Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Minggu, 02 Oktober 2016

Magetan Istighosah dan Do’a Bersama Mengenang Korban Keganasan PKI



KABARPROGRESIF.COM : (Magetan) Untuk untuk mengenang korban keganasan/kekejaman PKI Th 1948 TNI, Polri, santri Ponpes Sabilil Muttaqien (PSM), ormas Islam dan warga yang dipimpin K.H. Muhammad Sayyid Zuhdi (Pengasuh Ponpes Cokro Kertopati Kabupaten Magetan melaksanakan istighosah dan do'a bersama bertempat di Monumen Soco Desa Soco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan yang diikuti sekitar 350 orang. Jum’at malam(30/9/16).

Sebelum dzikir tahlil dimulai K.H. Muhammad Sayyid Zuhdi (Pengasuh Ponpes Cokro Kertopati Kabupaten Magetan menyampaikan tauziahnya bahwa kegiatan do'a dan istighosah merupakan agenda tahunan yang rutin dilakukan untuk mengirim do'a kepada para korban keganasan PKI pada Th 1948 yang dimasukkan ke dalam sumur di Desa Soco sebanyak 108 orang suhadak dan para suhadak saat ini sudah diberikan tempat yang layak oleh Alloh SWT. Selain untuk mengenang korban juga bertujuan untuk mengingatkan kepada generasi muda bahwa pada th 48 PKI melakukan pembunuhan dan pembantaian dengan kejam.
Dalam kesempatan ini Kepala Ds. Soco Bapak Suyanto mengucapkan syukur Alhamdulillah dapat menghadiri kegiatan untuk mengenang para pahlawan yang telah mati Sahid akibat keganasan/kekejaman PKI dan meminta maaf apabila dalam menyambut para kyai, suhadak, dan para jamaah sekalian, banyak kekurangannya dalam menyiapkan tempat.

Suyanto juga mengucapkan terima kasih kepada Ponpes Cokro Kertopati Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan telah membimbing kita yang  khususnya kepada warga Desa Soco untuk  mengenang keganasan PKI, karena itu sangat besar pengaruhnya sebagai orang tua dalam mendidik anak-anak agar tidak terjerumus serta mengharapkan agar kedepannya kegiatan ini ditingkatkan kembali serta meminta dukungan kepada instansi terkait untuk memberikan bantuan agar dalam pelaksanaan do'a dan istighosah dapat istiqomah.

Pengasuh Ponpes Miftahul Nurul Huda  Dusun Joso Desa Turi Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan KH. Abdul Wachid yang juga menyampaikan tausyiah mengataka bahwa orang hidup itu tidak boleh salah paham dan apabila tidak paham maka jangan menerangkan sesuatu yang belum paham.

Orang mengaji itu ada banyak syaratnya, untuk di Ponpes yaitu wajib bisa membaca, bisa mengartikan, bisa memahami, bisa menjelaskan. Sedangkan mengaji di lapangan terbuka syaratnya ada yaitu bisa datang dan mendengarkan, kata KH. Abdul Wachid.

Lebih lanjut KH. Abdul Wachid menyampaikan harus mengenang para suhadak yang telah menjadi korban keganasan PKI, para suhadak tersebut rugi di dunia tapi untung di akhirat karena manusia di dunia itu ada macamnya sesuai dengan amal yang diperbuatnya yaitu manusia yang rugi di dunia tapi untung di akhirat, celaka di dunia celaka di akhirat dan untung di dunia tapi rugi di akhirat.(andre)

Bumi Trisula Bersholawat Untuk Korban Kekejaman PKI



KABARPROGRESIF.COM : (Blitar) Bertempat dilapangan Desa Bakung Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar dilaksanakan Gema Sholawat dengan tema Bumi Trisula Bersholawat bersama Habib Jafar bin Ustman Al Jufri dalam rangka memperingati hari Kesaktian Pancasila dengan tema "bentuk nyata untuk kemajuan bangsa Indonesia sebagai wujud pengamalan Pancasila" bertindak sebagai  ketua Panitia Bapak Toha, 39 tahun, ketua JMC (Jafar Mania Community) dari Desa Sumberjo Kecamatan Talun Kabupaten Blitar yang dihadiri oleh sebanyak 2000 orang warga masyarakat kaum Muslimin dan Muslimat se Kecamatan Bakung dan para JMC se Blitar Raya. Jum’at malam(30/9/16).

Gema Sholawat/ Bumi Trisula Bersholawat bersama Habib Jafar bin Ustman al Jufri dimulai yang ditandai dengan Letusan Kembang Api dan dihadiri oleh Bupati Blitar Drs. H Rijanto, MM, Kapolreskab Blitar, AKBP Slamet Waloya, SIK, Komandan Kodim 0808 Blitar, diwakili oleh Danramil Selorejo Lettu Czi Wikodo, Danyon 511/DY diwakili oleh Pabintal Kapten Inf Sulistiyono,  Seluruh SKPD Jajaran Pemkab Blitar, Muspika Bakung, Para Perwira beserta anggota Jajaran Kodim 0808 Blitar serta Para Kades dan para Tokoh Agama se Kecamatan Bakung.
Kedatangan Habib Jafar bin Ustman al Jufri beserta rombongan Forpimda disambut dengan kumandang gema Sholawat bersama kelompok Hadrah dari Malang pimpinan Habib Jafar bin Ustman al Jufri.
Sebelum acara dimulai Bupati Blitar Drs. H Rijanto, MM menyampikan nahwa dalam kegiatan Bumi Trisula bersholawat pada  malam ini adalah luar biasa karena diwilayah Bakung baru kali ini dilaksanakan gema Sholawat bersama Habib Jafar dan dihadiri oleh segala lini yakni masyarakat beserta TNI /Polri dimana malam ini adalah tanggal 30 September yang merupakan hari yang sangat bersejarah dalam arti penumpasan penghianatan terhadap orang orang yang ingin mengganti Pancasila  sebagai dasar Negara Indonesia tercinta ini.

Bupati juga mengatakan bahwa Blitar selatan adalah sebagai basis pengkhianatan dan hal tersebut telah dilakukan operasi Trisula yang dilaksanakan oleh TNI bersama Masyarakat yang masih cinta terhadap  NKRI yakni operasi penumpasan sisa sisa pengkhianat Negara sehingga pada saat itu karena situasi yang belum kondusif maka pejabat pemerintah baik Kades maupun Camat dijabat oleh aparat TNI atau Polri.
Untuk saat ini perkembangan pembangunan wilayah Blitar Selatan sudah luar biasa karena dulu dipisahkan oleh sungai Brantas yang dahulu di sepanjang sungai Brantas untuk wilayah Blitar hanya ada satu titik jembatan namun untuk saat ini disepanjang wilayah Blitar sudah ada 7 titik jembatan yang dapat memperlancar transportasi sehingga pembangunan Blitar selatan telah setara dengan pembangunan Blitar utara dan hal tersebut akan kita bangun secara terus menerus bahkan JLS (Jalan Lintas Selatan) akan segera direalisasi demi kemajuan Blitar Selatan, imbuh Drs. H Rijanto, MM.

Bupati Blitar juga berpesan terutama kepada para pemuda agar tidak terpengaruh dengan hal hal negatif yaitu bentuk Narkoba, Minuman keras dan kecanggihan tehnologi yang mengarah keranah Pornografi karena hal tersebut dapat menjerumuskankan dan dapat merusak mental generasi muda penerus bangsa ini, pesannya.

Sedangkan K. H Lukmanul Hakim dari Malang dalam Tausiah mengajak para kaum muslimin dan muslimat yang hadir dalam kegiatan gema Sholawat tersebut untuk selalu beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.(andre)