Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Sabtu, 11 Mei 2024

DPRD Surabaya Minta Ngantornya Wali Kota Eri di Kelurahan Harus Bisa Beri Solutif Secara Menyeluruh


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Langkah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang kembali ngantor di kelurahan mendapat sorotan dari kalangan legislatif.

Wakil rakyat yang berkantor di jalan Yos Sudarso ini meminta Wali Kota Eri harus bisa memberi solutif menyeluruh atas permasalahan warga kota Surabaya.

“Langkah pak Wali Kota ini sudah bagus namun, harus bisa memberikan kontribusi solutif yang menyeluruh atas permasalah warga di Surabaya,” kata Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti, Sabtu (11/5).

Reni menilai harusnya, upaya solutif yang ditunjukkan wali kota Eri saat hari pertama ngantor di kelurahan tidak bersifat kasuistik. 

Sehingga, ketika warga di lain kelurahan yang mengadukan masalah yang sama bisa mendapat solusi.

“Artinya tidak kasuistik tetapi kebijakannya bisa dirasakan dan menyelesaikan secara keseluruhan. Sehingga, solusi yang disampaikan harus juga bisa diterapkan diseluruh kelurahan di Surabaya. Sehingga permasalahan yang sama dihadapi warga di kelurahan lain juga bisa mendapatkan solusi,” jelasnya.

Reni juga berharap, ngantornya Wali Kota Eri ke Kelurahan ini bisa menjadi upaya dalam melakukan Transformational leadership kepada pejabat di lapangan.

“Karena pemimpin yang baik itu bisa dekat kepada rakyat. Nah, dengan langkah seperti itu menjadi anteseden bagi lurah atau camat untuk bisa semakin dekat turun ke masyarakat dan mampu menyelesaikan permasalahan di tengah masyarakat,” harapnya.

Di samping itu, Reni melanjutkan bahwa, kehadiran pak wali kota di kelurahan juga harus bisa memastikan data kemiskinan dan berikut penanganannya.

“Jadi, Pak Wali bisa dengan langsung memastikan data kemiskinan di Surabaya sehingga bisa secara real mengetahui data tersebut dari bawah dan berikut penanganannya," paparnya.

Reni juga mengapresiasi langkah pak wali yang secara terprogram untuk turun ke kelurahan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.

“Saya lihat pak Wali konsisten dengan langkah ini, mulai dari awal menjabat juga pernah ngantor di kelurahan.  Kemudian, menggelar sambat warga. Jadi ini benar-benar terprogram dan tidak spontanitas karena menjelang pilkada,” pungkasnya.

Pemkot Surabaya Siapkan Semua Aspek Hingga Raih Terbaik di Jatim dan Penilaian Integritas Tertinggi Nasional dari KPK


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengaku prestasi terbaik yang diberikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI tidaklah mudah.

Prestasi dengan mendapatkan nilai terbaik 97 persen dari KPK RI itu lantaran karena ikut serta mendorong percepatan pencegahan korupsi di lingkungan pemerintah daerah kabupaten/kota. 

KPK melalui direktorat pencegahan dalam mengukur capaian kinerja program pencegahan korupsi di semua Pemerintah Daerah, menggunakan alat ukur melalui program MCP. 

Di dalam MCP terdiri dari delapan area indikator, yaitu Perancangan dan Penganggaran, Pengadaan Barang dan Jasa, Perizinan, Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP), Manajemen ASN, Optimalisasi Pajak Daerah, Manajemen Aset Daerah dan Tata Kelola Dana Desa. 

“Semua aspek tersebut telah diterapkan untuk memastikan semua prosedur, pelayanan, dan tindakan dari aparatur kami telah sesuai dengan ketentuan,” jelas Inspektur Kota Surabaya Rachmad Basari, Sabtu (11/5).

Basari mengungkapkan, berbagai upaya pencegahan korupsi di lingkungan Pemkot Surabaya telah dilakukan. 

Salah satu bentuk pencegahannya yakni dengan mengoptimalkan dan memperbaiki sistem layanan di Mal Pelayanan Publik (MPP) SIOLA, kemudian menambah mal pelayanan di Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ), dan rencananya juga akan ada di beberapa titik lainnya. 

Selain itu, pemkot telah melaksanakan pelayanan di Balai RW dalam rangka mempermudah dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.

Pengoptimalan dan perbaikan sistem pelayanan itu telah dilakukan oleh Wali Kota Eri Cahyadi, pada awal tahun 2024 lalu. 

Saat itu, Wali Kota Eri ingin sistem pelayanan perizinan hingga administrasi kependudukan (adminduk) dapat diurus menjadi satu di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Surabaya. 

“Tujuannya adalah, untuk mempermudah masyarakat dan memangkas rantai birokrasi pelayanan di Kota Surabaya,” kata Basari. 

Basari melanjutkan, Pemkot Surabaya dalam rangka pencegahan korupsi, telah melaksanakan sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi pasal 6 huruf a disebutkan, ‘melakukan tindakan-tindakan pencegahan sehingga tidak terjadi tindak pidana korupsi’. 

“Seperti telah dibangun sistem pelayanan secara online dan kanal-kanal pengaduan,” lanjut Basari.

Selain melakukan perbaikan pelayanan di lingkungan Pemkot Surabaya, ia menyebutkan, juga mengundang stakeholder-stakeholder dalam berbagai acara sosialisasi pencegahan korupsi dengan mengundang narasumber dari KPK.

Sosialisasi ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman antikorupsi, mulai dari dinas sampai kelurahan, media dan juga melibatkan DPRD, tokoh masyarakat, RT, RW dan LPMK. 

“Dan ini semua dilakukan bahwa pencegahan korupsi harus ada komitmen bersama dari pemerintah maupun masyarakat” sebutnya. 

Ia menambahkan, jika ada pelanggaran yang berkaitan dengan korupsi, Pemkot Surabaya akan melakukan pembinaan sesuai dengan tingkat pelanggarannya. 

Dan apabila hal tersebut menjadi ranah Aparat Penegakan Hukum (APH), maka akan diproses sesuai ketentuan. 

“Maka dari itu, saya berharap upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Pemkot Surabaya saat ini dalam mempermudah pelayanan dan transparansi dapat berjalan baik, maka itu kami harap kepada masyarakat untuk ikut serta mendukung upaya-upaya yang telah dilakukan pemkot untuk menuju pemerintahan yang bersih,” pungkasnya.