Surabaya - KABARPROGRESIF COM Nasib Paslon Bacawali-Bacawawali Jalur Independen di Pilkada Surabaya yakni Asrilia Kurniati dan Satria Wicaksono ditentukan malam ini.
"Kita akan proses sampai pukul 23.59 WIB sesuai ketentuan," kata Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi usai menerima pendaftaran Asrilia Kurniati dan Satria Wicaksono sebagai paslon jalur independen di Pilkada Surabaya 2024, Minggu (12/5).
Nur Syamsi menambahkan ketentuan yang dimaksud adalah keputusan KPU RI nomor 532 dan surat dinas KPU RI nomor 707.
Maka dari itu, KPU Surabaya akan melakukan pengecekan terhadap dokumen syarat dukungan pencalonan di Pilwali Surabaya ini.
Dokumen itu adalah dilengkapinya dukungan KTP sebanyak 144.209.
Jumlah ini adalah 6,5 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Surabaya pada Pemilu 2024 lalu.
"Dukungan (KTP) itu bisa diserahkan dalam bentuk hardcopy maupun softcopy. Nanti kita hitung apakah jumlahnya memenuhi atau tidak," ungkap Nur Syamsi.
Proses penghitungan itu lanjut Nur Syamsi akan diselesaikan malam ini.
Hal itu untuk memutuskan apakah proses pendaftaran bisa dilanjutkan atau tidak.
Artinya, jika dokumen dukungan telah memenuhi syarat, maka bakal lanjut ke proses verifikasi administrasi.
Sebaliknya, jika dokumen dukungan tidak memenuhi jumlah 144.209, maka statusnya akan dikembalikan.
"Maka akan hitung dulu untuk menentukan statusnya (lanjut atau dikembalikan)," tambahnya.
Nur Syamsi menyatakan jika jumlahnya sudah sesuai, pihak Bacawali-Bacawawali harus meng-upload data dukungan itu ke laman silonkada.
Proses upload itu diberikan waktu 3x24 jam.
Langkah berikutnya adalah KPU akan melakukan verifikasi administrasi.
Jika ada kesalahan atau ditemukan dukungan ganda, bakal ada tahap perbaikan.
Selanjutnya KPU bakal melakukan verifikasi faktual.
Seperti diberitakan Asrilia Kurniati akhirnya menepati janjinya ikut dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya.
Perempuan yang sangat aktif di berbagai organisasi ini dihari terakhir mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya sebagai bakal calon wali kota (Bacawali) Surabaya jalur independen.
Ia tak datang sendiri, tetapi didampingi oleh Satria Wicaksono yang digandeng Asrili sebagai bakal calon wakil wali kota (Bacawawali) Surabaya.
Dengan didampingi puluhan pendukungnya, tepat pukul 19.00 WIB, pasangan Bacawali dan Bacawawali Kota Surabaya tiba di KPU Surabaya.
Pasangan independen Asrilia Kurniati dan Satria Wicaksono lantas menuju ruang PPID KPU Surabaya.
Setelah dari ruang PPID, kedua pasangan independen yang mengenakan kemeja putih beranjak menuju ke lantai dua KPU Surabaya.
Disana, terlihat Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi bersama jajaran menyambut kedatangan pasangan independen tersebut
Asrilia Kurniati ingin memimpin kota Surabaya, mewujudkan adanya perubahan pada masyarakat di kota pahlawan.
"Bismillah. Kami berdua di sini berikhtiar dan berniat baik untuk menjadi sosok manusia yang baik demi mewujudkan perubahan," kata Asrilia Kurniati, Minggu (12/5).
Dipilihnya jalur independen tersebut, sebab selama ini dirinya dan bakal calon wakil wali kota (Bacawawali) Surabaya Satria Wicaksono sudah sering turun ke masyarakat melihat kondisi dari warga yang sesungguhnya.
"Alhamdulillah. Dengan turunnya kami di masyarakat, kami memutuskan berangkat bersama. Kami ingin menjadi manusia bermanfaat. Mohon doa restu dari seluruh masyarakat Surabaya," ujarnya.
Sementara Satria Wicaksono mengatakan dirinya ingin memberikan sumbangsih kepada warga Surabaya.
Menurutnya, selama ini dirinya sudah menghabiskan banyak waktu di jalur bisnis manajemen.
"Semoga di sini kita bisa mensumbangsihkan diri kami pada masyarakat, juga untuk Kota Surabaya," kata Satria yang menjabat sebagai Ketua Bidang Ekonomi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Ia melanjutkan sejauh ini banyak pemimpin Indonesia berasal dari Surabaya.Selain itu juga banyak pelaku-pelaku ekonomi besar juga dari Kota Pahlawan.
"Kami inginnya pengusaha-pengusaha ini lebih punya nama lagi dan berorganisasi lebih baik lagi. Lalu kota dan masyarakatnya bisa mencapai kesejahteraan yang kita impikan," pungkasnya.