Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Selasa, 14 Mei 2024

Tidak Penuhi Syarat Jalur Independen Pilkada Surabaya, Asrilia Kurniati Ngaku Ada Intimidasi


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Bakal Calon Independen Wali Kota Surabaya Asrilia Kurniati akhirnya blak-blakan kenapa ia dinyatakan tak lolos mengikuti kontestasi Pilkada Surabaya.

Asrilia Kurniati mengaku, sebelum mendaftar di KPU Surabaya, ia telah mendapatkan intimidasi agar mengurungkan niatnya.

"Tanggal 30 April itu saya sudah tahu. Karena saya sudah diintimidasi mundur jangan sampai mencalonkan diri," kata Asrilia Kurniati, Selasa (14/5).

Namun sayangnya, Asrilia enggan mengatakan siapa yang telah melakukan intimidasi tersebut.

"Ada, deh. Pokoknya yang merasa silakan enggak papa. Allah Maha Tahu, tidak tidur, dan lambat laun Allah menghukum orang yang bersikap seperti itu, ya," jelasnya.

Tak hanya itu, Asrilia juga enggan membeberkan secara gamblang bentuk intimidasi tersebut.

Pendiri Ikatan Perempuan Indonesia Peduli ini, menyatakan telah menyimpan bentuk intimidasinyang diterimanya.

"Itu ada buktinya, semuanya, tapi saya tidak mau mengeluarkan disini," ujarnya.

Ia juga heran dengan sikap orang-orang yang merasa ketakutan dengan pencalonannya untuk ikut kontestasi Pilkada Surabaya.

"Karena saya tau kenapa saya diminta seperti itu. gak nyangka saja, apa karena Asrilia Kurniati itu menakutkan," pungkasnya.

Seperti diberitakan Asrilia Kurniati dinyatakan gagal masuk bursa Pilkada Surabaya 2024, Selasa (13/5).

KPU Surabaya tak meloloskan berkasnya karena jumlah pendukung tidak sesuai yang dipersyaratkan. Ia cuma nyetor sebanyak 1.167 dukungan.

KPU Surabaya mempersyaratkan jumlah dukungan bagi calon independen Wali Kota Surabaya sebanyak 6,5 persen dari total DPT Surabaya tahun 2024.

Yakni sebanyak 144.209 suara dari jumlah DPT 2.218.586 di Surabaya.

Cek Penggunaan Dana Kelurahan, Wali Kota Eri Blusukan ke Gang-gang Sempit Pantau Saluran di Perkampungan


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kembali ngantor di Kelurahan Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Surabaya, Selasa (14/5). 

Ngantor di kelurahan kali ini diisi dengan blusukan ke perkampungan untuk mengecek penggunaan Dana Kelurahan (Dakel) yang digunakan untuk membangun saluran.

Sebelum mengecek saluran, ia memberikan bantuan kursi roda kepada Ang Peh Lo di Keputran Panjunan 5/1, Kelurahan Embong Kaliasin. 

Kakek yang sudah sepuh itu tiba-tiba tidak bisa berjalan dan belum diperiksakan ke rumah sakit karena tidak ada yang mengantar. 

“Tadi saya ajak beliau untuk periksa, dan alhamdulillah beliau mau untuk periksa besok. Saya khawatir beliau ini stroke karena dulu pernah jatuh, sehingga harus segera diperiksakan,” kata Wali Kota Eri usai menyerahkan kursi roda.

Setelah keluar dari rumah Ang Peh Lo, Wali Kota Eri melihat ada warung makan pojok. 

Tiba-tiba, dia mengajak Ketua RT dan RW serta Kader Surabaya Hebat (KSH) yang ada di kelurahan itu untuk makan bersama di pinggir jalan itu. 

Sembari makan, Wali Kota Eri juga mendengar beberapa curhatan Ketua RT-RW tentang pembangunan saluran di kampungnya. 

Berkali-kali pula mereka menyampaikan terimakasih karena kampungnya sudah dibangun saluran. 

Selanjutnya, Wali Kota Eri langsung menuju perkampungan di Keputran Panjunan. 

Ia menelusuri gang-gang sempit yang dilewati saluran yang baru dibangun dengan menggunakan dakel. 

Sesekali dia memberikan instruksi kepada lurah dan camat tentang pembangunan salurannya itu. 

Ia meminta saluran yang baru diperbaiki itu, kalau sudah selesai dan sudah ditutup, maka tingginya harus sama rata dengan jalan paving supaya fungsi jalan semakin lebar dan ada manfaatnya juga untuk jalan.

“Memang pekerjaannya di kampung ini agak sulit karena jalan di kampung ini kecil, sehingga membutuhkan pekerjaan yang lebih teliti, tapi ini harus dilakukan supaya jalannya lebih lebar,” tegasnya. 

Ia juga mengaku bangga setelah tahu bahwa yang mengerjakan pembangunan saluran itu adalah warga setempat. 

Bahkan, di lapangan ia juga sempat bertemu dengan Eko, seorang pekerja saluran di tempat itu yang merupakan warga setempat. 

Bahkan, ia juga menunjukkan rumahnya yang sudah tertempel stiker merah bertuliskan Keluarga Miskin. 

“Ini yang membuat saya bangga, karena pekerjaan dari dakel itu dikerjakan sendiri oleh warga setempat, sehingga pembayaran dari APBD bisa dimanfaatkan sendiri oleh warga Surabaya, tidak keluar dari Kota Surabaya. Saya juga sempat tanya kepada Pak Eko, ternyata beliau warga asli sini, syukurlah berarti arahan saya sudah dijalankan oleh kelurahan ini,” katanya.

Setelah menelusuri saluran yang melewati gang-gang sempit di perkampungan itu, akhirnya Wali Kota Eri tiba di Pos Paud Terpadu “Taman Harapan Bangsa” di Jalan Keputran Panjunan 3/46 Kelurahan Embong Kaliasin. 

Di tempat tersebut, ia menyapa ibu-ibu yang sedang mengantarkan anak-anaknya mengikuti posyandu. 

“Tadi saya sudah diskusi dengan Pak RT, nanti kita akan perbaiki Posyandu ini sesegera mungkin karena di sini dibuat untuk PAUD sekaligus digunakan untuk posyandu juga, apalagi di sini penduduknya cukup padat, sehingga harus segera diperbaiki supaya anak-anak aman dan nyaman,” ujarnya. 

Di halaman Pos Paud itu pula, Wali Kota Eri bertemu dengan Ibu Yuni yang ternyata menderita penyakit jantung. 

Bahkan, ia sudah operasi pemasangan ring jantung di RSUD Soewandhie. 

Ketika ditanya oleh Wali Kota Eri tentang pelayanan di rumah pemerintah itu, Ibu Yuni menjawab pelayanannya saat ini sudah sangat baik, prosesnya cepat, dan operasi pemasangan ring jantung itu juga gratis.

Pelayanan di RSUD Soewandhie itu memang berubah drastis setelah Wali Kota Eri marah-marah pada November 2022 silam. 

Kala itu, pelayanan kepada warga tidak maksimal dan cenderung lambat, akhirnya memancing kemarahan Wali Kota Eri. 

Setelah itu sistemnya diubah dan kini pelayanan sangat maksimal. 

“Sekarang pelayanan maksimal dan cepat gara-gara Ibu Yuni yang marah-marah di rumah sakit yang kemudian saya terus aspirasinya dengan marah-marah juga di rumah sakit,” canda Wali Kota Eri disambut gelak tawa oleh warga yang hadir. 

Terlepas dari semua itu, Wali Kota Eri menilai bahwa dirinya yang ngantor di kelurahan hingga balai RW pada tahun 2021 dan 2022 akhirnya tidak sia-sia. 

Pasalnya, di tahun 2024 ini, ketika dia ngantor kembali di kelurahan dan dia cek semua pelayanan yang sudah diajarkannya kepada lurah dan camat, semua pembelajaran dan pelayanan itu dijalankan semuanya. 

“Jadi, tahun 2021 saya turun ngantor di Kelurahan dan tahun 2022 saya ngantor di Balai RW, kemudian di tahun 2023 saya lepas untuk mencari kesadaran dari teman-teman camat dan lurah, apakah bisa berjalan atau tidak semua pembelajaran yang sudah saya ajarkan, kemudian di tahun 2024 saya cek lagi dan alhamdulillah berjalan semuanya,” pungkasnya.