Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Rabu, 15 Mei 2024

Ada yang Kurang Pas saat Sidak Penataan Kota Lama, Wali Kota Eri Minta Perbaikan


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar inspeksi mendadak (sidak) pembangunan dan penataan kawasan Kota Lama, Selasa (14/5) malam. 

Sidak kali ini, ia melakukan pengecekan sejauh mana progres pembangunan Kota Lama berjalan. 

Saat di lokasi, Wali Kota Eri menemukan ada beberapa titik yang perlu dilakukan perbaikan, dan penambahan material. 

Seperti di pedestrian Jalan Rajawali, di depan Hotel Arcadia. 

Dirinya ingin, penataan batu alam di pedestrian tersebut diratakan dan penambahan tanaman. 

“Progres sudah berjalan sesuai dengan perencanaan, tapi saya minta beberapa ada yang perlu diperbaiki, saya minta untuk dibongkar, karena ada yang kurang pas. Termasuk penataan tanaman, juga terkait dengan pemasangan batu alamnya, jadi ada yang kurang pas, jadi saya minta agar di-stamper lagi agar rata,” kata Wali Kota Eri.

Tidak hanya itu, Wali Kota Eri juga ingin, di zona Eropa, Kota Lama dilakukan penambahan penerangan jalan umum (PJU). 

Penambahan PJU tersebut bertujuan untuk memberikan kenyamanan kepada pejalan kaki dan pengunjung Kota Lama. 

“Karena ini nanti (rutenya) akan memutar Bank Mandiri, sehingga di situ harus ada lampu yang lebih terang dan pembangunan juga harus lebih rata, tidak boleh lagi ada yang seperti tadi,” tegas Wali Kota Eri. 

Selain soal PJU, dia juga meminta kepada jajarannya segera merapikan utilitas listrik yang menjuntai hingga ke bawah pedestrian. 

Tentu hal itu akan membahayakan pejalan kaki, jika tidak segera dilakukan perbaikan. 

Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya itu juga meminta kepada jajarannya di Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya untuk segera merapikan ducting. 

“Jadi ada penurunan kabel itu direncanakan tanggal 16, saya bilang, kalau ini terlambat bisa kacau ini. Maka dari itu ini (kabel) harus diturunkan semua kabelnya, karena sudah mulai ada pembongkaran dari PLN, sehingga nanti tanggal 16-17 sudah bisa masuk (ke dalam ducting),” paparnya. 

Wali Kota Eri menjelaskan, jika seluruh utilitas itu sudah bisa masuk ke dalam ducting, maka harus dilakukan pengaspalan ulang. 

Menurut dia, pengaspalan ulang di Jalan Rajawali cukup sulit, sebabnya terdapat rel trem yang terpendam sejak zaman kolonial Belanda.  

Jika tidak dilakukan secara jeli, maka pengaspalan jalan di kawasan tersebut akan tidak rata, karena terganjal bekas jalur rel trem. “Ya sudah diaspal, setelah selesai dicor dahulu, baru diaspal jalannya untuk dikembalikan, kemudian ducting tadi untuk tempat masuknya kabel,” jelasnya.

Dalam sidak kali ini, Wali Kota Eri bersama jajaran asisten dan kepala perangkat daerah (PD) Pemkot Surabaya menilik satu persatu proyek pembangunan Kota Lama. 

Mereka berjalan kaki mengecek secara detail, mulai dari area Gedung Internatio, Taman Sejarah, Jalan Prenjak Gedung Cerutu, Jalan Mliwis, berputar melalui Gedung Singa, kemudian kembali ke area Gedung Internatio. 

Bukan hanya zona Eropa yang dikebut pengerjaanya, ia juga meminta kepada jajarannya untuk segera menuntaskan penataan zona Pecinan, di Jalan Kembang Jepun, Kya-Kya. 

Penataan itu diantaranya, pemasangan tulisan aksara Tiongkok dan perbaikan pedestriannya agar lebih nyaman lagi. 

“Karena tulisannya harus terpasang semua ya, insyaallah di akhir Mei, sekitar tanggal 26-27 baru terpasang. Sekarang perbaikan pedestrian juga di sana (Pecinan, Kya-Kya), karena kalau saya buat jalan kurang nyaman berarti harus ada perbaikan terkait dengan ratanya batu alam,” tuturnya. 

ia optimis, pengerjaan kawasan Kota Lama tuntas sebelum peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) pada 31 Mei 2024 mendatang. 

“Target sebelum 31 Mei, minggu depan kita lihat kembali ke lokasi ini tadi untuk memastikan apakah sudah ada perbaikan-perbaikan tadi,” ujarnya.

Di samping itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad menerangkan, sidak kali ini Wali Kota Eri ingin penanaman pohon harus diberi jarak yang sama. 

Selain itu, ia menyebutkan, Wali Kota Eri ingin identitas Kota Lama ditonjolkan mengelilingi sekitar Gedung Internatio hingga Gedung Cerutu.  

“Kemudian pagar di bangunan baru juga menyesuaikan dengan yang Kota Lama. Yang terpenting itu utilitas harus sudah masuk semua ke ducting-nya, kemudian ciri batu alam dan PJU-nya harus terang,” sebut Irvan. 

Di lokasi yang sama, Kepala Dishub Surabaya Tundjung Iswandaru menambahkan, jumlah PJU yang akan ditambah di kawasan Kota Lama masih akan disesuaikan kembali. 

Nantinya, lanjut Tundjung, Dishub Surabaya akan menyesuaikan PJU baru di antara PJU yang telah ada di Jalan Rajawali. 

Tundjung menerangkan, penambahan PJU di area Gedung Internatio akan dilakukan sesegera mungkin. 

Untuk saat ini, ia mengaku, masih menunggu DSDABM Surabaya menuntaskan pengerjaan pondasi. 

“Nanti akan kita sisipi tengahnya, agar pejalan kaki aman dan terang. Kemudian di bagian ini (samping Gedung Internatio) kita beri dua lampu sorot kiri kanan ada, jadi ada empat. Lampunya sudah siap, tinggal pasang saja, harapannya bisa mengcover area yang ada di sini,” pungkasnya.

Diketahui, wisata heritage di kawasan Kota Lama itu terbagi menjadi empat zona, yakni zona Eropa, Pecinan, Arab, dan Melayu, yang dulunya menjadi pusat perekonomian. 

Banyak toko-toko yang didirikan oleh etnis Tionghoa di sepanjang Jalan Kya-Kya Kembang Jepun, serta banyak saudagar dari Arab dari negara timur yang berdagang di kawasan ini. 

Sedangkan di zona Eropa menjadi pusat kota di zaman pemerintahan kolonial Belanda.

Sekolah Orang Tua Hebat Angkatan ke-2 Dimulai, Solusi Atasi Stunting Lewat Pola Asuh dan Perbaikan Gizi di Surabaya


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani kembali membuka Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), pada Selasa (14/5). 

SOTH merupakan pendidikan informal bagi orang tua yang memiliki balita, dan berfokus pada pembenahan pola asuh, serta serta pemenuhan gizi kepada balita.

SOTH kali ini adalah angkatan ke-2, dengan mengusung slogan ‘Ayo Menjadi Orang Tua Hebat dan Jauhkan Anak dari Bahaya Stunting’. 

Dan telah terselenggara di lebih 2.000 Balai Orang Tua (Bang Boyo) Hebat di Kota Pahlawan.

Bang Boyo Hebat merupakan nama lain dari Balai RW, yang dikemas menjadi ruang bertemunya para orang tua untuk belajar dan berbagi ilmu parenting. 

Harapannya, para orang tua dapat mewujudkan keluarga harmonis dan bebas dari stunting.

Ketua TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani turut memantau pelaksanaan SOTH di beberapa wilayah. 

Bunda Rini Indriyani sapaan akrabnya, memulai kunjungannya di SOTH Permata Ibu di RW 4 Kelurahan Panjang Jiwo, Kecamatan Tenggilis Mejoyo. 

Selanjutnya, ia mengunjungi SOTH Mangga di RW 6 Kelurahan Barata Jaya, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya.

“SOTH adalah untuk ibu-ibu muda yang memiliki anak usia 0-6 tahun. Menjadi orang tua tidak ada sekolahnya, sehingga kami usahakan tumbuh kembang anak-anak maksimal dan terpantau melalui SOTH,” kata Bunda Rini Indriyani, seusai melakukan peninjauan.

Dengan dimulainya SOTH angkatan ke-2 ini, Bunda Rini Indriyani menjelaskan bahwa terdapat 14 materi yang diberikan kepada para orang tua, diantaranya adalah cara membiasakan anak mengkonsumsi makanan sehat, serta cara bersikap dan berkomunikasi kepada anak. 

“Materi itu yang kami berikan, harapannya anak-anak bisa tumbuh dengan baik,” jelasnya.

Pada SOTH angkatan ke-1, Bunda Rini Indriyani mengaku telah terselenggara di 153 kelurahan se-Surabaya. 

Saat ini, sebanyak 2.000 lebih Bang Boyo Hebat telah terlibat dalam pelaksanaan SOTH angkatan ke-2. 

Selain itu, pendampingan dalam pelaksanaan SOTH turut melibatkan sejumlah perguruan tinggi yang ada di Kota Pahlawan.

“Kita berkolaborasi, selain mereka (mahasiwa) mengimplementasikan ilmunya, mereka ikut mendampingi anak-anak hingga orang tua. Mereka terjun langsung di masyarakat, sehingga mereka ikut menyelesaikan masalah dengan memberikan solusi,” ungkapnya.

Bunda Rini Indiyani menambahkan, SOTH juga merupakan upaya penurunan stunting di Surabaya. 

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama PKK Surabaya saling bersinergi dalam memperbaiki pola asuh orang tua kepada anak, serta membenahi pemberian gizi kepada balita.

“Karena di sini ada materi pemberian makanan yang sehat, lalu bagaimana pemberian makan yang baik di usia 0-6 tahun ini,” imbuhnya.

Pelaksanaan SOTH angkatan ke-1, dengan SOTH angkatan ke-2, kata Bunda Rini Indriyani tidak terdapat perbedaan. 

Hanya saja, waktu pelaksanaannya menyesuaikan dari aktivitas masing-masing warga yang ada di wilayah tersebut.

“Waktu pelaksanaan masing-masing SOTH, jadi tidak melulu di akhir pekan. Seperti hari ini dilakukan saat hari aktif, atau jika banyak ibu-ibu yang bekerja maka dilakukan saat hari Sabtu. Jadi ada kesepakatan dari masing-masing SOTH,” ujar dia.

Di samping itu, SOTH juga memiliki keterkaitan dengan Kampung Madani yang telah dicanangkan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. 

Menurutnya, guyub-rukun yang telah terjalin di masing-masing wilayah perkampungan, turut mendukung terlaksananya sejumlah program besutan Pemkot Surabaya. 

Seperti di Balai RW, terdapat beberapa program yang berjalan beriringan, yakni Sinau dan Ngaji Bareng, layanan Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga), hingga SOTH.

“Yang terlibat bukan hanya pengelola SOTH saja, tetapi RT, RW, PKK, dan KSH bergerak bersama. SOTH adalah contoh program yang juga digerakan oleh kebersamaan warga untuk mewujudkan anak-anak yang berkarakter, sehat, dan cerdas,” terangnya.

Sementara itu, Intan salah satu peserta SOTH Mangga di RW 6 Kelurahan Barata Jaya, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya mengaku mendapatkan banyak ilmu atas sejumlah materi yang telah disampaikan. 

Intan merupakan ibu satu anak, dan telah mengikuti tiga pertemuan SOTH.

“Ilmu saya jadi bertambah, jadi lebih dekat dengan anak. Kalau punya anak ke dua kesalahan yang pernah saya lakukan pada anak pertama, tidak akan saya lakukan lagi. Terutama dalam hal pemberian ASI karena saya kaget saat awal-awal menjadi ibu,” pungkas Intan.