Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Rabu, 17 Juli 2024

Ketua Daerah Jalasenastri Armada II Saksikan Langsung Perlombaan Kolintang Jalasenastri


Jakarta - KABARPROGRESIF.COM Masih dalam acara penjurian lomba yang digelar oleh Pengurus Jalasenastri Pusat dalam rangka memeriahkan HUT Ke-78 Jalasenastri Tahun 2024, Ketua Daerah Jalasenastri Armada II Ny. Dian Ariantyo Condrowibowo, menyaksikan secara langsung perlombaan kolintang, yang digelar di Auditorium Denma Mabesal, Jakarta. Selasa (17/7).

Kolintang merupakan salah satu warisan budaya bangsa yang telah berhasil memecahkan rekor dunia pada tahun 2009 dengan meraih Guinness World Record 2009.

Oleh karena itu, diadakannya perlombaan kolintang tersebut merupakan bentuk upaya Jalasenastri untuk turut serta melestarikan dan mengembangkan salah satu warisan budaya bangsa yang sudah ada selama ini.

Selain itu, perlombaan ini juga merupakan kesempatan yang diberikan oleh Ketua Umum Jalasenastri Ibu Fera Muhammad Ali kepada seluruh anggota Jalasenastri sebagai bentuk apresiasi dan wadah untuk mengembangkan bakat yang dimiliki.

Ketua Umum DPP PINKAN Indonesia ibu Iriana Penny Marsetio, yang turut hadir dalam acara memberikan apresiasi kepada Jalasenastri sebagai instansi yang memiliki kolintang terbanyak yakni mulai dari Sabang sampai dengan Merauke.

Dalam kesempatan ini, grup kolintang Jalanada dari Armada II dengan kemampuan terbaik yang telah ditunjukkan ketika tampil berhasil meraih juara yang sangat membanggakan yakni berhasil meraih juara 2.

Pemkot Surabaya Siap Gelar Bulan Imunisasi Anak Sekolah 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) siap melaksanakan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) tahun 2024. 

Pelaksanaan BIAS MR dan HPV di Kota Surabaya akan dimulai pada tanggal 5 Agustus 2024.

Langkah ini sebagai tindak lanjut dari Peraturan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Program Imunisasi dan Surat Keputusan Bersama 4 Menteri terkait.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan bahwa imunisasi lanjutan untuk anak usia sekolah bertujuan untuk mempertahankan tingkat kekebalan dan memperpanjang masa perlindungan anak yang telah mendapatkan imunisasi dasar.

“Target kami adalah mencapai minimal 95 persen cakupan imunisasi di setiap pos untuk setiap antigen vaksin di wilayah Kota Surabaya,” kata Nanik Sukristina, Rabu (17/7)

Nanik menjelaskan bahwa program imunisasi ini akan mencakup penyakit Campak Rubela, Tetanus, Difteri, dan Kanker Leher Rahim. 

Imunisasi akan diberikan di berbagai satuan pendidikan, termasuk Sekolah Dasar (SD) Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Luar Biasa (SLB), dan Pondok Pesantren.

"Bagi anak usia sekolah yang tidak bersekolah, imunisasi akan difasilitasi di Posyandu, Puskesmas, Pustu, Yayasan, atau panti asuhan," ujar Nanik.

Adapun jadwal dan jenis imunisasi yang akan diberikan meliputi beberapa kategori sasaran anak sekolah. 

Yakni, anak kelas 1 (usia 7 tahun) dengan Imunisasi Campak Rubela (MR) pada Agustus 2024 dan Difteri Tetanus (DT) pada November 2024. 

Lalu, anak kelas 2 (usia 8 tahun), dengan Imunisasi Difteri Tetanus (DT) pada November 2024.

Kemudian anak kelas 5 (usia 11 tahun) dengan Imunisasi Difteri Tetanus (DT) pada November 2024, serta imunisasi HPV Dosis I untuk anak perempuan pada Agustus 2024. 

Dan terakhir adalah anak kelas 6 perempuan (usia 12 tahun), dengan imunisasi HPV Dosis 2 pada Agustus 2024.

“Frekuensi pemberian imunisasi untuk enam kategori sasaran tersebut dilakukan sekali dalam periode pelaksanaannya,” imbuh Nanik.

Nanik juga mengimbau semua pihak untuk berperan aktif dan mendukung dalam pelaksanaan BIAS tahun 2024 di Kota Surabaya. 

Dukungan itu diharapkan agar bisa tercapai herd immunity yang tinggi, merata, dan berkualitas.

"Sehingga mampu mencegah dan mengendalikan kejadian luar biasa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi di Kota Surabaya,” pungkasnya.

Pangkoarmada II Terima Kunjungan Direktur Kebijakan Bakamla RI


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pangkoarmada II Laksamana Muda TNI Ariantyo Condrowibowo, menerima kunjungan dari Direktur Kebijakan Bakamla RI Laksma Bakamla Ferry Supriady, S.T., M.M., M.Tr.Opsla., CIQaR., bertempat di Gedung VIP Nala Koarmada II, Ujung Surabaya. Rabu (17/7).

Kunjungan dari Direktur Kebijakan Bakamla RI bertujuan untuk menjalin tali silaturahmi dan membahas mengenai kerjasama untuk melaksanakan patroli keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi maritim Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Pangkoarmada II menyampaikan bahwa Koarmada II akan selalu siap mendukung Bakamla RI dalam mempertahankan keamanan wilayah maritim Indonesia.

"Saya berharap, kedepannya hubungan antara Bakamla RI dengan Koarmada II akan selalu baik, sehingga setiap rencana untuk mempertahankan keamanan wilayah maritim Indonesia akan terlaksana dengan baik dan lancar," ungkap Pangkoarmada II.

PPDB Negeri Ditutup, Wali Kota Eri Arahkan Orang Tua Siswa ke Sekolah Swasta


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sekolah SD-SMP negeri di Kota Surabaya telah ditutup. 

Meskipun telah ditutup, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengimbau kepada orang tua untuk tidak perlu khawatir, karena PPBD sekolah swasta masih terbuka lebar. 

Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, dirinya akan melihat paparan jumlah kelulusan siswa SD dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, pada Sabtu (20/7). 

Setelah diketahui jumlahnya, kemudian akan disandingkan dengan data siswa yang diterima di sekolah SMP Negeri. 

“Nah, kalau ada selisihnya, saya minta mencari di mana anak-anak yang lulus tadi. Apakah mungkin dia sekolah di pondok atau di luar negeri, itu kita lihat. Kalau ternyata ada sisanya, jangan sampai arek Suroboyo sing gak iso sekolah (jangan sampai ada anak Surabaya yang tidak sekolah),” kata Wali Kota Eri, Rabu (17/7).

Karena sekolah negeri sudah tutup, maka data anak-anak yang diketahui belum mendapatkan sekolah, akan diarahkan ke sekolah swasta. 

“Tapi dengan catatan, saya juga berharap, swastanya juga yang kualitasnya bagus. Karena Kalau dipaksakan masuk swasta yang itu (tidak bagus) ya nggak mau muridnya,” ujarnya.

Wali Kota Eri menambahkan, dirinya tidak ingin jika di Surabaya ada sekolah swasta yang kualitasnya tidak baik hingga menyebabkan sepi peminat. 

“Karena itu ada yang membangun sekolah, tapi tidak mau menjaga (kualitas) sekolahnya,” tambahnya.

Selain mencocokkan data siswa, Wali Kota Eri juga berencana menggelar pertemuan dengan orang tua siswa, baik itu dari sekolah negeri maupun swasta se-Surabaya. 

Di kesempatan itu, ia ingin, menyampaikan kepada orang tua pentingnya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi siswa.

“Akan saya kumpulkan nanti ada yang lewat zoom, ada juga yang secara langsung. Saya ingin menitipkan (kepada orang tua) bahwa pengenalan sekolah itu tidak hanya pelajaran saja, tetapi juga mengenal lingkungan sekolahnya,” pungkasnya.

Selasa, 16 Juli 2024

Tinjau Pelaksanaan MPLS, Wali Kota Eri Cahyadi Beri Seragam dan Tas Gratis untuk Siswa Tidak Mampu



Surabaya - KABARPROGRESIF.COM
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meninjau secara langsung pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di kawasan Surabaya utara, Selasa (16/7). 

Peninjauan tersebut dilakukan di dua lokasi, yakni SMP Barunawati Surabaya dan SMP Negeri 5 Surabaya. 

Di kesempatan ini, Wali Kota Eri memastikan pelaksanaan MPLS di Surabaya berjalan baik. 

Selain itu, ia juga memberikan secara simbolis seragam dan tas gratis untuk siswa tidak mampu di SMPN 5 Surabaya.

Setelah memantau pelaksanaan MPLS, Wali Kota Eri berencana mengumpulkan para orang tua siswa, baik itu dari sekolah negeri maupun swasta se-Surabaya. 

“Karena akan saya kumpulkan nanti ada yang lewat zoom, ada juga yang secara langsung. Saya ingin menitipkan (kepada orang tua) bahwa pengenalan sekolah itu tidak hanya pelajaran saja, tetapi juga mengenal lingkungan sekolahnya,” kata Wali Kota Eri.

Menurutnya, pelaksanaan MPLS ini tidak hanya mengajak siswa untuk mengenal lingkungan sekolahnya. 

Akan tetapi, juga sebagai pengenalan watak dari masing-masing siswa. 

Maka dari itu, ia berharap, di pelaksanaan MPLS ini ada rasa saling mengayomi dan berbagai ilmu antar siswa. 

“Bagaimana yang senior-senior atau kakak kelasnya, itu memberikan ilmunya kepada adik-adiknya. Misal, bagaimana cara masuk kelasnya, dan cara berbicara di depan umum bagaimana. Dengan begitu maka tidak ada bully-bully-an, merasa paling jagoan, atau merasa hebat di sekolah,” ujarnya. 

Agar tidak terjadi adanya aksi bullying terhadap siswa baru di sekolah, Wali Kota Eri menegaskan, guru juga harus melakukan pendampingan pada siswa di setiap pelaksanaan MPLS. 

“Karena saya berharap para guru juga harus lebih care (peduli) dengan anak-anaknya, tidak hanya memberikan pelajaran akademik saja, tetapi juga memberikan materi pembelajaran terkait pendidikan karakter kebangsaan,” tegasnya. 

Di kesempatan ini, Wali Kota Eri mengacungi jempol SMP Barunawati Surabaya, karena selama pelaksanaan MPLS tidak hanya mengenalkan lingkungan, akan tetapi juga mengenalkan pengembangan bakat dan minat. 

Pengembangan bakat itu diantaranya, musik gamelan, tari tradisional, hingga cheerleader. 

“Kalau sudah menyalurkan bakatnya seperti ini, adalah MPLS di jalan yang benar. Dadi gak onok koyok ospek-ospekan diseneni (jadi tidak ada seperti ospek kemudian dimarah-marahi),” tuturnya.

Setelah dari SMP Barunawati Surabaya, Wali Kota Eri melanjutkan kunjungan ke SMPN 5 Surabaya. 

Di sekolah tersebut, ia memberikan seragam dan tas baru gratis untuk siswa tidak mampu secara simbolis. 

Seragam dan tas itu diberikan, agar siswa dari keluarga kurang mampu tidak merasa minder ketika mengikuti pembelajaran di sekolah. 

Ia berharap, adanya bantuan ini tidak ada lagi bullying dan siswa akan memiliki rasa peduli serta saling menghormati satu sama lain. 

“Nah, di sini peran guru sangat penting membentuk karakter anak-anak ke depannya. Sehingga ke depannya tidak ada lagi bully, tidak saling menjelekkan,” pungkasnya.

AH Thony dan Hadi Dediansyah Diusulkan ke DPP Gerindra Lawan Eri - Armuji di Pilkada Surabaya 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Surabaya mengusulkan dua nama kader internal untuk bertarung melawan pasangan pertahana Eri - Armuji di Pilkada Surabaya.

Kader internal yang digadang-gadang tersebut yakni A.H Thony dan Hadi Dediansyah.

Kedua nama tersebut diusulkan DPC ke dewan pimpinan pusat (DPP) Partai Gerindra sebagai bakal calon wali (Bacawali) kota Surabaya 2024.

"Kami sudah mengusulkan untuk kader internal ke DPP melalui Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jawa Timur, yakni Pak Hadi Dediansyah dan Pak A.H Thony," kata Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Surabaya Bachtiar Rifai, Selasa (16/7).

Bachtiar menyatakan dua nama internal yang diusulkan itu merupakan tindak lanjut instruksi dari DPP Partai Gerindra kepada para pengurus di Kota Surabaya.

Pihaknya pun kini masih menunggu keputusan dari DPP terkait siapa yang akan dicalonkan maju di Pilkada Surabaya. Peta politik pun juga masih dinamis.

"Di Surabaya masih belum keluar surat rekomendasinya, kalau beberapa daerah lain sudah ada muncul rekomendasi maupun dalam bentuk surat tugas," ujarnya.

Diketahui, Hadi Dediansyah merupakan Anggota DPRD Jawa Timur. Sedangkan A.H Thony merupakan Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya.

Sementara, ditanya soal kans Ahmad Dhani maju di Pilkada Surabaya, Bachtiar menyebut musisi kondang tidak masuk di dalam usulan tersebut, karena lebih memilih fokus menjalankan tugas di DPR RI.

Ahmad Dhani merupakan Calon Legislatif DPR RI terpilih periode 2024-2029 dari Daerah Pemilihan (Dapil) I Jawa Timur Kota Surabaya-Kabupaten Sidoarjo.

"Kalau kepastian saya kurang paham, tapi terkait yang kami tangkap beliau masih fokus di legislatif," ucapnya.

Diketahui, pelaksanaan Pilkada 2024 dilaksanakan serentak pada 27 November 2024.

Pelayanan Bansos di Sampang Amburadul, MDW Sebut Lembaga Penyalur Bansos dan Dinsos Tak Sinkron


Sampang - KABARPROGRESIF.COM Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Madura Development Watch (MDW) Sampang melakukan audiensi dengan Pemkab Sampang. 

Audiensi itu dilakukan karena, pelayanan bansos di Kota Bahari tersebut dinilai amburadul.

Dalam forum audiensi, Ketua MDW Siti Farida menyampaikan, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Sosial (Bansos) banyak yang mengeluh terkait pelayanan yang diberikan oleh lembaga penyalur bansos khususnya BRI. 

Lagi-lagi yang dipermasalahkan terkait pendamping Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

"Padahal satu tahun yang lalu ketika kita melalukan audiensi terkait penyaluran bansos yang masih amburadul, pihak lembaga penyalur dan dinas terkait sudah sepakat kalau BPNT tidak ada pendampingnya. Nah kenapa sekarang KPM dibuat bola pingpong oleh bank penyalur dan Dinas Sosial terkesan juga tidak mau tahu," kata Siti Farida, Selasa,(16/7).

KPM Bansos khususnya Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), kata Siti Farida, mengeluhkan pelayanan BRI yang masih amburadul kepada MDW. 

"Menurut KPM BPNT, pelayanan yang diberikan BRI kepada KPM membuat KPM seperti bola ping-pong. Bahkan, mereka menilai BRI Cabang Sampang sarangnya masalah", ujarnya.

Pihaknya juga membeberkan kalau Dinas Sosial dan lembaga penyalur bansos tidak sinkron. 

Terbukti, Siti Farida, ketika kami melakukan audiensi ke BRI, BRI menuding Dinsos yang kurang kooperatif, begitu juga sebaliknya ketika MDW audiensi ke Dinas Sosial, Dinas Sosial menuding BRI dan PT Pos Indonesia kurang koordinasi dan kooperatif.

"Ini kan aneh, Dinas Sosial yang seharusnya mengayomi dan menjadi penengah malah terkesan tidak tahu menahu. Dan akibat saling menyalahkan ini, membuat KPM Bansos menjadi bola pingpong," ungkapnya sembari mengungkapkan kemana peran Pemkab.

Sementara, Edi Subinto Kepala Dinsos Kabupaten Sampang mengatakan, kedatangan MDW ini menjadi angin segar baginya. 

Dan terkait permasalahan ini Dinsos sudah membuat kometmen bersama dengan BRI dan PT Pos Indonesia terkait penyaluran bansos.

"Pihak penyalur akan selalu berkoordinasi Dinsos PPPA, SDM PKH dan TKSK dalam proses penyaluran dan pemantauan bantuan sosial," ujarnya.

Edi Subinto menyampaikan sembari menyimpulkan hasil audiensi, bahwa pihaknya sudah membuat berita acara yang sudah ditetapkan pada tanggal 04 Juli 2024 dan menjadi komitmen bersama dengan lembaga penyalur.

"Kami akan melakukan koordinasi dengan lembaga penyalur, setiap 2 bulan 1 kali. Dan SOP penyalur harus disampaikan juga ke Unit BRI, pelayanan surat rekom akan dipermudah dengan secara Online maupun Offline serta permasalahan ATM atau Butab di Unit bisa langsung di urus di Kantor Cabang BRI," pungkasnya.

Sukses Panen Melon Ketiga di Lahan Fasum, Kelompok Tani Caping Kota Surabaya Siap Kembangkan Budidaya


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya, terus melakukan pendampingan dan pemberdayaan kelompok tani (Poktan) perkotaan. 

Bahkan saat ini tercatat lebih dari 290 Poktan di Surabaya yang melakukan praktik bercocok tanam melalui urban farming.

Salah satu pendampingan itu dilakukan DKPP Surabaya kepada Kelompok Tani Caping Kota di Kelurahan Jemurwonosari, Kecamatan Wonocolo. 

Poktan dengan spesialisasi budidaya buah melon ini untuk ketiga kalinya berhasil memanen pada Selasa 16 Juli 2024.

Kepala DKPP Kota Surabaya, Antiek Sugiharti menyatakan terus melakukan pendampingan kepada Poktan perkotaan. 

Budidaya melalui urban farming itu juga diharapkannya dapat menambah pendapatan warga di wilayah setempat.

"Harapan kita tentunya tidak hanya menambah pendapatan warga di sini, tetapi juga mendorong untuk menjadikan sebagai pionir atau menyemangati kelompok tani yang lain bisa menghasilkan produksi seperti ini," kata Antiek saat mengikuti panen melon di lahan aset yang berlokasi di Jalan Jemursari II 33A, Kelurahan Jemurwonosari, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya.

Antiek mengungkapkan, bahwa urban farming yang dilakukan Poktan Caping Kota ini dengan memanfaatkan lahan fasilitas umum (Fasum). 

Sebelumnya, lahan tersebut merupakan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) milik pengembang yang kemudian diserahkan kepada Pemkot Surabaya. 

"Sehingga kemudian kita membantu untuk pembangunan green house ini," imbuhnya.

Antiek pun mengapresiasi keberhasilan Poktan Caping Kota dalam budidaya buah melon. 

Menurutnya, keberhasilan urban farming yang dilakukan Poktan Caping Kota juga memantik stakeholder untuk memberikan dukungan sebagai mitra. 

"Tadi di depan kita juga lihat olahan-olahan makanan dari hasil budidaya urban farming ini," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa pendampingan yang dilakukan DKPP Surabaya terhadap Poktan juga disesuaikan dengan klasifikasi kelompok tani. 

Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) RI No 67 Tahun 2016 Tentang Pembinaan Kelembagaan Petani. 

Dimana pembinaan Poktan dilakukan sesuai kategori mulai Kelas Pemula, Kelas Lanjut, Kelas Madya dan Kelas Utama.

"Jadi itu ada standarnya. Nah ini kami juga melakukan evaluasi setiap tahun. (Misal) ada yang naik kelas berapa, kita berikan sertifikat, karena ketentuannya harus ada sertifikat yang kita berikan untuk kelompok tani," paparnya.

Di tempat yang sama, Camat Wonocolo Kota Surabaya, Muslich Hariadi mengungkapkan, sekarang ini di wilayahnya terdapat lima kelompok tani. 

Setiap kelompok tani memiliki spesialis masing-masing. 

Diantaranya Poktan Caping Kota dengan spesialisasi budidaya buah melon melalui green house. 

Lalu, Poktan Minasari dengan budidaya pisang cavendish, pepaya california dan ikan lele.

"Kemudian ada Kelompok Tani Sukamaju, itu gabungan dari semua kelompok tani. Jadi mereka mengolah hasil pertanian dan membantu memasarkan," kata Muslich.

Muslich menyebut jika budidaya melon yang dilakukan Poktan Caping Kota terbilang paling baru di antara kelompok tani yang lain. 

Budidaya melon melalui green house ini merupakan hasil bantuan dan pendampingan dari DKPP Surabaya. 

"Saya lihat melon bagus hasilnya dibandingkan sayur dan nilai jualnya juga lebih bagus," ujarnya.

Karena itu, Muslich menyebut bahwa Kelompok Tani Caping berencana mengembangkan budidaya melon di lahan urban farming setempat. 

Salah satunya dengan menambah kuantitas bibit buah melon yang akan dibudidayakan.

"Ini sekarang masih 325 melon hasilnya, dengan rata-rata (berat) satu melon 1-1,5 kilogram. Nah ke depan kalau ini ditambah lagi bisa 456 (buah), sudah kita hitung dan di lokasi ini sudah bisa mengentaskan dua orang warga miskin," tambah Muslich.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Jemurwonosari Surabaya, Choirul Anam menjelaskan, budidaya melon melalui metode urban farming sudah dilakukan Poktan Caping Kota sejak satu tahun yang lalu. 

"Jadi ini panen yang ketiga kalinya. Sebelumnya sudah dua kali panen dan alhamdulillah kita sampaikan di grup-grup warga saja habis (terjual)," kata Choirul.

Choirul pun mengungkap alasan Poktan Caping Kota memilih buah melon sebagai komoditas budidaya melalui green house. Selain budidayanya yang terbilang mudah, buah melon juga memiliki nilai ekonomis tinggi.

“Kami pun punya obsesi dari lahan-lahan yang ada, alangkah indahnya kalau kemudian Jemurwonosari ini punya ikon sebagai Kampung Melon. Karena nilai ekonomisnya ada, dari pada sayur. Kami juga pernah sayur dulu, sebelum akhirnya berubah ke melon," pungkasnya. (*)berdiri sendiri. Jadi ini adalah hasil gotong royong masyarakat dan pemerintah," pungkasnya.

Wali Kota Eri Minta Semua Petugas Dishub Turun ke Lapangan Tangani Parkir Liar dan Lalu Lintas


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar apel pagi bersama jajaran Kepala Perangkat Daerah (PD), Dinas Perhubungan (Dishub), Camat dan Lurah di halaman Balai Kota, Selasa (16/7). 

Dalam kesempatan tersebut, ia fokus untuk mengevaluasi kinerja Dishub mulai dari penertiban parkir liar dan lalu lintas.

Wali Kota Eri Cahyadi meminta kepada jajaran Dishub mulai dari Kepala Dinas (Kadis), Kepala Bidang (Kabid) hingga petugas lapangan untuk serius menertibkan parkir liar khususnya di tempat wisata.

"Berulang kali saya bicara jangan ada parkir liar di Surabaya. Kita ini makan dari warga Surabaya, untuk itu mereka berharap kita hadir ditengah-tengah mereka. Makannya jangan banyak dolanan (bermain)," ujar Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri menegaskan, petugas Dishub harus bertindak tegas jika menemukan adanya titik parkir di luar dari 1.388 titik parkir resmi. 

Karena hal tersebut akan merugikan warga Surabaya. Apalagi parkir liar biasanya akan menarik tarif lebih dibandingkan tarif aslinya.

"Titik parkir harus ada karcisnya, kedua tidak ditarik dari harga yang tertera di karcis. Kalau ada titik parkir di luar itu berarti harus dilakukan pengawasan, misalnya sudah ada tanda S dicoret tapi tetap parkir berarti itu parkir liar dan harus ditindak tegas oleh petugas Dishub," paparnya.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri juga meminta agar seluruh jajaran Dishub melakukan kerjasama dalam penertiban parkir liar dan lalu lintas, lantaran keduanya saling berkaitan satu sama lain. 

Ketika ada titik parkir liar maka akan berdampak pada lalu lintas di sekitarnya.

"Dishub tidak bisa kerja masing-masing, harus kerja tim karena saling berkaitan. Tidak ada yang terbaik di Kota Surabaya ini, termasuk saya. Paling baik adalah kerja tim, untuk apa petugas Dishub berdiri di pinggir jalan kalau tidak melakukan apa-apa. Atur lalu lintasnya buat rekayasa lalu lintas supaya tidak macet," imbuhnya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menegaskan, mulai hari ini dan seterusnya tidak ada petugas Dishub yang bekerja dari kantor dan semuanya harus turun ke lapangan, termasuk Kadis dan Kabidnya.

"Kerja bukan cari muka, kerja bukan cari perhatian pimpinan. Turun semuanya jangan di kantor ndekem ae (berdiam saja). Mulai besok Kabid, Kadis jangan ada yang di kantor," tegasnya.

Untuk memantau langsung kinerja Dishub dalam menyelesaikan persoalan parkir liar dan kemacetan, Wali Kota Eri akan membuat grup khusus dengan para petugas Dishub di lapangan.

Menurutnya, hal ini dilakukan untuk mengetahui masalah apa yang sebenarnya terjadi di lapangan, sehingga dapat dirumuskan penyelesaiannya.

"Pak Sekda tolong belikan HP baru, ada satu nomor untuk Dishub. Silahkan nanti untuk petugas lapangan lapor di grup itu, apa yang dibutuhkan bilang supaya kita tahu. Kita butuh keterbukaan dan inovasi," katanya.

Grup tersebut nantinya akan dievaluasi Wali Kota Eri setiap minggu. 

Sebab, ia menargetkan ada perubahan dari jajaran Dishub dalam satu minggu ke depan.

Pada kesempatan ini, Wali Kota Eri juga menyinggung terkait pemimpin yang harus dekat dengan seluruh jajarannya. 

Ia ingin semua Kepala PD di Kota Surabaya tidak membuat jarak dengan anak buahnya, melainkan merangkul dan berbaur.

"Saya tidak ingin antar bidang ada batasannya karena ini kerja tim. Kejadian parkir liar di Surabaya sudah berulang dan saya ingin ada keterbukaan, ada masukan untuk diselesaikan bersama. Ini berlaku juga untuk semua Kepala PD jangan ada batasan dalam memimpin," pungkasnya.

Capai 70 Persen, Pengerjaan Satu Jalur Radial Road Lontar Selesai Akhir September 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pembangunan radial road di Kecamatan Sambikerep, Kota Surabaya, telah mencapai 70 persen. 

Hal ini disampaikan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di kawasan tersebut, Senin (15/7).

Wali Kota Eri mengatakan, radial road akan dibuat dua jalur. Satu jalur radial road ditargetkan selesai pada akhir bulan September 2024. Sedangkan satu jalur lainnya diproyeksikan pada tahun 2025.

Pengerjaan radial road yang membentang mulai bundaran G-Walk ke arah timur Jalan Lontar hingga Jalan Yono Soewoyo (depan PTC) itu, diharapkan dapat memecah kemacetan yang sering terjadi di kawasan tersebut. 

"Ini sudah 70 persen pengerjaanya. Radial road yang akan memecah kemacetan di Lontar. Karena row (ruas) jalannya sekitar 20 meter. Dipotong pedestrian empat meter, jadi lebar jalannya nanti 16 meter dibagi menjadi tiga lajur sehingga satu jalur tapi ada tiga lajur," kata Wali Kota Eri.

Dalam sidaknya kali ini, Wali Kota Eri memeriksa pengerjaan radial road secara terperinci. Ia pun melakukan beberapa koreksi seperti jalur pedestrian yang dinilai terlalu lebar.

"Jalur pedestrian akan dipangkas menjadi empat meter saja sehingga tidak memakan jalan utama," imbuhnya.

Wali Kota Eri menargetkan, satu jalur radial road bisa beroperasi pada September 2024. 

Ia optimis meskipun hanya satu jalur akan efektif untuk memecah kemacetan di Jalan Lontar.

"Tahun ini September satu jalur selesai. Di tahun 2025 atau tahun depannya jalur berikutnya. InsyaAllah kalau ini selesai tidak ada macet lagi di kawasan Lontar," tambahnya.

Setelah pengerjaan satu jalur radial road rampung, Wali Kota Eri akan menambahkan rambu-rambu supaya lalu lintas berjalan lancar.

"Posisi ini akan kita pelajari untuk dilakukan rekayasa lalu lintas, ini satu arah di sana satu arah untuk mengurangi macet di Lontar," terang Wali Kota Eri.

Untuk diketahui, radial road di kawasan Surabaya Barat memiliki luas sekitar 54,724 meter persegi. 

Pada bulan November 2023 lalu, pengerjaan radial road di Lontar mencapai 45 persen dan saat ini sudah berkembang menjadi 70 persen. 

Wali Kota Eri optimis pada akhir September akan selesai untuk satu jalur yang berisi tiga lajur.

Sidak Beberapa Proyek Saluran Air, Wali Kota Eri Targetkan Banjir Teratasi Akhir Tahun 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pengerjaan saluran air untuk mengatasi banjir di Kota Pahlawan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2024. 

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di beberapa proyek pengerjaan saluran air, Senin (15/7).

Wali Kota Eri memulai sidak dari wilayah Pakal Madya, yang sudah menjadi langganan banjir selama puluhan tahun, termasuk kawasan Tengger dan Wisma Tengger. 

"Banjir di Pakal sudah terjadi selama puluhan tahun, ada yang tersumbat di hulunya. Memperbaikinya tidak bisa dari satu sisi saja," ujar Wali Kota Eri.

Setelah itu, Wali Kota Eri memantau secara langsung pengerjaan saluran di Jalan Dukuh Kupang Barat gang satu dan Jalan Dukuh Kupang gang 25. 

Dua kawasan tersebut sempat viral lantaran mengalami banjir hingga leher orang dewasa.

Tak ketinggalan, pengecekan saluran juga dilakukan di Jalan RA Kartini. 

Saat melakukan sidak, Wali Kota Eri menginstruksikan kepada jajarannya untuk memperhatikan betul pembuangan saluran air supaya tak menimbulkan masalah di kemudian hari.

"Pengerjaan saluran sudah sesuai dengan harapan kita. Seperti banjir di Pakal sudah terjadi selama puluhan tahun, kalau begitu berarti ada yang tersumbat d hulunya. Berarti memperbaikinya tidak bisa dari satu sisi saja," katanya.

Untuk pengerjaan saluran air di kawasan Pakal, Wali Kota Eri menargetkan akan selesai di sekitar bulan September atau Oktober 2024. 

Sementara untuk pengerjaan saluran di kawasan Dukuh Kupang Barat juga ditargetkan selesai pada September 2024.

"Untuk di Jalan RA Kartini pengerjaan saluran akan diselesaikan pada tanggal 28 Agustus 2024. Kita lakukan crossing-crossing supaya airnya bisa langsung menuju Sungai Dinoyo," paparnya.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Eri mengingatkan kepada warga Surabaya agar memperhatikan saluran saat membangun rumah atau tempat usaha. 

Pasalnya, beberapa kawasan di Surabaya yang menjadi langganan banjir karena tidak memiliki saluran air yang memadai.

"Saya berharap semua rumah atau perumahan harus ada salurannya. Karena di sana (kawasan yang sidak) banyak yang tidak ada salurannya. Oleh karena itu, saya tinggikan supaya alirannya bisa lancar dan ada beberapa yang dibuatkan saluran baru," imbuhnya.

Menurut mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu, pengerjaan saluran bisa berjalan lancar karena peran serta RT, RW dan LPMK. 

Mereka melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pengerjaan saluran air di lingkungannya masing-masing.

"Saya berterima kasih kepada RT dan RW karena mereka sudah melakukan sosialisasi terkait pengerjaan saluran kepada warganya. InsyaAllah setelah ini sudah tidak banjir lagi," ujar Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri berharap pada musim hujan selanjutnya sudah tidak ada banjir di Kota Pahlawan. 

"Kita lakukan pengerjaannya saat ini, harapannya sudah tidak banjir lagi nanti saat hujan," pungkasnya.

Gerindra Pastikan Tak Usung Ahmad Dhani di Pilkada Surabaya


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM DPC Gerindra Surabaya memastikan tak memasukkan Ahmad Dhani dalam kontestasi pemilukada Surabaya 2024. 

Hal tersebut disampaikan DPC Gerindra Surabaya bahwa kader potensial tersebut tak akan diturunkan untuk bertarung merebut di pilkada Surabaya 2024 November mendatang.

"Perkembanganya sepengetahuan kami yang tidak bersedia dicalonkan karena beliau ingin fokus di DPR RI," kata Sekretaris DPC Gerindra Surabaya Bahtiar Rifa'i, Senin (15/7).

Bahtiar menyebut dengan keputusan yang diambil Ahmad Dhani ini maka menyisakan dua kader internal yang telah disampaikan oleh DPC Gerindra ke DPP.

"Untuk kader internal yang sudah kita  usul kan ke DPP melalui DPD itu ada dua orang yakni Hadi Dedyansyah yang saat ini anggota DPRD Provinsi Jatim dan AH Thoni yang saat ini menjabat wakil ketua DPRD Surabaya," sebutnya.

Anggota Komisi A DPRD Surabaya ini membeberkan pihaknya sudah menyampaikan secara tertulis usulan nama nama baru beberapa pekan lalu. 

"Jauh dari mas Ahmad Dhani tidak bersedia. Jadi dalam pengajuan itu nama beliau kita tak masukan.  Karena tidak bersedia itu tadi, hanya dua nama aja yang kita usulkan," bebernya.

Ketika disinggung kans dari dua kader tersisa ini seperti apa?, Anggota badan Anggaran DPRD Kota Surabaya ini menyebutkan jika peluang kedua kader internal ini sangat terbuka.

"Tapi bagimananpun semua keputusan DPP. Yang jelas gerindra Surabaya hanya dimintai nama nama usulan baik kader internal baik sekternal yang ikut dalam pilkada nantinya," ulasnya. 

"Saya kira ini pilkada serantak jadi hampir 500 pilkada di indonesia yang harus di inventarisir atau digodok rekom dari DPP butuh waktu karena kita lihat pendaftarran masib bulan agustus akhir. Masih ada kesempatan siapa yang akan dicalonkan. Ini habya masalah waktu saja," pungkasnya.