukan upaya-upaya terkait dengan penegakkan disiplin protokol kesehatan," pungkasnya.

Sebagai informasi, pencanangan Inpres Nomor 6 Tahun 2020 yang berlangsung di Pasar Keputran Utara tersebut, dihadiri Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jatim. Selain itu, hadir pula perwakilan MUI (Majelis Ulama Indonesia) Surabaya dan Jatim, serta Ketua lembaga keagamaan se-Surabaya dan Jatim. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang sekaligus menjabat Presiden United Cities and Local Government (UCLG) Asia Pasific (Aspac), menggelar pertemuan melalui video conference (vidcon) di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Jalan Sedap Malam, Surabaya. 

Pertemuan itu dilaksanakan bekerjasama dengan Dewan Kota Wellington dan Pemerintah Lokal Selandia Baru, New Zeland.

Dalam pertemuan via daring tersebut, hadir pula Menteri Pemerintah Daerah Selandia Baru Nanaia Mahuta, Wali Kota Wellington Andy Foster, Presiden Local Government New Zeland (LGNZ) Stuart Crosby serta anggota UCLG se-Asia Pasific.

Pada kesempatan itu, Risma didampingi oleh Sekretaris Jenderal UCLG Aspac Bernadia Irawati Tjandradewi, membahas peran Pemerintah Daerah dalam Membangun Komunitas yang Berkelanjutan di Dunia Pasca Covid-19.

Vidcon yang  berlangsung selama tiga jam itu, terbagi menjadi tiga sesi dengan masing-masing tema. Di antaranya yakni Dampak Global Covid-19, Perencanaan Ketahanan, Tantangan dan Pemulihan COVID-19, dan Berbagi Strategi Membangun Kembali Pengembangan Ekonomi Lokal.

Dalam sambutannya, Risma mengungkapkan forum ini adalah salah satu acara besar UCLG Aspac yang digelar secara online. 

Selain itu, ia menjelaskan bahwa keberhasilan Selandia Baru dalam menangani wabah global menjadi inspirasi bersama.

“Kita perkuat kerjasama yang efektif antar anggota. Terutama dalam memberikan respon secara cepat dan tepat dalam menghadapi Covid-19,” kata Risma, Senin (24/8).

Ia menjelaskan sejak April 2020 lalu, UCLG Aspac kerap menggelar webinar dengan membahas seputar pengalaman pada tiap kota dalam menangani pandemi Covid-19. 

Mulai dari penurunan proyeksi pendapatan daerah, ketersediaan data dan sinkronisasi dengan pemerintah pusat. 

Lalu kurangnya akses ke pasokan dan peralatan medis, memberi informasi kepada masyarakat tentang protokol kesehatan dengan baik juga menjadi perhatian tersendiri.

“Ini beberapa tantangan umum yang muncul. Pasca Covid-19. Kemudian masalah ketahanan pangan juga harus dibenahi,” papar dia.

Di kesempatan yang sama, Wali Kota Risma juga memaparkan bahwa anggota UCLG Aspac turut berkontribusi menggalang bantuan peralatan medis seperti masker medis dan termometer infra merah. 

“Kami berterima kasih kepada Xi'an, Haikou, Yiwu, Guangzhou, dan Zhengzhou atas donasi yang telah diberikan ke beberapa kota anggota kami. Yakni di Indonesia, Filipina, Pakistan dan Bangladesh,” paparnya.

Risma memastikan bahwa pada masa melawan pandemi ini ia bersama seluruh anggota UCLG Aspac terus menjaga semangat solidaritas. 

Bahkan ia menegaskan pertempuran melawan Covid-19 ini mungkin akan menghabiskan waktu yang tidak sebentar dan sulit.

 “Kami tidak akan meninggalkan siapa pun. Saya yakin bahwa pengalaman kami akan membantu kita semua dalam membangun kawasan Asia Pasifik yang lebih berkelanjutan dan tangguh. Itu dimulai dari kita dan kota kita,” urainya.

Sementara itu, Presiden Local Govermernt New Zeland (LGNZ) Stuart Crosby mengungkapkan, ia beruntung di Selandia Baru memiliki masyarakat memiliki kesdaran tinggi akan kesehatan. 

Selain itu, ia juga mengungkapkan langkah-langkahnya seperti menutup wilayah lokal dengan karantina. Kemudian kerjasama dengan pemerintah pusat dan daerah juga terus dilakukan.

“Pemerintah juga memberi stimulasi secara ekonomi bagi para pekerja yang terdampak dengan memberikan berbagai proyek untuk dikerjakan. Itu dikerjakan selama periode beberapa bulan hingga tahun-tahun ke depan,” pungkasnya. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya untuk memberikan fasilitas kepada para pedagang agar bisa berjualan di tempat yang lebih layak.

Salah satu intervensi itu dilakukan kepada para pedagang di Pasar Kali Kedinding Surabaya. 

Jika dahulu para pedagang harus berjualan di pasar yang kondisinya kumuh dan banjir, kini mereka tak lagi mengalami hal tersebut.

Karena Pemkot Surabaya telah membangun Pasar Nambangan dan merelokasi para pedagang ke tempat baru itu.

"Dulunya (pasar) ada di pinggir jalan. Kalau dulu kita bangun di sana, nanti mereka tidak bisa jualan. Akhirnya kita bangun di sini dan mereka sekarang bisa jualan," kata Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini saat meresmikan Pasar Nambangan, Senin (24/8).

Menurut dia, kondisi Pasar Nambangan baru itu lebih bersih dan tak lagi mengalami banjir jika hujan deras. 

Namun begitu, Wali Kota Risma berharap kepada para pedagang agar turut serta menjaga kebersihan pasar. 

"Kondisinya sekarang bersih. Kalau dulu di sana hujan, kondisinya banjir dan sekarang Alhamdulillah sudah tidak," katanya.

Risma juga menyatakan, bahwa pihaknya juga bakal memberikan pendampingan kepada para pedagang. 

Salah satunya yakni membina para pedagang di Pasar Nambangan untuk membentuk Koperasi. 

Sebab, dia menilai, banyak manfaat yang bisa didapat dengan adanya koperasi tersebut.

"Nanti kita akan ajari bagaimana supaya kulakan murah dan keuntungan lebih besar. Kalau akhir tahun ada keuntungan nanti juga dibagi lagi keuntungannya," terangnya.

Namun begitu, di masa pandemi saat ini, Risma juga mengingatkan kepada para pedagang agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan. 

Ia berharap para pedagang di Pasar Nambangan menjaga kesehatan agar mereka bisa tetap berjualan.

"Jaga kebersihan dan disiplin protokol kesehatan supaya pasar bisa terus berlanjut. Saya berharap panjenengan (anda) sehat," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkop) Kota Surabaya, Widodo Suryantoro menyampaikan, bahwa nantinya para pedagang di Pasar Nambangan akan didampingi untuk membentuk koperasi. 

Nah, setelah koperasi itu terbentuk, kemudian para pedagang dilatih untuk menjalankan koperasi tersebut.

“Kita dampingi bentuk dulu koperasi, kemudian kita beri pelatihan nanti baru kita terapkan bisnisnya dia seperti apa. Kalau sudah jadi nanti kalau kulakan melalui koperasi itu dan lebih murah,” kata Widodo.

Setidaknya ada sekitar 373 stand di Pasar Nambangan Surabaya tersebut. Para pedagang di pasar itu, tak hanya berasal dari warga sekitar, melainkan penduduk yang ber KTP Surabaya. 

Namun begitu, para pedagang di pasar itu dominan merupakan pedagang lama yang direlokasi dari Pasar Kali Kedinding sebelumnya.

Widodo menyatakan, bahwa Pemkot Surabaya tak hanya menyiapkan tempat berjualan yang lebih layak kepada para pedagang. 

Namun, pemkot juga tetap berusaha agar para pedagang itu bisa mendapat keuntungan yang lebih besar. Salah satunya adalah melalui pembentukan koperasi tersebut.

“Jadi pemkot berupaya bagaimana warga Surabaya khususnya pedagang bisa mendapatkan keuntungan yang lebih, jadi tidak hanya berjualan. Selain kulakan lebih murah, kalau dia menjadi anggota koperasi, setiap tahun kalau ada untung nanti keuntungan itu juga dibagi ke anggota,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Keputusan Machfud Arifin (MA) memilih Dirut PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, Mujiaman Sukirno sebagai wakilnya di Pilkada Surabaya 2020, menimbulkan kekecewaan berat bagi salah satu partai pengusungnya yakni partai Demokrat.

"Saya sebetulnya kecewa dengan dipilihnya Mujiaman Sukirno mendampingi Machfud Arifin (MA) dalam Pilwali Surabaya tahun 2020," kata Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya, Lucy Kurniasari, Senin (24/8) malam.

Menurutnya sejak awal pihaknya mengharapkan MA memilih pendampingnya dari Partai Demokrat.

"Sebab, yang kami ajukan, Siti Anggraenie Hapsari (SAH) dan Machamad Machmud, merupakan kader terbaik Partai Demokrat guna mendampingi MA," harapnya.

Hal ini berbeda dengan partai-partai pengusung lainnya yang menyerahkan sepenuhnya kepada MA, untuk memilih wakilnya dalam Pilwali Surabaya.

Rupanya di titik akhir MA memutuskan lebih memilih wakilnya dari golongan profesional yakni Dirut PDAM Surabaya.

Kendati terasa berat, ungkap Anggota DPR RI ini, pihaknya harus legowo atas keputusan tersebut.

"Partai Demokrat tetap pada keputusannya untuk mengusung MA dalam Pilwali Surabaya tahun 2020. Partai Demokrat akan sepenuh hati mengerahkan mesin partai untuk memenangkan MA dalam Pilwali Surabaya tahun 2020," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pendidikan merupakan hak dasar yang harus diperoleh oleh seluruh masyarakat. Hal itu dikatakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi saat menghadiri peresmian gedung Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 60 Surabayadi Jalan Kalilom Lor Indah Surabaya.

Namun untuk mencapainya kata Eri, tidak hanya akses terhadap pendidikan, namun juga diperlukan pengelolaan sistem Pendidikan yang berkualitas.

“Nah, untuk menghasilkan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat, tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah kota namun juga memerlukan partisipasi sektor swasta dan masyarakat,” kata Eri, Senin (25/8).

Di samping itu, dia juga menyatakan, bahwa ketersediaan sekolah jenjang SMP masih perlu ditingkatkan melalui pembangunan SMP baru dan atau pembangunan ruang kelas baru di sekolah eksisting. 

Apalagi, saat ini masih terdapat sekolah swasta yang masih belum menjadi pilihan atau prioritas bagi orang tua untuk tujuan sekolah anaknya. 

Ini dikarenakan kualitas sekolah yang belum dapat bersaing dengan sekolah lainnya.

“Oleh karena itu Pemkot Surabaya melalui Dinas Pendidikan melakukan pemetaan terhadap kualitas sekolah swasta. Dari hasil pemetaan tersebut akan dilakukan pembinaan serta penetapan target waktu untuk perbaikan kualitas sekolah sesuai standar,” pungkasnya. (Ar)

KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan gedung Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 60 Surabaya.

Sekolah yang berdiri di lahan sekitar 4 hektar tersebut, berada di Jalan Kalilom Lor Indah Surabaya.

Dalam peresmian itu, dihadiri beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Forum Pimpinan Daerah (Forpimda), Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika), Kepala Sekolah, dan perwakilan para guru.

Risma mengatakan, bahwa dahulu pembangunan sekolah ini melewati perjuangan yang berat. 

Sebab, Pemkot Surabaya tak hanya membangun sekolah, tapi juga harus membebaskan tanah untuk akses menuju sekolah tersebut.

“Dahulu kita harus bebaskan tanah untuk jalan sekolah ini. Saya pindahkan sekolah di tepi karena dahulu kena pelebaran jalan untuk akses Suramadu,” kata Risma dalam sambutannya, Senin (24/8). 

Ia mengungkapkan, ketika dahulu awal menjabat wali kota, indeks pembangunan manusia (IPM) paling rendah berada di wilayah Surabaya Utara. Namun seiring berjalannya waktu, semua wilayah kecamatan saat ini IPM nya sama.

“Saat ini semua (IPM) sama di wilayah kecamatan. Jadi indeks manusianya sama, terpautnya nol koma dan IPM kita sudah tertinggi di Indonesia,” katanya.

Bagi dia, sumber daya manusia itu sangatlah penting. Karena setiap Negara maju tidak ada sumberdaya manusianya yang jelek. 

Makanya, pendidikan itu sangatlah penting untuk memajukan harkat dan martabat bangsa.

“Saya berharap panjenengan (anda) terus semangat membangun kota dan negara ini. Karena kota dan negara ini adalah milik panjenengan (anda),” katanya.

Pada kesempatan itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga mengingatkan kepada para guru agar di masa pandemi saat ini supaya tetap menjaga kesehatan. 

Caranya, dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Sebab, ia tak ingin lagi ada guru di Surabaya yang sakit, bahkan hingga terpapar Covid-19.

“Karena itu saya berharap panjenengan (anda) semua harus jaga kesehatan. Sebab, panjenengan (anda) adalah motor penggerak untuk indek pembangunan manusia-nya,” pungkas Risma kepada para guru. (Ar)


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mempimpin forum Executive Bureau (ExBu) meeting yang digelar secara internal bersama dengan anggota United Cities and Local Government (UCLG) Asia Pasific (Aspac), Selasa (25/8/2020).

Saat itu, Wali Kota Risma memimpin rapat di rumah dinasnya bersama Sekretaris Jenderal UCLG Aspac Bernadia Irawati Tjandradewi.

Rapat rutin yang dilaksanakan setiap tahun itu, membahas sekitar 10 butir topik dengan mengusung tema yang beragam seputar perkembangan kota.

Mulai dari kondisi kota terkini hingga persetujuan anggota baru menjadi bagian dari UCLG Aspac.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Risma yang sekaligus menjabat sebagai Presiden UCLG Aspac ini menyambut hangat dan mengungkapkan rasa bahagianya karena dapat kembali berkumpul dengan para anggotanya di tengah pandemi Covid-19.

“Setelah rapat yang sama digelar di Makati September tahun lalu. Saya senang bahwa banyak anggota yang datang untuk bergabung hari ini secara online. Selain itu, saya ingin sekali lagi berterima kasih kepada Kota Makati karena telah menjadi tuan rumah pertemuan ExBu tahun lalu,” kata Wali Kota Risma diawal sambutannya.

Setelah sambutan, Presiden UCLG Aspac ini langsung mempersilahkan para audiens dari perwakilan beberapa kota se-Asia Pasific untuk presentasi.

Masing-masing kota diberi kesempatan memaparkan selama kurang lebih 10 menit. Setelah itu, Wali Kota Risma kembali melanjutkan ke pembahasan berikutnya.

“Jika tidak ada komentar, saya anggap Biro Eksekutif menyetujui proses perumusan Renstra UCLG Aspac atau Manifesto 2020-2025. Item dicatat dan kita masuk pada sesi berikutnya," lanjut dia.

Menariknya di kesempatan yang sama, Presiden UCLG Aspac ini telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kota Xi’an China.

Pasalnya, Kota Xi’an memberikan beasiswa kepada sejumlah kota yang tergabung dalam anggota UCLG Aspac berupa beasiswa.

“Dari MoU ini kita dapat mendaftarkan diri untuk memperoleh beasiswa yang ada di Xi’an. Diantaranya bidang pendidikan, pelatihan untuk staf pemerintah kota, ekonomi, manajemen, pembangunan kota berkelanjutan,” urainya.

Bahkan, tidak berhenti di situ, Wali Kota Risma juga memaparkan beberapa pelatihan juga sudah disiapkan Kota Xi’an China untuk anggota UCLG Aspac seperti pelatihan terkait kepemimpinan, ilmu teknologi, kebijakan publik hingga bidang administrasi.

Semua itu merupakan bukti capaian atau keberhasilan Wali Kota Risma selama menjabat sebagai Presiden UCLG Aspac.

“Jadi, tidak cuma diskusi saja. Tetapi ada proyek yang bisa bermanfaat secara nyata untuk dirasakan para anggota UCLG Aspac,” ungkap dia.

Berikutnya, acara dilanjut dengan prosesi penambahan anggota baru. Menurutnya, hampir setiap tahun banyak kota-kota di Aspac yang mendaftar agar dapat tergabung menjadi keluarga besar UCLG Aspac.

Tahun ini, sebanyak enam kota yang telah resmi masuk ke dalam anggota.

“Kalau yang dari Indonesia ada dari Bandar Lampung. Sisanya dari kota luar negeri,” jelasnya.

Terakhir, saat menutup rangkaian acara, Wali Kota Risma berterima kasih atas partisipasi anggota yang telah bergabung. Terutama kepada Wali Kota Wellington Andy Foster dan Presiden Local Government New Zeland (LGNZ) Stuart Crosby yang telah menyelenggarakan pertemuan virtual ini.

“Meskipun kali ini kami tidak dapat mengunjungi kota yang indah Wellington karena pandemi, saya berharap kami dapat berkunjung pada waktu yang akan datang. Salam sehat untuk kita semua dan terima kasih,” pungkasnya. (Ar)


Senin, 24 Agustus 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini terlihat tak ambil pusing dengan pengunduran diri dari Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya Mujiman mengundurkan diri dari jabatannya dari jabatannya.

Bahkan dengan tenang Wali Kota pertama perempuan di Surabaya ini mengakui bila Mujiaman sudah mengajukan surat pengunduran dirinya ke Pemkot Surabaya. 

Apalagi pengunduran diri Mujiaman ini lantaran ikut kontestsi dalam pesta demokrasi di Surabaya mendampingi Mavhfud Arifin yang akan dilaksanakan pada 9 Desember mendatang.

"Uda kok, suratnya udah ke saya. Ndak apa-apa," kata Risma usai peresmian Pasar Tanah Kali Kedinding, Senin (24/8). 

Seperti diketahui Direktur Utama (Dirut) PDAM Surya Sembada, Mujiaman Sukirno resmi mengundurkan diri dari jabatannya.

Mujiaman mengaku telah siap lahir dan batin untuk terjun ke dunia politik bahkan telah mendapatkan dukungan dari keluarga.

Bahkan ia telah bertekad mengikuti kontestasi Pilkada Surabaya 2020.

Surat pengunduran diri dari jabatannya itu telah dikirimkan ke Pemkot Surabaya tepat jam 08.00 hari ini Senin 24 Agustus 2020.

"Betul saya mengajukan berhenti dari Dirut PDAM Surya Sembada Kota Surabaya. Saya ajukan tadi pagi jam 8 ke Seketariat Pemkot," kata Mujiaman dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (24/8). 

ia menjelaskan tekadnya maju dalam peserta kontestsi dalam Pilwali Surabaya ini sebelumnya tidak direncanakan.

Namun saat menghadiri undangan PKB Surabaya lalu, Mujiaman mengaku mendapatkan tawaran (pinangan) dari Mahfud Arifin (MA) Bakal Calon Wali Kota yang konon telah disokong oleh 8 partai.

”Dalam waktu singkat, Alhamdulillah beliau (Mahfud Arifin) memilih saya untuk mendampingi dalam kontestasi Pilwali Surabaya 2020. Saya tidak pernah mengajukan diri secara pribadi maupun oleh pihak lain. Maka dari itu saya akan mengembalikan ‘Kasih sayang’ (tawaran/pinangan) pak Machfud Arifin sebagai bentuk tanggung jawab mendukung dan mendampingi menjadi Calon Wakil Walikota,” ungkapnya.

Terkait surat pengunduran dirinya selaku Dirut PDAM Surya Sembada, Mujiaman menjelaskan, sebagai profesional yang telah dipercaya Wali Kota Surabaya, dirinya mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang telah diberikan semua pihak, baik Walikota, segenap OPD, Jajaran staf PDAM dan juga Masyarakat Surabaya.

“Meski surat resmi sudah terkirim, namun saya akan tetap menghadap Ibu Wali Kota secara langsung,” tandasnya.

Saat menjabat, Mujiaman mengaku sudah berusaha melakukan amanatnya dengan sekuat tenaga. Berbagai inovasi sudah dilakukannya sehingga banyak mendapat respon positif dari masyarakat.

Mujiaman menegaskan jika dirinya masih memiliki kewajiban berkantor selama 30 hari kedepan, sejak surat pengunduran dirinya.

“Jika sesuai UU, waktunya 30 hari. Tetapi saya berharap bisa dipercapat dengan surat persetujuan dari Ibu Wali Kota. Namun saya akan tetap berkantor untuk mempersiapkan serah terima dll nya,” pungkasnya. (Ar)


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive