Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Rabu, 15 Mei 2024

Dinkes Surabaya Komitmen Turunkan Kasus TBC


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Sebanyak 3.228 kasus Tuberkulosis (TBC) di Kota Surabaya telah terdeteksi dini dari target estimasi 16.127 kasus. 

Angka tersebut merupakan capaian 20 persen dari target bulanan, per 30 April 2024.

"Kami berkomitmen untuk mengurangi prevalensi TBC di Surabaya, dengan beberapa strategi seperti skrining pasif dan aktif. Target prioritas kami adalah kelompok-kelompok berisiko tinggi," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Surabaya, Nanik Sukristina, Rabu (15/5).

Nanik mengatakan, skrining pasif difokuskan pada kelompok-kelompok seperti pasien HIV, diabetes, anak-anak dengan gizi buruk, pasien ISPA/Pneumonia, pasien Covid-19, dan Calon Jemaah Haji. 

"Untuk skrining aktif pencegahan Tuberkulosis, nantinya akan melibatkan lintas sektor untuk memeriksa masyarakat secara luas dan meningkatkan kesempatan deteksi dini yang lebih besar," ujarnya. 

Saat ditanya terkait penderita TBC yang masih malu untuk membuka diri, Dinas Kesehatan telah mengimplementasikan strategi komprehensif. 

"Kami berupaya mengurangi stigma negatif melalui pendekatan promosi kesehatan, termasuk penyuluhan dan diseminasi informasi melalui tokoh masyarakat, tokoh agama, dan media sosial," paparnya. 

Langkah ini, lanjutnya, juga melibatkan satgas TBC di kecamatan dan influencer untuk meningkatkan kesadaran dan mengurangi ketakutan serta kesalahpahaman tentang TBC. 

Menurutnya, edukasi berkelanjutan sangat dibutuhkan dalam memaksimalkan pencegahan Tuberkulosis. 

"Program edukasi kami tidak hanya sebatas penyuluhan. Kami bekerjasama dengan puskesmas, kader kesehatan, dan organisasi non-pemerintah untuk menyebarkan pengetahuan tentang pencegahan dan pengobatan TBC," paparnya. 

Edukasi juga ditujukan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam mendeteksi dan melapor tentang kasus TBC, yang krusial untuk pencegahan penyebaran lebih lanjut di Kota Surabaya. 

Sementara itu terkait penanganan TBC Resisten Obat (RO), ia menjabarkan bahwa pengobatan TBC RO memerlukan pendekatan yang berbeda. 

"Jadi perawatan khusus bagi RO itu ada penggunaan jenis obat yang spesifik dan durasi pengobatan yang lebih panjang," tutur Nanik. 

Selain itu, protokol pengobatan bagi penderita TBC RO mencakup penggunaan regimen BPAL/M selama 6 bulan, STR selama 9 bulan, dan LTR selama 18-24 bulan. 

Karena itulah, Nanik Sukristina juga menegaskan pentingnya pendampingan oleh Pengawas Menelan Obat (PMO) dan Peer Educator (mantan pasien TBC RO yang diberdayakan kembali untuk mendukung dan mencegah terjadinya mangkir atau putus obat).

"Dan juga, harus dilakukan Investigasi Kontak, pemberian TPT kontak serumah pasien, dan pemberian PMT berupa susu," pungkasnya.

Arif Fathoni Didoakan Warga Bulak Kenjeran Maju Jadi Wali Kota Surabaya


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Munculnya nama Arif Fathoni dalam bursa Bakal Calon Kepala Daerah (Bacakada) yang akan diusung oleh partai Golkar nampaknya menjadi salah satu harapan dari warga Surabaya.

Hal ini terlihat ketika Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya ini menghadiri kegiatan temu warga yang dilakukan di salah satu rumah tokoh masyarakat Bulak, Selasa (14/5) malam.

Dalam kegiatan tersebut Ketua Komisi A DPRD Surabaya itu didoakan warga pesisir Surabaya yakni warga Kecamatan Bulak dan Kenjeran untuk bisa maju dan terpilih menjadi Wali Kota Surabaya dalam pemilukada November mendatang.

H Hatib salah satu tokoh masyarakat Bulak mengatakan, pihaknya 

Mereka berharap Arif Fathoni bisa maju dengan harapan bisa merealisasikan perjuangan warga Bulak dan Kenjeran yang sebagian ingin diberikan kesempatan berjualan baik di taman patung suroboyo atau di laut kenjeran di hari sabtu dan minggu.

“Selama ini ada warga kami yang ingin berjualan tapi tidak diperbolehkan, padahal itu salah satu pusat keramaian ditempat kami, kami ingin keramaian tersebut dapat mengangkat derajat ekonomi warga kami, ” kata H Hatib, salah satu tokoh masyarakat Bulak.

Masih menurut Hatib, warga yang ingin berjualan juga siap menjaga kebersihan, karena tanpa diminta pun warga yang berjualan akan menjaga kebersihan dengan sendirinya karena ini wilayah warga sendiri.

“Kami juga tidak ingin wilayah kami tidak bersih dan rapi, saya berharap Mas Toni bisa mengabulkan permintaan ini kalau nanti sudah terpilih menjadi walikota Surabaya," paparnya.

Sementara itu, Arif Fathoni mengatakan, pihaknya berterima kasih atas dukungan dan doa tersebut.

Nnamun menurut Toni, saat ini partai-partai sedang merajut benang koalisi untuk mencari calon wali Kota maupun calon wakil walikota dalam pemilukada November mendatang.

“Terlepas saya bisa maju sebagai calon atau tidak, namun yang lebih penting adalah bagaimana memperjuangkan aspirasi warga malam hari ini bisa ada solusi yang pas, sehingga keinginan warga bisa terkabul sehingga warga mendapatkan manfaat ekonomi dari tempat wisata yang ada,” jelasnya.

Toni menambahkan pihaknya turun menyapa masyarakat tidak hanya dalam momen pemilu saja.

Tetapi kegiatan temu warga selalu dilakukan agar Partai Golkar bisa mengakselerasikan apa yang dikehendaki warga masuk dalam rencana Pembangunan pemkot Surabaya.

“Karena saya meyakini, politik hanyalah sarana menuju medan pengabdian kepada masyarakat secara luas, politik bukan hanya soal rebutan kue kekuasaan, tapi politik adalah jalan mengabdi untuk kepentingan masyarakat,” tegasnya.

Ketika ditanya mengenai mengalirnya dukungan warga tersebut apakah dirinya akan maju dalam pilwali mendatang.

Toni belum berani berandai-andai. Menurutnya DPD Partai Golkar Jawa Timur dan DPP Partai Golkar saat ini sedang melakukan serangkaian komunikasi politik dan upaya yang diperlukan guna kepentingan yang terbaik untuk warga Surabaya, mengingat Partai Golkar tidak memiliki tiket emas dalam Pilwali mendatang.

“Tugas saya hanya bekerja menyapa masyarakat Surabaya saja, soal koalisi dan lain sebagainya saya yakin Pak Sarmudji, Pak Blegur Prijanggono dan Pak Adies Kadir akan memberikan masukan kepada Ketua Umum Partai Golkar mana yang terbaik untuk masyarakat Surabaya, apakah saya diperintahkan untuk maju, atau Mas Bayu Airlangga atau pun Mas Eri Cahyadi, ” pungkasnya.