Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya menggelar Pameran dan Penganugerahan Lomba Inovasi Surabaya atau Inovboyo 2024, di Gedung Balai Pemuda Surabaya, Jumat (17/5).
Dalam kesempatan tersebut, juga dihadiri oleh Plt Sekretaris Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri, Kemendagri RI Abas Supriyadi.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad mengatakan, Inovboyo 2024 merupakan ajang tahunan yang mempertemukan para inovator, institusi pendidikan, dunia usaha, dan masyarakat umum untuk saling berbagi ide, pengalaman, dan karya inovasi.
“Inovboyo 2024 ini merupakan wadah bagi inovator dalam rangka menciptakan ekosistem inovasi di Surabaya. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi platform yang efektif untuk mengakselerasi penerapan inovasi dalam pembangunan kota, serta meningkatkan sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan,” kata Irvan Wahyudrajad.
Dalam menyemarakan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731, antusiasme pendaftar Inovboyo pun semakin meningkat.
Irvan Wahyudrajad menerangkan, lomba Inovboyo 2024 bertemakan ‘Pengembangan Pariwisata dan Lingkungan Berkelanjutan’, dan diikuti oleh 325 inovator dari masyarakat, serta 299 Inovasi dari Perangkat Daerah (PD) Kota Surabaya.
“Ini sangat membanggakan karena kualitas inovasinya meningkat, terutama dalam bidang lingkungan yang berkelanjutan. Para juara tadi menunjukan bahwa inovasinya mampu membawa Surabaya lebih sustainable dalam tata kelola di Pemerintahan Kota Surabaya,” terangnya.
Lomba Inovboyo 2024 dengan kategori masyarakat meliputi tiga inovasi, yakni inovasi di bidang teknologi, ekonomi, dan non-ekonomi.
Sedangkan Inovboyo dengan kategori PD meliputi inovasi di bidang tata kelola pemerintahan, pelayanan publik, serta inovasi lainnya sesuai tugas dan fungsi PD.
Karenanya, inovasi merupakan kunci penting dalam pembangunan dan kemajuan.
“Bapak Abas Supriyadi dari Kemendagri juga menyampaikan bahwa Surabaya termasuk 10 besar kota inovatif di Indonesia. Diharapkan para inovator bisa tumbuh di Surabaya, khususnya generasi muda. Sehingga bisa menyelesaikan problem di Surabaya melalui inovasi mereka, agar kita bisa meningkatkan kualitas hidup di Surabaya,” jelasnya.
Melalui Inovboyo, Irvan mengaku bahwa Pemkot Surabaya akan mengkoneksikan inovasi dengan para pengusaha di Kota Pahlawan.
Tujuannya, para inovator dapat berkomunikasi dengan para pengusaha. Harapannya, inovasi yang diciptakan bisa memiliki nilai komersial, serta memberikan manfaat bagi masyarakat di Kota Surabaya.
“Karena Inovboyo mengandung pembaharuan, serta harus relevan dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemkot Surabaya, dan harus dapat direplikasi,” ungkapnya.
Ia menambahkan, Bappedalitbang Kota Surabaya akan menindaklanjuti temuan atas inovasi mereka, serta melakukan pemantauan pada progres pengembangan inovasinya.
Dengan demikian, para inovator tidak hanya berhenti di kompetisi ini. Melainkan dapat ikut serta mewakili Kota Surabaya di tingkat nasional, salah satunya pada ajang Innovative Government Award (IGA) yang diselenggarakan rutin oleh Kemendagri RI.
“Kami kumpulkan (inovasi) sesuai dengan PD terkait, kemudian dengan praktisi, lalu akademisi perguruan tinggi untuk berembuk bagaimana bisa membawa kesejahteraan masyarakat Surabaya,” imbuhnya.
Sementara itu, Plt Sekretaris Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri, Kemendagri RI Abas Supriyadi menyampaikan, Inovboyo harus bisa menjadi budaya yang selalu ditumbuhkembangkan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah (pemda).
Sebab, inovasi bukan hanya sebuah urusan pemda, tetapi selalu ada disetiap pelaksanaan urusan pemda.
“Dalam rangka peningkatan ekosistem inovasi di lingkungan Pemkot Surabaya, kiranya perlu digencarkannya ide-ide inovasi dalam penyelenggara pemda. Harapannya, melalui acara pameran dan penganugerahan Inovboyo 2024 ini dapat memberikan stimulus. Kami Kementerian Dalam Negeri mengucapkan apresiasi dan selamat kepada Kota Surabaya terhadap capaian dari rangkaian inovasinya,” kata Abas Supriyadi.
Menurut Abas Supriyadi, kegiatan ini diharapkan mampu memicu dan memotivasi pemda untuk melihat permasalahan dan mengatasinya dengan cara yang kreatif, solutif, dan inovatif.
“Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong arah penyelenggara pemda dan otonomi daerah sesuai dengan kebijakan nasional, dengan memperkuat inovasi dalam meningkatkan pelayanan publik,” pungkas Abas Supriyadi.