Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Sabtu, 28 Oktober 2023

Pemkot Surabaya Gandeng Alumni Senior Kedokteran Unair Bahas Target Zero Stunting


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus melakukan berbagai upaya untuk mencapai target zero stunting. 

Upaya tersebut salah satunya dilakukan dengan menggandeng berbagai instansi, stakeholder, maupun para akademisi.

Salah satu upaya itu seperti yang telah ditunjukkan oleh Kecamatan Semampir Surabaya. 

Kecamatan yang berada wilayah Surabaya utara ini, menggandeng Alumni Senior Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (ASFKUA) dalam upaya penanganan stunting.

Hal tersebut diimplementasi dalam acara bertajuk Temu Wicara yang digelar ASFKUA di Puskesmas Sawah Pulo, Kelurahan Ujung, Kecamatan Semampir Surabaya, Sabtu (28/10). 

Temu Wicara tersebut sekaligus menjadi forum diskusi dan evaluasi terkait penanganan stunting di wilayah Semampir.

Camat Semampir Kota Surabaya, M Yunus menyampaikan terima kasih dan apresiasi terhadap kegiatan Temu Wicara yang diinisiasi ASFKUA. 

Menurutnya, kegiatan ini menjadi ajang diskusi positif dalam upaya penanganan stunting.

"Di saat usia tidak muda lagi, tapi beliau-beliau mengambil peran aktif untuk bersama-sama memikirkan masalah-masalah masyarakat terkait stunting ini," kata M Yunus di sela kegiatan Temu Wicara.

Yunus memandang bahwa berbagai masukan dari para Alumni Senior Kedokteran Unair ini sangat luar biasa. Khususnya masukan-masukan terkait dengan upaya penanganan stunting. 

Terlebih, kata dia, ASFKUA sendiri terdiri dari berbagai dokter dan profesor yang sarat akan pengalaman.

"Tadi disampaikan yang hadir di sini rata-rata pernah menjadi Kepala Puskesmas di Semampir. Sehingga saya yakin nantinya dari diskusi ini pasti akan ada hal-hal positif yang kita bisa ambil, sehingga target zero stunting dengan waktu relatif singkat ini mudah-mudahan bisa kita wujudkan," ujarnya.

Mantan Camat Sawahan Kota Surabaya ini juga memaparkan kondisi stunting di wilayah Kecamatan Semampir. 

Ia menyebut, bahwa sejak awal memimpin pada Oktober 2022, stunting di Semampir mencapai 87 anak. Kasus stunting tersebut terus ditekan hingga turun menjadi 77 anak pada awal tahun 2023.

"Saya Oktober 2022 masuk sini (Semampir) ada 87 kasus stunting. Kemudian awal tahun 2023 turun menjadi 77 stunting. Kita terus bergerak bersama stakeholder yang ada di lapangan dan alhamdulillah setiap bulan ada penurunan, sehingga sekarang tinggal 35 kasus," paparnya.

Ia juga menjabarkan bahwa dari 35 kasus stunting tersebut, 11 di antaranya merupakan penyakit bawaan. Karenanya, target zero stunting tentu tidak bisa sepenuhnya dilakukan. 

"Karena yang 11 anak ini memiliki penyakit bawaan. Namun yang sisanya ini kami pastikan terus berupaya untuk menekan agar Desember 2023 bisa zero stunting," jelasnya.

Di samping itu, Yunus menyatakan bahwa setiap bulan pihaknya terus melakukan evaluasi terhadap penanganan stunting. 

Evaluasi ini sekaligus untuk menyempurnakan kekurangan terhadap upaya penanganan stunting di wilayah Semampir.

"Setiap bulan kita terus kumpul, mengevaluasi apa yang mesti kita lakukan. Kemudian kekurangan apa saja yang harus kita lakukan dan kita perkuat. Tadi juga disampaikan bahwa yang paling penting adalah pendampingan, karena stunting ini ada beberapa faktor dan salah satunya ekonomi," bebernya.

Berkaitan dengan faktor ekonomi, Yunus menyampaikan, bahwa Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi terus berupaya melalui program padat karya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. 

Upaya tersebut diiringi dengan pola asuh dan program penanganan stunting lainnya seperti Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) dan pemberian makanan tambahan. 

"Jadi semua cara terus kami lakukan di lapangan agar supaya zero stunting di Semampir khususnya, dan di Surabaya ini bisa terwujud dengan cepat," kata Yunus.

Meski demikian, Yunus mengakui bahwa upaya pemkot dalam mencapai target zero stunting tidak mungkin bisa dilakukan tanpa ada keterlibatan stakeholder dan masyarakat. 

Makanya, ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat langsung maupun tidak dalam upaya penanganan stunting di Surabaya.

"Kalau kita tidak bersama-sama tidak mungkin bisa kita wujudkan zero stunting itu. Tapi ketika kita bisa bersama-sama, dengan niat bulat, ikhlas, saya yakin Allah kasih jalan dan kita bisa selesaikan semuanya," pungkasnya.

Ikut Meriahkan Piala Dunia U-17, Warga Surabaya Hias Kampung Bertemakan Sepak Bola


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Perhelatan akbar Piala Dunia U-17 tahun 2023 menjadi momentum bersejarah bagi warga Kota Surabaya. 

Menyambut gelaran tersebut, masyarakat Kota Pahlawan pun ikut memeriahkan dengan cara menghias kampung. 

Bertemakan Kampung Sepak Bola, kampung-kampung di Surabaya semakin semarak dengan hiasan di gapura kampung, hingga gambar bendera para peserta Piala Dunia U-17.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan, antusiasme warga dengan menghias kampung bertemakan Sepak Bola merupakan bukti ikut serta masyarakat dalam menyambut Piala Dunia U-17 di Kota Surabaya. 

Sebab, Kota Pahlawan menjadi salah satu lokasi perhelatan pesta sepak bola sehingga warga ingin mengenalkan kampung-kampung Surabaya kepada para pecinta bola dari mancanegara.

“Alhamdulilah warga sangat antusias sekali sehingga saya berharap akan banyak yang datang ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) untuk menyukseskan Piala Dunia U-17. Meski nanti tidak hanya melihat laga pertandingan Timnas Indonesia, ayo kita sukseskan perhelatan ini dengan hadir di GBT,” kata Wali Kota Eri, Sabtu (28/10).

Seperti Kampung Manukan Lor IV-K yang berada di kawasan RW 01, Kelurahan Banjar Sugihan, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya. 

Sebelum memasuki kampung tersebut, warga akan disambut dengan gapura yang dihiasi dengan pernak-pernik Piala Dunia. 

Ketua RW 01 Kelurahan Banjar Sugihan, Kecamatan Tandes Kota Surabaya, Lukas Prastowo menyampaikan bahwa masyarakat setempat saling bergotong-royong menyemarakan Piala Dunia U-17 yang akan digelar di Kota Pahlawan pada 10 November 2023 mendatang. 

“Kebetulan banyak penggemar bola di kampung ini, jadi untuk menggerakan warga tidak terlalu sulit. Apalagi, para pemuda karang taruna memiliki basecamp di Balai RW sering menyuarakan banyak ide dan langsung diwujudkan bersama-sama dengan warga. Semua konsep menghias kampung ini adalah hasil pemikiran warga,” kata Lukas.

Ia berharap, melalui kegiatan tersebut masyarakat Kota Surabaya bisa ikut menyukseskan perhelatan Piala Dunia U-17. 

Lewat menghias kampung, Lukas juga berharap dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara saat berkunjung ke Kota Pahlawan.

“Kami berharap perhelatan Piala Dunia U-17 di Surabaya bisa berjalan dengan lancar. Sebagai tuan rumah, kami ingin negara-negara lain bisa melihat euforia Piala Dunia U-17 di Surabaya,” ujar dia. 

Sementara itu, di Kampung Lemah Putro yang berada di kawasan Kelurahan Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng Kota Surabaya juga melakukan hal yang sama. 

Warga setempat melukis mural bertemakan sepak bola. Seperti melukis bendera setiap negara yang menjadi peserta Piala Dunia U-17.

Ketua RW 09 Kelurahan Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng Kota Surabaya, Agung mengatakan persiapan yang dilakukan dalam menyambut Piala Dunia U-17 dilakukan oleh seluruh warga. 

Kegiatan dimulai dengan kerja bakti membersihkan area rumah masing-masing warga, lalu dilanjutkan dengan menghias kampung.

“Selain melukis mural, kami juga membuat lapangan bola untuk anak-anak dan mereka sangat antusias. Alhamdulillah seluruh warga sangat antusias,” kata Agung.

Sebagai warga Kota Surabaya, Agung mengaku bangga lantaran perhelatan akbar Piala Dunia U-17 yang berlangsung di Stadion GBT akan tercatat sebagai sejarah. 

Sebab, Kota Pahlawan turut menjadi home base bagi Tim Nasional (Timnas) Indonesia selama berlaga di Grup A. 

“Kami sebagai warga Surabaya sangat bangga sekali karena Surabaya bisa menjadi tuan rumah dalam perhelatan Piala Dunia U-17. Momentum ini adalah sejarah bagi kami warga Surabaya, karenanya kami ikut berpartispasi dalam menyemarakan Piala Dunia U-17,” pungkasnya. 

Buka KIM Festival 2023, Wali Kota Eri: KIM Jadi Corong Sosialisasi Program Pemerintah!


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI Usman Kasong dan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono secara resmi membuka KIM Festival di Gedung Balai Pemuda, komplek Alun-alun Surabaya, Jumat (27/10). 

Seusai membuka acara tersebut, mereka juga sempat meninjau sejumlah stand peserta pameran yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia. 

Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri mengatakan bahwa KIM itu manfaatnya sangat luar biasa, karena seluruh program Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bisa disosialisasikan langsung kepada masyarakat oleh KIM. 

Dengan sinergi dan kolaborasi dengan KIM, akhirnya berbagai program itu bisa tersampaikan kepada masyarakat. 

“Begitu pula sebaliknya. Apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat, dapat kami tampung melalui KIM. Jadi, KIM selalu jadi corong sosialisasi berbagai program pemerintah. Makanya, kalau hari ini berbicara soal penurunan pengangguran dan kemiskinan, tentu tidak lepas dari peran KIM yang sangat luar biasa, karena KIM ini sudah kita bentuk setiap kelurahan,” kata Wali Kota Eri.

Oleh karena itu, dengan adanya acara hari ini, KIM diharapkan terus berkembang, terus menjadi yang terbaik untuk negara ini, dan dalam memberikan yang terbaik kepada pemerintahnya. 

Menurutnya, KIM itu berjuang dari titik yang berbeda dengan pemerintah dan bisa menggabungkan antara pemerintah dengan masyarakatnya. 

“Saya yakin kalau ini terus berjalan di bawah bimbingan Kemenkominfo, insyaallah ini akan membawa perubahan kepada negara ini, khususnya membawa perubahan untuk Kota Surabaya. Teruslah berjuang karena perjuangan kita belum berakhir, masih ada pengangguran dan kemiskinan yang harus kita selesaikan,” tegasnya. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono mengatakan digitalisasi ini sejalan dengan apa yang sedang dijalankan oleh Pemprov Jatim. 

Menurutnya, reformasi birokrasi yang ditugaskan oleh Menpan RB adalah reformasi birokrasi tematik, kedua investasi dan yang ketiga dituntut untuk digitalisasi. 

“Oleh karena itu, selama 2 tahun terakhir ini kami terus berusaha supaya birokrasi ini bisa berdaya secara digital, makanya semua proses birokrasi dilakukan secara sistemik dan digital, dan tajuk kami adalah Jawa Timur semakin digital, mudah-mudahan itu bisa terjadi,” katanya. 

Ia juga menjelaskan bahwa pada tahun 2022, Jawa Timur indeks literasi digitalnya 3,58 dan nasional 3,54, sehingga Jawa Timur masih lebih tinggi dibanding indeks nasional. 

Demikian juga untuk data indeks masyarakat digital, nasional itu berada di angka 37,8 dan Jawa Timur 39,42, sehingga indek digitalnya masih di atas rata-rata nasional. 

“Demikian juga banyaknya jumlah KIM di Jawa Timur. Dari 1.190 KIM ternyata 797 KIM ada di Jawa Timur. Jadi, sekitar 67 persen berasal dari Jawa Timur. Terimakasih kepada masyarakat Jawa Timur karena memang KIM ini sangat membantu kami,” katanya. 

Sementara itu, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI Usman Kasong menjelaskan bahwa teknologi itu selalu berwajah ganda, di satu sisi dia mendatangkan kebaikan, mempermudah kehidupan, tetapi di sisi lain teknologi termasuk teknologi digital juga merepotkan. 

“Teknologi digital mengatasi masalah ruang dan waktu dalam berkomunikasi, kita bisa berkomunikasi secara cepat mengatasi waktu dan kita bisa berkomunikasi dengan siapapun di manapun mereka berada, itu dia yang kita sebut mengatasi ruang dan waktu,” kata Usman Kasong.

Namun di sisi yang lain, teknologi juga merepotkan. Salah satunya yang paling sering didiskusikan adalah bagaimana media sosial dijadikan sarana untuk menyebarkan hoax ataupun disinformasi. 

“Dari dua wajah teknologi ini, KIM memegang peran yang sangat penting. Di sisi kebaikan teknologi mungkin harus menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat dengan bahasa masyarakat. Salah satu nilai penting dari KIM adalah mereka berdiskusi dalam kesetaraan namanya komunitas,” ujarnya. 

Sedangkan dari sisi buruk teknologi, di sini KIM harus menjadi rumah penjernih. Artinya, KIM harus bisa menyampaikan kepada masyarakat informasi yang benar, akurat, dan bisa dipertanggungjawabkan. 

Tujuannya supaya masyarakat tahu bahwa info ini benar dan info ini hoax, sehingga diharapkan warga tidak mudah percaya terhadap informasi yang diterimanya.

“Saya menaruh hormat kepada para aktivis KIM yang mau bekerja keras untuk komunikasi publik kepada masyarakat,” pungkasnya.

Wali Kota Eri Beri Reward Kafilah yang Juara di MTQ XXX tingkat Jatim


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan reward senilai Rp295 juta kepada 18 kafilah asal Kota Surabaya. 

Reward ini diberikan setelah belasan kafilah itu berhasil membawa nama harum Kota Surabaya sehingga menduduki peringkat ke-5, di Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) XXX tingkat Jawa Timur tahun 2023. 

Reward tersebut diberikan secara langsung oleh Wali Kota Eri Cahyadi kepada masing-masing peserta saat di acara Surabaya Bersalawat, di halaman Balai Kota, kemarin (27/10) malam. 

Wali Kota Eri mengaku bersyukur, kafilah asal Surabaya berhasil meraih 4 emas, 3 perak dan 1 perunggu dalam perhelatan MTQ tingkat Provinsi Jatim tahun ini. 

"Karena Surabaya ini sudah berpuluh tahun, itu pun hanya di peringkat ke-34 dari 38 peserta. Padahal Surabaya ini kota santri, kota yang tidak bisa dilepaskan dari kata santri," kata Wali Kota Eri.

Secara simbolis, Wali Kota Eri memberikan reward tersebut kepada peserta juara 1 MTQ cabang Golongan Qira'at Al-Quran Murattal Dewasa Putri, Elviyatur Rosyidah, juara 1 cabang Hifzhil Quran Golongan 1 Juz dan Tilawah Putra, Fathir Zulfiyan Alfi, dan juara 1 dari cabang Hifzhil Quran Golongan 5 Juz dan Tilawah Putri, Aida Nor Fitriya. Masing-masing, mereka mendapatkan reward senilai Rp41 juta. 

Tak hanya pemenang juara 1, Wali Kota Eri Cahyadi itu juga memberikan reward kepada kafilah lain yang berhasil meraih juara dan juara harapan di MTQ XXX tingkat Jatim 2023. 

"Ini menjadi kebanggaan saya karena Surabaya bisa meraih peringkat ke-5 di MTQ tingkat Provinsi Jawa Timur," ujarnya. 

Ia mengaku optimis, dalam perhelatan MTQ Provinsi Jatim pada dua tahun mendatang, kafilah Surabaya bisa meraih juara umum lebih banyak lagi. 

Rencananya, perhelatan MTQ Jatim tahun 2025 akan digelar di Kabupaten Jember.

Menurutnya, Kota Surabaya masih mempunyai peluang lebih tinggi untuk menjadi juara umum di MTQ tingkat Jatim yang akan datang. 

"Maka di situlah di dua tahun ini, kami akan melakukan yang sudah juara kita lakukan kembali. Yang belum (juara), kita akan ambil itu untuk mencapai emas," pungkasnya.

Jumat, 27 Oktober 2023

Wali Kota Eri Ajak Cipayung Plus Surabaya Jadi Bagian Atasi Kemiskinan dan Pengangguran


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjadi salah satu keynote speaker dalam acara Simposium Pemuda Surabaya yang digelar oleh Cipayung Plus. 

Seminar yang digelar dalam rangka menyambut Hari Sumpah Pemuda tersebut, berlangsung di Graha Sawunggaling Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jumat (27/10).

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Eri Cahyadi memberikan apresiasi terhadap gerakan yang diinisiasi Cipayung Plus Surabaya. 

Meski Cipayung Plus terdiri dari berbagai kampus dan organisasi mahasiswa, namun seluruhnya bisa menjadi satu kesatuan.

"Di Cipayung Plus Surabaya memberikan contoh yang luar biasa, bagaimana terdiri dari berbagai kampus, berbagai gerakan (mahasiswa), tapi Cipayung Plus menunjukkan satu keluarga besar, satu kekuatan besar, menjadi satu bagian, duduk bersama untuk mengubah Kota Surabaya," kata Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri meyakini, pergerakan Cipayung Plus dari Surabaya ini untuk kemajuan Indonesia. 

Menurutnya, semangat kebersamaan yang diinisiasi Cipayung Plus ini mengingatkan kembali dengan pergerakan pemuda dalam merebut kemerdekaan Indonesia.

"Sebelum Presiden Soekarno membacakan Proklamasi, di situ ada peristiwa Rengasdengklok yang digerakkan oleh para pemuda. Dan hari ini Kota Surabaya memiliki semangat yang luar biasa pemudanya, Cipayung Plus ini," ujar dia.

Karenanya, Wali Kota Eri berharap, gerakan Cipayung Plus dengan semangat persatuan itu bisa mengubah Surabaya menjadi kota yang lebih sejahtera. 

Makanya ia juga mendorong Cipayung Plus dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.

"Bukan harapan tapi sebuah kepastian, pergerakan Cipayung Plus ini akan memberikan kesejahteraan bagi warga Kota Surabaya, mengurangkan kemiskinan, mengurangi pengangguran, menaikkan IPM dan mengurangi Gini Rasio," katanya.

Wali Kota Eri menambahkan bahwa kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan utama dari lahirnya sebuah pergerakan pemuda. 

Ia meyakini jika tujuan tersebut bisa diraih dengan semangat dan pergerakan dari Cipayung Plus Surabaya.

"Saya yakin Cipayung Plus bisa membawa perubahan di Kota Surabaya, matur nuwun (terima kasih) untuk seluruh civitas akademika yang tergabung dalam Cipayung Plus," tuturnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono juga mengapresiasi terhadap apa yang telah diinisiasi Cipayung Plus Surabaya. 

Dimana dalam acara ini juga dilaksanakan deklarasi pemuda yang bertujuan untuk mengawal Pemilihan Umum (Pemilu) yang sehat dan melahirkan pemimpin hebat.

"Rekan-rekan para mahasiswa ini sudah memberikan contoh kepada kita semua untuk merekatkan berbagai perbedaan pendapat, menjadi satu gerakan bersama, satu gagasan bersama untuk kesejahteraan masyarakat, keutuhan bangsa dan negara. Dan juga untuk ketentraman semua pihak di Kota Surabaya," kata Adi Sutarwijono.

Oleh karenanya, Adi juga berharap, gerakan mahasiswa yang diinisiasi oleh Cipayung Plus Surabaya tersebut, bisa segera ditindaklanjuti dalam level yang lebih konkrit di masyarakat. 

"Salut terhadap gerakan mahasiswa Cipayung Plus," tandasnya.

Resmikan Dua Rumah Pompa Baru di Jambangan, Wali Kota Eri: Semoga Ini Bisa Jadi Solusi Atasi Banjir


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan rumah pompa Elveka Kebonsari dan rumah pompa Sentra Wisata Kuliner (SWK) Karah, di wilayah Kecamatan Jambangan, Jumat (27/10). 

Rumah pompa ini, merupakan bagian dari program penanganan banjir yang digarap oleh Pemerintah Kota (Pemkot) di wilayah Surabaya selatan. 

Dalam peresmian tersebut, Wali Kota Eri mengatakan, pembangunan rumah pompa baru ini sudah kewajiban dan tugas pemkot dalam menanggulangi banjir. 

Dia memastikan, dua rumah pompa ini bisa mengatasi banjir di kawasan Jambangan dan sekitarnya ketika curah hujan tinggi, sebab air akan mudah dialirkan menuju ke sungai.

"Rumah pompa itu untuk menarik pembuangan ke sungai yang terdekat, sehingga kita butuh aliran-aliran itu. Karena kalau dia (air) itu mengikuti aliran sungai, tidak dipotong untuk lari ke sungai yang terdekat, maka dia akan lebih jauh larinya ke sungai," kata Wali Kota Eri.

Menurutnya, mengatasi banjir atau genangan di Kota Surabaya, tidak bisa jika hanya mengandalkan gravitasi. 

Apabila hanya mengandalkan gravitasi, maka akan timbul potensi terjadinya banjir atau genangan, sebab air yang mengalir melalui saluran akan lebih lama menuju ke sungai.  

"Sehingga kita potong-potong ini (alirannya), untuk mempercepat aliran airnya menuju ke sungai yang terdekat. Insya allah, dengan diresmikannya dua rumah pompa ini, wilayah Jambangan, Ketintang, dan sekitarnya (banjir) sudah bisa terkurangi, harapan saya sudah tidak ada lagi banjir di wilayah ini," ujar Wali Kota Eri. 

Dua rumah pompa yang digarap oleh Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya itu, masing-masing dibekali dua unit pompa drainase yang memiliki kapasitas total 6 meter kubik per detik. 

Tak hanya itu, keduanya juga dilengkapi satu unit pompa sludge (penyedot lumpur) dengan kapasitas 0,5 meter kubik per detik. 

Meskipun spesifikasinya sama, namun rumah pompa ini memiliki tugas layanan yang berbeda. 

Rumah pompa Elveka Kebonsari, akan melayani wilayah Avour (sistem drainase) Wonorejo, Ketintang Madya, Ketintang Selatan Raya, Saluran Kebonagung, Saluran Ketintang Madya 2, Saluran Ketintang Madya 7, dan Ketintang Permai. 

Sedangkan rumah pompa SWK Karah, akan melayani wilayah Jalan Karah Agung, Jalan Bibis Karah, Jalan Karah, Perumahan Karah Indah 1, Perumahan Karah Indah 2, dan Avour Wonorejo sisi Karah Agung. 

"Semoga ini bisa jadi solusi, bagaimana kita bisa atasi banjir yang ada di wilayah Ketintang, Jambangan dan sekitarnya," harapnya. 

Selain mencegah banjir dan genangan menggunakan rumah pompa, sebelum memasuki musim penghujan pada akhir tahun mendatang, Wali Kota Eri telah mempersiapkan strategi lain, yakni dengan penandatanganan surat komitmen bersama seluruh RT, RW, LPMK, Camat, Lurah, serta jajaran Kepala PD di lingkungan Pemkot Surabaya. 

Di dalam surat komitmen tersebut, tercantum data wilayah perkampungan mana saja yang masih terjadi banjir dan genangan. 

Setelah data-data tersebut diterima dan dilakukan penandatanganan, dia menyampaikan, maka pemkot akan membuatkan saluran air yang dibangun menggunakan anggaran dari DSDABM Kota Surabaya dan dana kelurahan (dakel). 

Setelah saluran air itu dibangun, dipastikan ketika hujan dapat menampung air lebih banyak dan tersalurkan lebih cepat menuju ke aliran sungai yang lebih besar. 

"Semua kegiatan pembuatan saluran di perkampungan itu, harus selesai di tahun 2023, kalau dikerjakan di tahun 2024, maka harus selesai di Maret 2024," paparnya. 

Dalam peresmian tersebut, juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya Ikhsan, jajaran asisten, Kepala Perangkat Daerah (PD), lurah dan camat Jambangan. 

Tak hanya itu, RT, RW, dan LPMK se-Kecamatan Jambangan turut hadir menyaksikan peresmian tersebut. 

Sementara itu, Ketua RW 4 Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Jambangan, Sogiran menyampaikan banyak terima kasih kepada Wali Kota Eri Cahyadi telah mendengarkan aspirasi warganya sehingga dibuatkan rumah pompa untuk mencegah banjir. 

“Terima kasih Pak Wali Kota, di kepemimpinan panjenengan bisa menyampaikan (aspirasi) melalui Pak Lurah, melalui Pak Camat, semoga banjir di wilayah Kecamatan Jambangan khususnya bebas,” kata Sogiran. 

Sogiran berharap, rumah pompa yang telah dibangun oleh Pemkot Surabaya ini bisa dijaga bersama oleh seluruh pengurus RT, RW, dan warga di sekitar Kecamatan Jambangan. 

Dia juga mengimbau kepada warganya untuk saling menjaga dan mengingatkan, jika ada yang membuang sampah di sembarang tempat atau saluran air. 

“Karena masih banyak di wilayah lain selalu ada yang membuang sampah, bahkan membuang kasur di saluran air. Makannya, kalau Pak Wali itu muring-muring (marah-marah) ya kita harus bisa menerima, selama menjadi pengurus RT maupun RW,” tandasnya. 

Diketahui, sampai saat ini Kota Surabaya telah memiliki 72 rumah pompa yang difungsikan sebagai sarana penanganan banjir. 

Di tahun 2023, pemkot melalui DSDABM Kota Surabaya membangun rumah pompa lain di tujuh lokasi, diantaranya rumah pompa Bukit Barisan, rumah pompa Aquatic, rumah pompa Kebraon, rumah pompa Bulak, rumah pompa MERR, rumah pompa Gersikan, dan rumah pompa Undaan.

Hadapi Bonus Demografi, Wali Kota Eri Cahyadi Gerakkan Padat Karya hingga Gandeng Perusahaan Swasta


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kota Surabaya memiliki lebih banyak penduduk berusia produktif daripada yang tidak produktif. 

Berdasarkan data Proyeksi Penduduk Kota Surabaya tahun 2022 dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya, persentase penduduk usia produktif 15-64 tahun di kota mencapai 70,53 persen. 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, tingginya jumlah usia produktif (bonus demografi) ini, dapat dimanfaatkan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan perekonomian dan mengurangi pengangguran di Kota Surabaya. 

Caranya, yakni menggerakkan penduduk usia produktif tersebut dengan program Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, seperti padat karya dan pelatihan kerja. 

"Sebenarnya, dengan bonus demografi yang muda-muda ini, berarti semangat kerjanya tinggi. Artinya, kita memiliki tenaga yang bisa kita andalkan," kata Wali Kota Eri, Jum'at (27/10).

Di momen bonus demografi seperti saat ini, Wali Kota Eri menerangkan, dirinya akan terus menggerakkan pemberdayaan hingga membuka lapangan pekerjaan baru melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kota Surabaya. 

Tak hanya itu, dia mengungkapkan, Pemkot Surabaya juga menggandeng perusahaan-perusahaan swasta untuk melakukan rekrutmen atau seleksi tenaga kerja asal Kota Pahlawan. 

"Jadi, bagaimana kita bisa menyalurkan semangat-semangat pemuda ini, yang memang usia produktif ke tempat-tempat pekerjaan yang menguntungkan, memberikan hasil kepada pemilik perusahaan, padat karya, itu saja sebenarnya," terangnya. 

Semua itu dilakukan oleh Wali Kota Eri untuk mengurangi pengangguran dan menghadapi fenomena bonus demografi di Kota Pahlawan. 

Sebab, laju pertumbuhan penduduk tahun 2023 di Kota Surabaya diproyeksikan mengalami kenaikan. 

Berdasarkan Data Konsolidasi Bersih (DKB) Semester I tahun 2022 dari Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), jumlah penduduk Kota Surabaya sebanyak 2.972.801 jiwa. 

Sementra itu, berdasarkan proyeksi pada tahun 2023, penduduk Kota Surabaya mengalami kenaikan jumlah sebanyak 2.997.547 jiwa atau 0,89 persen. 

"Sebenarnya itu yang kita kerjakan, menggerakkan padat karya kemudian kerjasama dengan perusahaan-perusahaan, yang kita lakukan hari ini. Untuk apa? Untuk mengurangi pengangguran dan mengatasi bonus demografi itu," pungkasnya.

Tak Dihuni Sebulan, Satpol PP Surabaya Segel Satu Unit Rusun


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Satpol PP Kota Surabaya bersama Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (Disperkim) Kota Surabaya melakukan penyegelan pada satu unit Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa), di Rusunawa Grudo Kota Surabaya, Kamis (26/10). 

Penyegelan itu dilakukan karena pemilik diketahui tidak menempati unitnya selama satu bulan lebih. 

“Hari ini penyegelan dilakukan karena adanya permohonan bantuan penyegelan dan pengosongan unit, dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (Disperkim),”  kata Kepala Satpol PP Surabaya, M. Fikser.

Fikser menjelaskan, sebelum dilakukan penyegelan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui OPD terkait telah  memberikan peringatan dari kepada pemilik unit tersebut. 

Hal ini dilakukan guna menegakkan aturan sesuai Perda No 2 Tahun 2010 tentang Pemakaian Rumah Susun. 

“Sudah ada peringatan, kami juga sudah kembali lagi dengan pemberitahuan tiga kali berturut-turut untuk mereka mengosongkan sendiri,” jelasnya.

Meski demikian, Fikser menegaskan bahwa penyegelan dan pengosongan unit dilakukan jika pemilik tidak menempatinya selama kurang lebih satu bulan atau hanya dipergunakan untuk rumah singgah.

“Penertiban unit rusun akan dilakukan jika pemilik tidak membayar sewa unit, tidak membayar retribusi rusun, kepemilikan unit rusun dialihkan ke pihak lain, serta unit rusun tidak ditempati beberapa bulan oleh pemilik unit rusun,” tegas dia.

Sementara itu, Kepala UPTD Rusun Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Surabaya, Adinda Setyoningrum menyampaikan penyegelan dan pengosongan unit akan terus dilakukan di jika melanggar ketentuan berdasarkan Perda No 2 Tahun 2010 tentang Pemakaian Rumah Susun. Sebab, saat ini sebanyak 10.700 warga tengah mengantri untuk menempati rusunawa.

“Kami berharap penghuni rusun bisa menaati segala peraturan sesuai dengan Perda dan Perwali, sehingga tidak sampai ada giat penyegelan dan pengosongan seperti ini lagi,” pungkasnya.

Dinkopdag: Batik Khas Surabaya Sangat Diminati


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya terus mendongkrak dan mempromosikan produk-produk UMKM Kota Pahlawan. 

Salah satu di antara produk UMKM tersebut adalah batik khas Surabaya.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati menyebutkan, bahwa saat ini persebaran batik sudah ada di semua wilayah Kota Pahlawan. 

"Bahkan kita juga sering mengadakan pelatihan-pelatihan untuk batik ini," kata Dewi Soeriyawati, Jum'at (27/10).

Menurut dia, batik khas Surabaya memiliki peminat yang sangat tinggi. Hal ini terbukti dengan pemesanan batik khas Surabaya yang sampai harus dibatasi. 

"Pemesanan sampai dibatasi, karena banyak juga batik Surabaya yang dibeli untuk oleh-oleh," ujar Dewi.

Selain produk makanan, Dewi mengungkapkan bahwa wisatawan yang berkunjung ke Surabaya juga sering kali memesan batik di Sentra Kriya Gallery (SKG). 

Para wisatawan tersebut membeli batik khas Surabaya sebagai oleh-oleh.

"Beberapa kali di SKG itu mereka pesan untuk oleh-oleh. Jadi selain makanan, batik itu juga seringkali dibeli, bahkan hotel-hotel pun juga pesan di SKG," ungkap Dewi.

Setidaknya terdapat enam motif batik Surabaya yang telah dipatenkan. 

Keenam motif batik itu adalah Batik Remo Suroboyoan, Batik Sparkling, Batik Abhi Boyo, Batik Gembili Wonokromo, Batik Kembang Bungur dan Batik Kintir-kintiran.

Nah, salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk mempromosikan batik adalah melalui event dan pameran. 

Yang terbaru, pemkot bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) menggandeng desainer Gita Orlin membawa batik Surabaya ke ajang Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF).

Gelaran fashion show skala internasional tersebut, berlangsung selama lima hari pada tanggal 25 - 29 Oktober 2023 di Jakarta Convention Center (JCC).

Dewi menyatakan, bahwa gelaran IN2MF menjadi ajang untuk memperkenalkan batik Surabaya di kancah nasional maupun internasional. 

Melalui ajang tersebut, diharapkan UMKM khususnya batik Surabaya bisa lebih naik kelas.

"Event ini menjadi kesempatan untuk UMKM kita naik kelas. Jadi untuk memperkenalkan batik Surabaya di kancah nasional dan internasional," pungkasnya.

Kamis, 26 Oktober 2023

Pertama Kali! Kemenkominfo Gelar KIMFest 2023 di Kota Surabaya


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kota Surabaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan Festival Komunitas Informasi Masyarakat (KIMFest) tahun 2023. 

Acara tersebut, akan dimulai pada 27-28 Oktober pukul 08.30 WIB di Gedung Balai Pemuda, Kota Surabaya. 

Dalam kesempatan itu, juga akan dihadiri oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan dibuka secara langsung oleh Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI, Usman Kasong, serta Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kemenkominfo RI,  Hasyim Gautama. 

Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kemenkominfo RI,  Hasyim Gautama mengatakan, tujuan digelarnya KIMFest 2023 adalah untuk meningkatkan kinerja Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) sebagai salah satu perantara komunikasi antara pemerintah kepada masyarakat. 

Selain itu, pelaksana ini juga untuk pemberdayaan KIM sebagai kanal dan mitra strategis komunikasi publik dalam menyebarluaskan informasi terkait kebijakan dan program prioritas pemerintah nasional. 

“Jadi sebenarnya KIMFest ini adalah salah satu ajang apresiasi sekaligus membuka jaringan KIM-KIM yang hadir dari setiap provinsi untuk menjalin kemitraan,” kata Hasyim, Kamis (26/10/2023). 

KIMFest 2023 tidak hanya untuk meningkatkan jaringan KIM di seluruh daerah di Indonesia, akan tetapi juga ada sosialisasi pelayanan publik, stand pameran KIM yang melibatkan perwakilan KIM dari 34 provinsi, stand pelayanan publik dari kementerian, lembaga, BUMN, bazar UMKM, hingga awarding KIM.

“Ada kegiatan cerdas cermat dari setiap peserta KIM yang dibagi menjadi 4 grup, itu nanti digelar di ruang indoor sisi barat. Nah, sedangkan di Gedung Merah Putih, Balai Pemuda itu juga ada penjurian dari kompetisi KIM, ada presentasi, dan wawancara terkait dengan programnya KIM hingga capaian apa saja yang telah dilakukan oleh KIM,” paparnya. 

Tak hanya itu, Dia menambahkan, dalam festival tersebut juga akan ada berbagai hiburan. 

Mulai dari hiburan band, games interaktif, atraksi sulap, kesenian budaya Kota Surabaya dan sebagainya. 

“Selain itu juga ada sosialisasi pemilu (pemilihan umum) yang kita kemas melalui pertunjukan rakyat yang dibawakan oleh Kartolo,” pungkasnya.

Membanggakan, 11 Kampung dan 10 Sekolah di Kota Surabaya Raih Penghargaan Proklim dan Adiwiyata dari KLHK


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kota Surabaya kembali menyabet penghargaan Adiwiyata dan Program Kampung Iklim (Proklim) tahun 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia (RI), pada 16-17 Oktober 2023 lalu di Auditorium Dr. Ir. Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat. 

Penghargaan tersebut, diterima secara langsung oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro. 

Kepala DLH Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, penghargaan itu merupakan bentuk apresiasi dari Presiden RI Joko Widodo yang diberikan kepada masyarakat yang melakukan upaya adaptasi dan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim. 

Di tahun ini, Kota Surabaya mendapat 3 kategori penghargaan, diantaranya adalah Trophy Proklim Lestari, Pembina Proklim Tingkat Kabupaten/Kota, dan sertifikat Proklim Utama yang melakukan pembinaan terhadap 10 lokasi RW. 

"Nah, di tahun ini yang mendapatkan penghargaan Proklim Lestari itu RW 6 Kelurahan Sambikerep. Selain itu, kami juga mendapatkan apresiasi kategori Pembina Proklim Tingkat Kabupaten/Kota yang diberikan kepada Pak Wali (Eri Cahyadi), selain itu juga mendapatkan 10 sertifikat utama yang sebelumnya dibina oleh kampung proklim lestari," kata Hebi, Kamis (26/10).

Hebi menerangkan, Sertifikat Proklim Utama tersebut diraih oleh 10 RW di Kota Surabaya. Diantaranya yakni, RW 2 Kelurahan Tambak Sarioso, RW 4 Kelurahan Karang Pilang, RW 1 Kelurahan Panjang Jiwo, RW 6 Kelurahan Sidosermo, RW 12 Kelurahan Mojo, RW 7 Kelurahan Ketabang, RW 4 dan RW 8 Kelurahan Babatan, RW 7 Kelurahan Dukuh Menanggal, serta RW 13 Kelurahan Kebraon. 

Hebi mengungkapkan, prestasi proklim tahun ini mengalami peningkatan signifikan daripada tahun sebelumnya. 

Di tahun 2022, hanya ada 2 lokasi RW kategori proklim tingkat madya. 

Sedangkan di tahun ini ada 10 lokasi RW yang mendapatkan sertifikat proklim utama. 

Secara keseluruhan, mulai dari tahun 2017 hingga 2023, sudah ada 38 titik lokasi kampung iklim di Kota Surabaya. 

Tak puas sampai di situ, Kota Surabaya berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi target pencapaian 20.000 kampung iklim di tahun 2024. 

"Pemkot tentunya ingin selalu support dengan program-program yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat, dalam hal ini proklim. Ada targetnya, yaitu 20.000 kampung iklim di tahun 2024, jadi masih banyak PR-nya, karena di 2023 sudah ada sekitar 4000-5000-an. Jadi masih banyak PRnya," ungkap Hebi. 

Selain penghargaan proklim, Kota Surabaya juga mendapatkan penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional dan Adiwiyata Mandiri 2023. 

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengusulkan 11 calon sekolah Adiwiyata Nasional dan Sekolah Adiwiyata Mandiri. 

Sekolah tersebut diantaranya adalah, SDN Banjar Sugihan II/117, SDN Ngagelrejo I/396, SDN Rungkut Menanggal, SDN Tanah Kali Kedinding I/251, SMP Negeri 2, SMP Negeri 3, SMP Negeri 22, SMP Negeri 40, SMP Negeri 43 SMP Negeri 54, SMP Al Amin, SDN Manukan Kulon, SDN Manukan Kulon II, SDN Kebonsari I/414, SMP Negeri 5, SMP Negeri 18, dan SMP Negeri 19. 

Dari 11 calon sekolah yang diusulkan dalam kategori sekolah Adiwiyata Nasional, ada 9 sekolah yang mendapatkan penghargaan diantaranya, SDN Banjar Sugihan II/117, SDN Rungkut Menanggal, SDN Tanah Kali Kedinding I/251, SMP Negeri 2, SMP Negeri 3, SMP Negeri 40, SMP Negeri 43, SMP Negeri 54, dan SMP Al Amin. Sedangkan yang mendapatkan penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri yakni hanya ada satu sekolah, yakni SMP Negeri 18. 

"Harapan kami, ke depannya akan lebih banyak lagi kampung atau RW dan sekolah yang ikut program tersebut. Jadi bisa menyejukkan Kota Surabaya dan mengurangi emisi gas rumah kaca seperti yang diarahkan oleh Pemerintah Pusat," pungkasnya.

Wali Kota Eri Terima Penghargaan sebagai Akselerator Entas Stunting dan Kemiskinan Ekstrem


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menerima piagam apresiasi sebagai Akselerator Entaskan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem dari salah satu media nasional di Jakarta, Kamis (26/10). 

Hal ini merupakan salah satu bentuk keberhasilan kepemimpinan Wali Kota Eri lewat berbagai upaya dalam program pengentasan stunting dan kemiskinan ekstrem di Kota Pahlawan.

Dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Wali Kota Eri menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kota Surabaya. 

Sebab, keterlibatan warga Kota Pahlawan sangatlah penting dalam upaya percepatan penurunan stunting. 

Ini terbukti dengan adanya penurunan angka stunting dari 28,9 persen menjadi 4,8 persen dan angka ini terendah se-Indonesia.

“Penghargaan ini saya berikan dan dedikasikan bagi warga Kota Surabaya. Saya berterima kasih kepada warga Surabaya atas kolaborasi bersama Kader Surabaya Hebat (KSH), perguruan tinggi, pentahelix, serta para orang tua asuh atas seluruh investasi yang ada di Surabaya,” kata Wali Kota Eri usai menerima piagam apresiasi.

Ia menjelaskan bahwa kunci sukses Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam mengentaskan stunting tak lepas dengan upaya pengentasan kemiskinan ekstrem. 

Menurutnya, kasus stunting muncul lantaran orang tua balita tidak memiliki penghasilan sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan vitamin, maupun gizi anak. 

Karenanya, di tahun 2024, ia menargetkan Kota Surabaya menjadi zero stunting dan zero kemiskinan ekstrem.

“Terkait pengentasan stunting dan kemiskinan, kami memanfaatkan aset Pemerintah Kota Surabaya untuk dijadikan tempat mengembangkan UMKM atau sebagai tempat yang bisa menghasilkan dan menggerakan ekonomi. Sehingga warga miskin yang ada di Surabaya bisa turun karena mendapatkan pekerjaan, sekaligus bisa mencegah dan mengurangi stunting di Surabaya,” jelas dia.

Meski demikian, Wali Kota Eri mengaku tengah mencari solusi mengenai hambatan yang dialami oleh Pemkot Surabaya dalam upaya pengentasan kasus stunting. 

Yakni, masih adanya warga luar Kota Pahlawan yang memiliki balita stunting, serta ingin mendapatkan intervensi berupa pengobatan gratis dari Pemkot Surabaya.

“Yang datang ke Surabaya tidak bisa dideteksi, ketika ada survey dilakukan maka mereka tercatat sebagai warga yang memiliki balita stunting. Ini yang nanti akan kita sampaikan kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bagaimana solusi terhadap permasalahan kota besar seperti kami,” ungkapnya.

Secara umum, mayoritas masyarakat yang menerima intervensi Pemkot Surabaya dalam penyelesaian stunting merupakan masyarakat dengan keadaan ekonomi menengah ke bawah. 

Orang tua yang tidak memiliki penghasilan akan kesulitan memberikan kebutuhan bagi anak-anaknya. 

“Kenapa terjadi stunting? karena orang tuanya tidak memiliki penghasilan akhirnya tidak bisa memberikan vitamin dan lain sebagainya. Untuk pengentasan stunting, dimulai sejak remaja putri diberikan tablet tambah darah (TTD), lalu calon pengantin diberikan edukasi, hingga orang tua kita berikan pekerjaan agar bisa menghidupi keluarganya,” terangnya.

Sementara itu, dalam sambutannya, Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Ma'ruf Amin menyampaikan, berbagai upaya penyelesaian stunting telah dilakukan pemerintah. 

Mulai dari penajaman, perbaikan, cakupan, dan kualitas intervensi spesifik dan sensitif, serta perbaikan sistem pendataan dan juga pelaporan. 

Pemerintahan juga memastikan keterlibatan aktif berbagai lembaga non pemerintah, seperti dunia usaha, perguruan tinggi, organisasi profesi, mitra pembangunan, dan LSM. 

“Kita bersyukur karena hasilnya sudah mulai terlihat. Prevalensi stunting bisa diturunkan sebesar 9,2 persen dalam kurun waktu 4 tahun, setara dengan 6,2 juta anak yang dientaskan dari stunting. Saya yakin prevalensi stunting akan terus turun secara signifikan. Mari terus lanjutkan sinergi untuk menurunkan prevalensi stunting, menciptakan Generasi Emas 2045, dan mewujudkan indonesia bebas stunting,” kata Wapres Ma’ruf Amin.

Demikian pula dengan yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin dalam sambutannya. Ia mengatakan bahwa sektor kesehatan sangat penting untuk menyiapkan SDM menuju Generasi Emas 2045. 

Salah satunya adalah melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya stunting. Karenanya, persoalan kesehatan terkait stunting harus diselesaikan dengan melibatkan semua kelompok masyarakat.

“Yang betul adalah mencegah stunting, ketika berat badan anak tidak kunjung naik saat ditimbang di Posyandu maka segera ke Puskesmas atau segera diberikan protein hewani. Karena protein hewani sangat baik untuk perkembangan otak,” pungkasnya. 

Sebagai diketahui, selain pemberian penghargaan kepada stakeholder yang berhasil menurunkan angka stunting dan kemiskinan ekstrem. 

Dalam acara tersebut Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin juga melakukan Pencanangan “Inisiatif Gotong Royong untuk Pengentasan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem”.